Dua minggu setelah Saskia mendaftaran gugatan perceraiannya,saat ini dia sudah berada di pengadilan agama untuk mengikuti agenda sidang pertama perceraiannya. Saskia hanya didampingi oleh pengacara keluarga mereka pak Nyoman,sementara Alan sendiri belum kelihatan datang. Sampai sidang akan dimulai Alan belum juga datang ke ruang tunggu pengadilan.
Saskia sudah merasa mantap dengan keputusannya untuk berpisah dengan Alan.Bagi Saskia cukup sudah selama sebelas tahun membina rumah tangga bersama Alan,tetapi Alan tidak pernah mau berusaha merubah sikapnya. Sejujurnya jika ditanya bagaimana perasaaan Saskia tentu saja Saskia akan menjawab sedih dan kecewa. Menurut Saskia hanya dia yang setengah mati mempertahankan rumah tangga mereka sementara Alan tetap sibuk dengan dunianya. Andai Monika tidak dalam kondisi hamil,sudah pasti Alan akan meninggalkannya dan mencari mangsa yang baru.
Alan sudah masuk dalam jerat Monika tanpa dia sadari, Monika pintar memasang jeratnya hingga Alan tidak bisa melepaskan diri dari Monika. Wajar juga siapa yang mau hanya dikencani tanpa ada tanggung jawab,dan itu tidak berlaku bagi Monika. Sebisa mungkin ia menjerat Alan agar bertanggung jawab atas dirinya. Monika juga sudahanyak berkorban buat Alan,itu menurut Monika. Gelar pengganggu sudah tersemat di belakang nama Monika,setidaknya ia tidak mau dicap pengganggu terus maka dia berusaha menurut cara dia agar Alan bertanggung jawab pada dirinya.
Sampai saat nama Saskia dan Alan di panggil sesuai nomor urut,tetapi Alan tidak datang juga. Pak Nyoman sudah menerima kabar dari Pandu jika Alan akan diwakilkan oleh pengacara yang dikirim dari kantor tempat dia bekerja.Mungkin juga semua sudah diatur sedemikian rupa oleh Pandu sehingga Saskia tidak lagi bertemu dengan Alan. Agenda sidang adalah pembacaan tuntutan yang diajukan oleh Saskia.
Dikarenakan salah satu pihak hanya diwakilkan oleh pengacara saja,maka sidang pertama ini berjalan lancar tanpa banyak drama dan akan dilanjutkan sidang kedua sepuluh hari yang akan datang. Saskia merasa bersyukur karena tidak ada drama yang dia temukan hari ini. Jika persidangan berjalan seperti ini maka dalam waktu sepuluh hari kedepan putusan sidang akan segera keluar.
"Bagai mana acara persidangan perceraian kamu Kia,lancar?" tanya Putri saat dia melihat Saskia kembali ke kantor.
"Alhamdulillah lancar,mungkin karena Alan tidak datang ya?,jadi tidak banyak dramanya".
"Syukur deh,mudah - mudahan hasilnya sesuai dengan harapan kita semua".
"Aaamiin. Aku sih berharapnya begitu".
"Kamu sudah mantap kan Kia? berpisah dengan Alan?.Soalnya kita punya proyek baru untuk bulan depan,dan papa serta ayah berharap kita berdua dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu".
"Wah... ada kabar baik ceritanya,tapi kok aku ketinggalan berita ya?"
"Bukan ketinggalan berita,tapi memang baru dikabari sama mas Pandu tadi pagi".
"Tunggu dulu,Pandu yang kasi kabar?"
"Iya , memang nya ada yang salah ya?"
"Bukan salah Putri,tapi ini sudah pernah dibicarakan sama aku.Cuma aku tolak karena belum sanggup menjalankannya.Kalau untuk saat ini aku oke,kita ambil proyek itu!"
"Ha a a a dia jadi semangat gitu,ampun lah kalau sudah begitu,harus bisa menyesuaikan jadwal sama cara kerja Saskia nih"batin Putri,sambil berlalu menuju ruangan kerja Saskia. Saat sedang berjalan Putri melihat - lihat kesekeliling ruangan kantor,Putri melihat sekarang ini sudah banyak sentuhan wanita pada interior ruangan . Cat tembok juga sudah di ubah warnanya,sekarang ini nuansa elegan terlihat jelas pada cat tembok.
"Hmmmmmm, selera Saskia berkelas juga.Dia bisa memadupadankan warna cat tembok dengan furniture yang ada di ruangan ini. Mewah,tenang dan elegan.Mencerminkan pribadi seorang Saskia"batin Putri.
Tanpa terasa sidang putusan perceraian Saskia dan Alan sudah sampai pada tahap pembacaan putusan,dalam putusan tersebut gugatan Saskia dikabulkan.Artinya Alan dan Saskia resmi berpisah dengan hak asuh Airin ada pada Saskia dengan pertimbangan usi Airin masih dalam tahap pengasuhan ibunya. Baik Alan dan Saskia menerima hasil putusan sidang dengan lapang dada dan ikhlas. Jangan ditanya bagaimana perasaan keduanya saat menerima putusan itu.
"Aku tidak membatasi kamu untuk bertemu Airin,tapi aku mohon jika kamu menemuinya jangan bawa perempuan lain kehadapannya jika kamu sayang pada nya. Airin melihat sendiri saat kamu dan Monika bermesraan di taman kota,ketika itu rombongan sekolahnya ada kegiatan ditaman kota"ucap Saskia sebelum meninggalkan pengadilan agama.
Alan merasa terpukul mendengar ucapan Saskia. Kini semakin dalam lah penyesalan di hati Alan,karena selama ini dia telah menduga jika Saskia dan keluarganya yang telah membuat Airin membenci ayahnya. Tetapi karena melihat dia bersama Monika yang tidak Alan sadari jika anaknya telah melihatnya dan membuat anaknya begitu membencinya.
"Airin,maafkan ayah nak"lirih Alan. Penyesalan memang selalu datang belakangan.
"Ai,kamu kesekolah sama siapa?"tanya Putri yang pagi ini singgah kerumah Saskia saat akan berangkat ke kantor."Ai berangkat sendiri aunty,karena bunda akan pergi kan bersama aunty,dan arah tujuan kita berlainan"."Kalau begitu aunty minta tolong om Indra aja ya,biar dia yang antar dan jemput Ai hari ini"."Wah... padahal tadi Ai sudah telepon om Pandu buat antar Ai kesekolah"."Ya sudah,berangkatnya sama om Pandu,terus nanti pulangnya dijemput om Indra ya!.Jangan lupa pulangnya kerumah oma atau kerumah eyang"."Ai kerumah eyang aja,karena eyang janji mau buat kue nastar hari ini,jadi Ai mau belajar sekalian". Saat lagi asik berbincang bersama Putri ,Saskia keluar dari kamar dan langsung memeriksa barang bawaan Airin. Setelah dirasa cukup Saskia membawa tas Airin ke depan dan diletakkan di kursi yang ada diteras depan."Bunda Ai berengkat,om juragan muda sudah datang"ucap Airin setengah berbisik. Saskia terkikik geli mendengar ucapan Airin. Dengan tergesa - gesa Saskia menghampiri Pan
Alan tidak berputus asa menunggu saat yang tepat untuk berjumpa dengan Airin anaknya.Hingga suatu sore tanpa disengaja Alan bertemu dengan Airin saat anaknya itu berada di salah satu store alat tulis yang ada di kotanya. Berbagai perasaan berkecamuk dalam dada Alan.Dengan sedikit keberanian Alan menghampiri Airin yang sedang memilih beberapa alat melukis yang akan dibelinya. Perlahan Alan mendekat agar Airin tidak menyadari dan merasa terkejut dengan kehadirannya. Tetapi yang namanya naluri seorang anak pastilah bekerja dengan sangat baik,Airin menoleh kesamping dan mendapati ayahnya berdiri tepat disamping nya. "Ayah?"Alan hanya terkesima saat mendengar suara Airin menyapanya,Alan sampai tidak tahu harus berkata apa."Ayah sudah kembali kesini lagi?"Airin mengulang pertanyaan menyapa ayahnya untuk kedua kalinya."Ya,ayah sudah kembali bekerja di kantor ayah yang dulu lagi.Airin sehat?""Ai baik - baik saja ayah.Kabar ayah bagaimana?""Ayah baik,terus kabar bunda kamu bagaimana?""
Namaku Monika Aprilia.Aku lahir dan besar dilingkungan yang kurang bersahabat dan kurang nyaman menurut sebagian orang.Sejak kecil aku tidak tahu siapa kedua orang tuaku,aku hanya diasuh oleh seorang nenek tua yang mengaku kalau dia adalah nenek kandungku,walaupun aku yakin dia bukanlah nenek kandungku.Sampai saat ini aku belum pernah melihat dan mengenal siapa kedua orang tuaku.Dan aku juga tidak pernah punya niat untuk mencari mereka selain tidak punya modal yang banyak aku juga minim informasi tentang mereka.Aku berkenalan dengan mas Alan saat bekerja di rumah makan yang ada didepan kantornya.Sejak pertama bertemu aku sudah terpesona dan jatuh hati padanya. Banyak diantara temannya yang berkata kalau Alan sudah beristri dan punya satu anak. Tetapi entah apa yang membuat aku tertarik padanya,mungkin karena ketampanan nya atau karena tutur katanya yang lembut,ah entahlah.Ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan.Mas Alan menyambut baik rasa cintaku padanya,bahkan dia juga tidak
Mas Alan mengatakan jika ia diminta kantornya pindah ke Sulawesi.Ini sebagai bentuk hukuman atas tindakan mas Alan yang mempunyai perempuan lain selain istrinya. Terus terang saja aku tidak mau ikut dengan mas Alan, aku masih tetap minta mas Alan menikahiku karena kehamilanku."Mas kalau kamu mau pindah ke Sulawesi aku mau ikut,tapi kita menikah dulu"pinta ku dengan nada manja."Tidak ada pernikahan Monik.Kamu sudah menipuku,karena kamu ssekarang tidak dalam keadaan hamil. Apa maksudmu berbuat begitu?"Tentu saja aku bingung dan gelagapan dari mana mas Alan tahu kalau aku tidak hamil?"Kamu jangan asal bicara mas,aku benar hamil" sanggah ku. Terlihat mas Alan mendekati ku dengan wajah memerah ."Ini buktinya kalau kamu tidak hamil.Aku menemukan hasil tes kesehatan kamu sebulan yang lalu. Kamu berhasil membuat ku buta Monik,kamu sukses memisahkan aku dengan anak juga istriku. Masih kurang kah itu Monik?" sarkas mas Alan.Entah dari mana mas Alan mendapati hasil tes kesehatan itu ,padah
Hari berganti dengan begitu cepat menuju bulan kemudian berujung ketahun .Saat ini hampir empat tahun Saskia hidup dengan status janda.Menyandang status janda bukanlah suatu yang enak banyak sekali suka duka yang Saskia rasakan,terlebih lagi saat dia dan Putri harus menangani pekerjaan yang berada di luar daerah. Seperti saat ini Saskia baru saja memutuskan kontrak kerjasama dengan sebuah perusahaan yang lumayan besar hanya karena sang direksi memandang rendah status Saskia. Dan tetntu saja cerita ini sudah sampai ditelinga Pandu,tetapi Pandu malah menanggapinya dengan cukup santai."Pak Pandu,adik bapak telah memutus kontrak kerja sama dengan pihak pak Bram ",lapor sekretaris pak Bram."Saya tahu,pasti ada salah satu pihak yang telah menyinggung adik saya itu.Dan itu sepenuhnya hak dia membela kehormatannya",jawab Pandu. "Oh ya satu lagi saya juga akan mencoret nama perusahaan kalian dari mitra kami,tolong sampaikan ini pada pak Bram" ucap Pandu sambil memutuskan sambungan teleponnya
Pesta pernikahan Pandu dan Popy sudah selesai digelar,kedua keluarga besar terlihat begitu berbahagia,begitu juga dengan sepasang pengantin baru yang sedang menikmati indahnya cinta. Saat ini Pandu dan Popy sedang berlibur ke Bali. Mereka sepakat mengatakan jika ini liburan bukan bulan madu. Menurut Pandu setelah sekial lama merasakan penat karena menghadapi persiapan pernikahan yang begitu banyak dan melelahkan,maka ia pantas untuk berlibur. Memang tuan muda itu boleh dibilang aneh."Jadi kita pulang besok mas?" tanya Popy saat mereka berdua jalan - jalan ditepi pantai kala senja hari."Kalau di tanya jadi ya harus jadi dong,tapi kalau boleh aku sih maunya lebih lama lagi disini sama kamu berdua saja" jawab Pandu santai."Mas sih bisa aja,kalau aku nggak enak juga sama kawan - kawan mas. Kalau bisa sih kita tetap profesional saat berada di kantor. Dan satu lagi mas nggak usah mindahkan aku jadi sekretaris mas ya,cukup aku di posisiku saat ini aja",pinta Popy."Mas sih maunya kamu pin
Tanpa terasa saat ini Airin sudah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di Singapura. Untuk saat ini dia memilih untuk pulang dulu ke Indonesia baru kemudian akan menentukan langkah selanjutnya. Sebenarnya Airin sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia saja,akan tetapi hal itu belum disampaikannya pada Saskia bundanya. Sedangkan sang ayah sepenuhnya menyerahkan pilihan pada Airin.Alan menyadari kalau dia sampai saat ini belum bisa menjadi ayah yang baik untuk putrinya itu. Walaupun hubungan ayah dan anak itu belum bisa dikatakan baik,tetapi baik Airin dan Alan sama - sama saling menghargai ,walaupun belum seperti selayaknya hubungan ayah dan anak."Bunda bagaimana kalau Ai kuliahnya di sini aja,di Jakarta misalnya?""Ai,bunda serahkan semua pada kamu.Sekarang kamu sudah mulai dewasa dan kamu sudah bisa memilih mana yang baik untuk masa depanmu.Bunda hanya mendukung dan mendo'akan agar kamu bisa mencapai cita - citamu"."Bun,Ai sih tidak ingin bunda sendiri ter
Saskia menarik napas lega saat membaca email yang dia terima dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Email itu berisikan kelulusan Airin dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut. Jangan ditanya bagai mana suka citanya Saskia saat mengetahui anak nya itu di terima di perguruan tinggi negeri yang termasuk favorit di Indonesia.Saskia berencana untuk merayakan kelulusan Airin dengan keluarga besarnya yang sudah tentu termasuk juga keluarga Pandu di dalamnya. Karena ayah Airin dan papanya Pandu adalah dua saudara kandung.Saskia adalah anak tunggal,sedangkan Pandu dua orang bersaudara . Putri adalah adik Pandu satu - satunya. Di keluarga mereka baru Airin lah seorang cucu untuk dua keluarga tersebut. Jadi jangan ditanya seperti apa limpahan kasih sayang keluarganya untuk Airin. Walaupun Airin tidak sepenuhnya merasakan kasih sayang dari ayahnya,tetapi Airin tetap menghormati Alan dan menghargainya. saskia juga memberi kebebasan pada Airin untuk bertemu