"Ai,kamu kesekolah sama siapa?"tanya Putri yang pagi ini singgah kerumah Saskia saat akan berangkat ke kantor.
"Ai berangkat sendiri aunty,karena bunda akan pergi kan bersama aunty,dan arah tujuan kita berlainan".
"Kalau begitu aunty minta tolong om Indra aja ya,biar dia yang antar dan jemput Ai hari ini".
"Wah... padahal tadi Ai sudah telepon om Pandu buat antar Ai kesekolah".
"Ya sudah,berangkatnya sama om Pandu,terus nanti pulangnya dijemput om Indra ya!.Jangan lupa pulangnya kerumah oma atau kerumah eyang".
"Ai kerumah eyang aja,karena eyang janji mau buat kue nastar hari ini,jadi Ai mau belajar sekalian". Saat lagi asik berbincang bersama Putri ,Saskia keluar dari kamar dan langsung memeriksa barang bawaan Airin. Setelah dirasa cukup Saskia membawa tas Airin ke depan dan diletakkan di kursi yang ada diteras depan.
"Bunda Ai berengkat,om juragan muda sudah datang"ucap Airin setengah berbisik. Saskia terkikik geli mendengar ucapan Airin. Dengan tergesa - gesa Saskia menghampiri Pandu yang masih berada di mobilnya.
"Titip anak ku ya juragan muda. Jangan ngebut - ngebut bawa mobilnya,nanti pujaan hati bisa marah" ucap saskia dengan mimik yang lucu.
"Perusak mood dipagi hari. Ayo Ai kita berangkat! biakan saja bundamu bersama dengan si manja Putri"jawab Pandu sambil melajukan mobilnya perlahan.
"Om,hari ini Ai pulang kerumah eyang,karena Ai mau belajar buat kue nastar sama eyang.Nanti om jangan lupa bilang ke om Indra ya! pinta Airin.
"Beres kalau untuk Airin,semua akan dilaksanakan dengan baik".
"Terus om,kapan kita main lagi ke tempat tante Popy? Ai sudah kangen tante Popy".
"Bagaimana kalau hari Minggu? om rasa tante Popy ada waktu luang kalau dihari MInggu".
Sejak Saskia dan Putri bekerja sama mereka pindah kekantor yang baru.Pandu mengangkat Popy menjadi sekretarisnya karena sekretaris yang lama mengundurkan diri. Perlahan tapi pasti Pandu dan Popy sama - sama membuka diri dan terjalinlah hubungan yang spesial diantara mereka. Hanya Airin yang mengetahui akan hal ini.Dan hebatnya Airin mampu menyembunyikan ini dari bunda dan aunty nya yang super duper itu,maka selamatlah om Pandu dari olok - olok mereka berdua. Anehnya baik Saskia maupun Putri tidak mengetahui akan hal ini.Sukses Pandu kali ini menyembunyikan hubungan nya dengan Popy.
Popy sendiri menerima Pandu bukan tanpa alasan.Ternyata selama ini ia sudah mempunyai rasa terhadap Pandu,tetapi sebagi seorang wanita Popy tidak mau mengungkapkan terlebih dahulu.
"Eh Kia lihat,bukankah itu Alan? Terus ngapai dia berdiri disitu? Jangan - jangan dia akan menemui Airin"
"Saskia tersenyum dan menjawab " kalau dia ingin bertemu Airin biarkan saja,toh Airin juga sudah tidak lagi bersekolah di situ". Tawa keras Putri langsung terdengar dengan kuat. Ya dia menertawakan kebodohan Alan.
"Maaf pak, Airin sudah tidak bersekolah di sini lagi.Dia sudah pindah sekolah sejak dua tahun lalu.Dan maaf sekali lagi pak,kami juga tidak tahu kemana Airin dipindahkan bu Saskia"ucap bu Retno kepala sekolah tempat Airin bersekolah dulu. Lagi - lagi Alan harus menelan kekecewaan yang begitu besar.
"Alangkah bodohnya aku,yang tekah dibutakan oleh Monika,sehingga diman Airin pun aku tidak tahu lagi"batin Alan saat meninggalkan gedung sekolah. Dua tahun setelah perceraiannya Alan memutuskan untuk kembali lagi ke kota asal ia bekerja.Pak Jaya mengizinkan saat Alan mengajukan mutasi ke kantor pusat dengan mempertimbangkan kinerja Alan yang baik semala di Sulawesi. Selama dua tahun ini Alan hidup sendiri tidak bersama Monika karena Monika todak bersedia diajak ke Sulawesi. Ia memilih untuk tidak mengikuti Alan dengan kesepakatan Alan tidak akan menikahinya. Monika menerima kesepakatan itu. Saat menyampaikan kesepakatan itu Monika menilai Alan adalah laki - laki paling egois dimuka bumi. Tetapi Monika tidak menyadari jika ia lah yang telah merusak hidup Alan. Dunia memang kejam bagi Monika dan Alan.
" Maaf pak Pandu,saya mau menyampaikan jika pak Alan sudah kembali lagi ke kantor pak Jaya",lapor Indra.
"Saya sudah mendapat laporan dari pak Jaya dua hari lalu.Karena memang dia sangat dibutuhkan di kantor itu". Oh ya kamu sudah urus masalah kepindahan si Monika itu kan?".
"Sudah pak.Pemilik kontrakan menyatakan jika kontrakannya akan dijual dan tidak di kontrakkan lagi. Saya terus memantau kemana dia pergi. Tadi malam dia dibawa pergi Bobby pak,anggota kita yang di markas .Dan Bobby belum melaporkan kemana ia membawanya".
"Kamu pantau terus ya,kalau bisa jangan kembali lagi si Monika itu ke mari.saya takut Airin akan terluka kembali:'
"Baik pak,nanti sore akan saya hubungi Bobby pak".
Meskipun Monika tidak lagi bersama dengan Alan tetapi keluarga besar Saskia benar - benar menjaga dan berupaya agar ia tidak lagi bersama dengan Alan.Semua mereka lakukan demi menjaga mental Airin. Sepak terjang Monika selama dua tahun belakangan ini tidak pernah luput dari pantauan Pandu melalui anak buahnya. Indra selaku tangan kanan Pandu berupaya secara halus agar Monika tidak merasa dia selalu diintimidasi oleh seseorang ,berbagai cara mereka lakukan agar Monika bisa keluar dari kota mereka. Seperti saat ini begitu mendengar Alan akan kembali ke kota ini Pandu bergerak cepat melalui anak buahnya membawa Monika keluar kota dengan menawarkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan baik,tentu saja tawaran ini diterima Monika yang tidak menyadari kalau sebenarnya ini adalah cara Pandu menyingkirkan sang pengganggu dari lingkungan keponakan nya Airin.
Alan terus mencari keberadaan Saskia dan Airin.Setiap ada waktu luang dia akan mencari anak dan mantan istrinya itu tanpa putus asa. Yang Alan pikirkan adalah bagaimana cara nya untuk menebus kesalahan yang sudah diperbuatnya dua tahun yang sudah lalu,dimana ia sudah mengecewakan seorang anak kecil yang notabene anak itu adalah Airin anaknya sendiri. Hingga suatu sore Alan melihat Saskia dan Airin disebuah pusat perbelanjaan,tetapi Alan belum berani untuk menjumpai mereka secara langsung.
Alan tidak berputus asa menunggu saat yang tepat untuk berjumpa dengan Airin anaknya.Hingga suatu sore tanpa disengaja Alan bertemu dengan Airin saat anaknya itu berada di salah satu store alat tulis yang ada di kotanya. Berbagai perasaan berkecamuk dalam dada Alan.Dengan sedikit keberanian Alan menghampiri Airin yang sedang memilih beberapa alat melukis yang akan dibelinya. Perlahan Alan mendekat agar Airin tidak menyadari dan merasa terkejut dengan kehadirannya. Tetapi yang namanya naluri seorang anak pastilah bekerja dengan sangat baik,Airin menoleh kesamping dan mendapati ayahnya berdiri tepat disamping nya. "Ayah?"Alan hanya terkesima saat mendengar suara Airin menyapanya,Alan sampai tidak tahu harus berkata apa."Ayah sudah kembali kesini lagi?"Airin mengulang pertanyaan menyapa ayahnya untuk kedua kalinya."Ya,ayah sudah kembali bekerja di kantor ayah yang dulu lagi.Airin sehat?""Ai baik - baik saja ayah.Kabar ayah bagaimana?""Ayah baik,terus kabar bunda kamu bagaimana?""
Namaku Monika Aprilia.Aku lahir dan besar dilingkungan yang kurang bersahabat dan kurang nyaman menurut sebagian orang.Sejak kecil aku tidak tahu siapa kedua orang tuaku,aku hanya diasuh oleh seorang nenek tua yang mengaku kalau dia adalah nenek kandungku,walaupun aku yakin dia bukanlah nenek kandungku.Sampai saat ini aku belum pernah melihat dan mengenal siapa kedua orang tuaku.Dan aku juga tidak pernah punya niat untuk mencari mereka selain tidak punya modal yang banyak aku juga minim informasi tentang mereka.Aku berkenalan dengan mas Alan saat bekerja di rumah makan yang ada didepan kantornya.Sejak pertama bertemu aku sudah terpesona dan jatuh hati padanya. Banyak diantara temannya yang berkata kalau Alan sudah beristri dan punya satu anak. Tetapi entah apa yang membuat aku tertarik padanya,mungkin karena ketampanan nya atau karena tutur katanya yang lembut,ah entahlah.Ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan.Mas Alan menyambut baik rasa cintaku padanya,bahkan dia juga tidak
Mas Alan mengatakan jika ia diminta kantornya pindah ke Sulawesi.Ini sebagai bentuk hukuman atas tindakan mas Alan yang mempunyai perempuan lain selain istrinya. Terus terang saja aku tidak mau ikut dengan mas Alan, aku masih tetap minta mas Alan menikahiku karena kehamilanku."Mas kalau kamu mau pindah ke Sulawesi aku mau ikut,tapi kita menikah dulu"pinta ku dengan nada manja."Tidak ada pernikahan Monik.Kamu sudah menipuku,karena kamu ssekarang tidak dalam keadaan hamil. Apa maksudmu berbuat begitu?"Tentu saja aku bingung dan gelagapan dari mana mas Alan tahu kalau aku tidak hamil?"Kamu jangan asal bicara mas,aku benar hamil" sanggah ku. Terlihat mas Alan mendekati ku dengan wajah memerah ."Ini buktinya kalau kamu tidak hamil.Aku menemukan hasil tes kesehatan kamu sebulan yang lalu. Kamu berhasil membuat ku buta Monik,kamu sukses memisahkan aku dengan anak juga istriku. Masih kurang kah itu Monik?" sarkas mas Alan.Entah dari mana mas Alan mendapati hasil tes kesehatan itu ,padah
Hari berganti dengan begitu cepat menuju bulan kemudian berujung ketahun .Saat ini hampir empat tahun Saskia hidup dengan status janda.Menyandang status janda bukanlah suatu yang enak banyak sekali suka duka yang Saskia rasakan,terlebih lagi saat dia dan Putri harus menangani pekerjaan yang berada di luar daerah. Seperti saat ini Saskia baru saja memutuskan kontrak kerjasama dengan sebuah perusahaan yang lumayan besar hanya karena sang direksi memandang rendah status Saskia. Dan tetntu saja cerita ini sudah sampai ditelinga Pandu,tetapi Pandu malah menanggapinya dengan cukup santai."Pak Pandu,adik bapak telah memutus kontrak kerja sama dengan pihak pak Bram ",lapor sekretaris pak Bram."Saya tahu,pasti ada salah satu pihak yang telah menyinggung adik saya itu.Dan itu sepenuhnya hak dia membela kehormatannya",jawab Pandu. "Oh ya satu lagi saya juga akan mencoret nama perusahaan kalian dari mitra kami,tolong sampaikan ini pada pak Bram" ucap Pandu sambil memutuskan sambungan teleponnya
Pesta pernikahan Pandu dan Popy sudah selesai digelar,kedua keluarga besar terlihat begitu berbahagia,begitu juga dengan sepasang pengantin baru yang sedang menikmati indahnya cinta. Saat ini Pandu dan Popy sedang berlibur ke Bali. Mereka sepakat mengatakan jika ini liburan bukan bulan madu. Menurut Pandu setelah sekial lama merasakan penat karena menghadapi persiapan pernikahan yang begitu banyak dan melelahkan,maka ia pantas untuk berlibur. Memang tuan muda itu boleh dibilang aneh."Jadi kita pulang besok mas?" tanya Popy saat mereka berdua jalan - jalan ditepi pantai kala senja hari."Kalau di tanya jadi ya harus jadi dong,tapi kalau boleh aku sih maunya lebih lama lagi disini sama kamu berdua saja" jawab Pandu santai."Mas sih bisa aja,kalau aku nggak enak juga sama kawan - kawan mas. Kalau bisa sih kita tetap profesional saat berada di kantor. Dan satu lagi mas nggak usah mindahkan aku jadi sekretaris mas ya,cukup aku di posisiku saat ini aja",pinta Popy."Mas sih maunya kamu pin
Tanpa terasa saat ini Airin sudah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di Singapura. Untuk saat ini dia memilih untuk pulang dulu ke Indonesia baru kemudian akan menentukan langkah selanjutnya. Sebenarnya Airin sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia saja,akan tetapi hal itu belum disampaikannya pada Saskia bundanya. Sedangkan sang ayah sepenuhnya menyerahkan pilihan pada Airin.Alan menyadari kalau dia sampai saat ini belum bisa menjadi ayah yang baik untuk putrinya itu. Walaupun hubungan ayah dan anak itu belum bisa dikatakan baik,tetapi baik Airin dan Alan sama - sama saling menghargai ,walaupun belum seperti selayaknya hubungan ayah dan anak."Bunda bagaimana kalau Ai kuliahnya di sini aja,di Jakarta misalnya?""Ai,bunda serahkan semua pada kamu.Sekarang kamu sudah mulai dewasa dan kamu sudah bisa memilih mana yang baik untuk masa depanmu.Bunda hanya mendukung dan mendo'akan agar kamu bisa mencapai cita - citamu"."Bun,Ai sih tidak ingin bunda sendiri ter
Saskia menarik napas lega saat membaca email yang dia terima dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Email itu berisikan kelulusan Airin dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut. Jangan ditanya bagai mana suka citanya Saskia saat mengetahui anak nya itu di terima di perguruan tinggi negeri yang termasuk favorit di Indonesia.Saskia berencana untuk merayakan kelulusan Airin dengan keluarga besarnya yang sudah tentu termasuk juga keluarga Pandu di dalamnya. Karena ayah Airin dan papanya Pandu adalah dua saudara kandung.Saskia adalah anak tunggal,sedangkan Pandu dua orang bersaudara . Putri adalah adik Pandu satu - satunya. Di keluarga mereka baru Airin lah seorang cucu untuk dua keluarga tersebut. Jadi jangan ditanya seperti apa limpahan kasih sayang keluarganya untuk Airin. Walaupun Airin tidak sepenuhnya merasakan kasih sayang dari ayahnya,tetapi Airin tetap menghormati Alan dan menghargainya. saskia juga memberi kebebasan pada Airin untuk bertemu
Jadwal keberangkatan Airin ke Jakarta sudah semakin dekat. Persiapan juga sudah bisa dikatakan sempurna di persiapkan oleh Saskia.Airin juga sudah meminta pada ayahnya agar dapat mengantarkan nya ke Jakarta."Ai tiket kamu sudah di cetak belum?""Sudah bunda,tadi om Indra yang antar"."Sudah semua sama tiket ayah dan ibu kamu juga?""Sudah bun.Ibu juga sudah telpon Ai tadi kalau kita besok jumpa di bandara aja,karena Ai kan diantar sama mami dan om Pandu"."Iya,tadi mami kamu juga sudah bilang sama bunda,kalau dia yang antar kamu besok,tapi om Pandu tidak jadi ikut karena malam ini om Pandu sudah harus berangkat ke Manado"."Om Pandu ke Manado bun? Terus uang Airin bagaimana?""Ampun deh bunda lihat kamu,sudah jadi calon mahasiswa masih saja suka minta uang jajan sama om Pandu. Sudah bisa di kurangi Ai,malu nanti"."Eh, bunda tau nggak? pernah Ai nggak minta uang jajan sama juragan muda,eh si juragan malah uring - uringan.Dia bilang ke mami kalau Ai sudah tak sayang lagi sama dia.Lucu