Share

Keputusan Saskia

Tiga bulan telah berlalu. Hari ini Saskia sudah mantap untuk menggugat Alan ke pengadilan agama. Ya Saskia menggugat cerai Alan karena kasus perselingkuhan. Sebelum melangkah Saskia terlebih dahulu berbicara dengan Airin putinya juga kedua orang tuanya beserta seluruh keluarganya. Semua keluarga mendukung Saskia untuk berpisah dengan Alan,karena rumah tangga mereka sudah tidak sehat lagi di mata keluarganya.Dan ini bukan tanpa sebab,sudah banyak bukti - bukti yang memperlihatkan perselingkuhan Alan,terlebih lagi Airin juga pernah melihat ayahnya jalan bersama perempuan lain. Airin terluka sampai - sampai dia tidak ingin bertemu dengan ayahnya lagi. Bahkan menurut laporan Dinda,disekolah Aira juga sering sekali terlihat murung dan menyendiri tidak ingin bermain bersama teman - temannya. Hal ini membuat Saskia merasa sedih dan terpukul.

"Kia,apakah semua berkas - berkas sudah kamu kumpulkan? agar bisa segera diserahkan pada pak Nyoman pengacara kita" tanya Pandu pada Saskia begitu melihat Saskia di kantor.

"Sudah kusiapkan,saat ini semua berkas ada dirumah ayah.Kalau memang akan segera di bawa nanti biar ku ambil waktu istirahat makan siang".

"Jangan kamu yang ambil,nanti biar aku minta Indra buat mengambilnya ke rumah ayah. Oh ya,nanti kamu bisa pulang lebih awal,mampir kerumah mama ada Putri disana. Kemaren dia pulang dari Bali kerena kehabisan uang".

"Hmmm seorang Putri bisa kehabisan uang.bagaimana ceritanya Ndu?"

"Papa memblokir semua akses keuangan Putri.Sudah terlalu lama dia diluar,terus terang saja mama takut dia seperti si kuntilanak Monika".

"Upsss" Saskia menutup mulutnya.

"Makanya nanti kamu temui dia dirumah.Bawa Airin juga kesana.Mama sudah rindu sama Airin katanya".

"Makanya kamu nikah tuan muda,biar bisa kasi cucu buat mama dan papa"ucap Saskia sambil berlalu dari hadapan Pandu. Saskia dapat melihat perubahan raut wajah Pandu sebelum berlalu dari hadapannya.

"Awas kamu Kia"umpat Pandu dalam hati.

Alan terlihat bingung dikantornya,pasalnya semua orang dikantor menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan. Memang beberapa bulan belakangan ini sebagian teman - temannya mulai terlihat kasak kusuk saat melihat Alan. Bukan Alan tidak tahu apa penyebabnya,dia tahu karena hubungannya dengan Monika yang telah melanggar peraturan dikantornya.Karena ada beberapa orang karyawan yang bekerja di kantor ini adalah teman - teman Pandu dan Saskia.Sedikit banyaknya mereka mengetahui cerita perselingkuhan Alan,dan yang membuat mereka heran mengapa sampai saat ini Alan masih belum dikenakan sanksi dari kantor.

"Pak Alan,bapak diminta pak Jaya untuk keruangannya,ada hal penting yang harus bapak bicarakan"ucap Irene  sekretaris pak Jaya .

"Baik bu Iren,saya segera ke sana". Setelah mengetuk pintu Alan masuk kedalam ruangan pak Jaya,atasan Alan dikantor.

"Maaf pak,bapak memanggil saya?" tanya Alan.

"Silahkan duduk pak Alan.Ada beberapa hal penting yang akan kita bicarakan untuk saat ini. Oh ya Iren,kamu bisa menunggu diluar sampai kami selesai bicara" ucap pak Jaya. Iren keluar dari ruangan pak Jaya sambil membawa map yang berisi pekerjaannya yang harus diperiksa ulang karena takut terdapat kesalahan sebelum diserahkan pada pak Jaya.

Hampir satu jam lamanya Alan dan pak Jaya berdiskusi.Ya berdiskusi karena pak Jaya bukan menghakimi Alan karena kasus perselingkuhannya dengan Monika. 

"Saya harap pak Alan menerima tawaran yang kami berikan.Tujuannya agar karier pak Alan tetap baik walaupun bapak sudak melanggar peraturan kantor kita".

"Terima kasih atas tawarannya pak. Dan saya mengambil kesempatan yang telah diberikan kantor pada saya. Sekali lagi terima kasih pak".

"Baik pak Alan,saya rasa pembicaraan kita sudah cukup untuk hari ini,kebetulan saya juga ada pertemuan dengan calon investor yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan kita" tutup pak Jaya.  Sebenarnya pak Jaya bukan menemui calon investor tapi akan menemui Pandu sahabatnya sejak di bangku sekolah dasar sampai sekarang. Pak Jaya akan menyampaikan hasil pembicaraannya bersama Alan pada Pandu.

Hari ini setelah mengantarkan Saskia ke pengadilan agama untuk melaporkan gugatan cerainya Pandu menemui Jaya sahabatnya di sebuah kafe. Saskia pulang bersama supir kembali ke kantor.Hatinya sudah benar - benar mantap untuk menggugat cerai Alan suaminya.Kalau ditanya bagaimana perasaannya,tentu saja Saskia merasa sedih,tapi Saskia tidak mau melihat Airin menjadi sedih berkepanjangan karena tingkah laku ayahnya.

"Aku sudah bicara dengan Alan,dan dia bersedia untuk dipindahkan ke Sulawesi",ucap Jaya saat bertemu Pandu.

"Terima kasih Jay,tapi kamu tidak bilang pada Alan kan? jika ayah Surya punya saham di perusahaan kamu?"

"Beres,sampai saat ini dia tidak tahu.Yang dia tau perusahaan ini adalah milik ayahku.Padahal kenyataannya jika perusahaan ini tidak disuntik oleh keluargamu mungkin aku sudah jadi pengangguran" balas Jaya sambil tersenyum.

"Bukan kah kita bersahabat? Soo sudah saat nya kita saling membantu. Ingat dulu sewaktu kita duduk di bangku sekolah kamu banyak membantu ku dalam menyelesaikan pelajaran yang tidak ku mengerti. Tapi ku minta kamu jangan berasumsi kalau aku balas jasa ya ".

"Santai aja Ndu.Aku tahu kok kalau kamu tidak seperti itu. Oh ya, apakah Kia sudah melaporkan gugatan cerainya ke pengadilan? "

"Tau dari mana kamu?"

"Pak Nyoman yang cerita dua hari lalu".

"Dasar pak Nyoman,kadang kala suka jadi ember. Tadi sebelum kemari aku baru dari pengadilan agama menemani Kia.Sepertinya dia sudah mantap untuk berpisah dari Alan.Kasihan anaknya kalau mereka maih tetap bersama,kamu tau kan? kalau rumah tangga mereka sudah tidak lagi sehat" jawab Pandu panjang lebar.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status