Share

Dua Tahun Telah Berlalu

"Ai,kamu kesekolah sama siapa?"tanya Putri yang pagi ini singgah kerumah Saskia saat akan berangkat ke kantor.

"Ai berangkat sendiri aunty,karena bunda akan pergi kan bersama aunty,dan arah tujuan kita berlainan".

"Kalau begitu aunty minta tolong om Indra aja ya,biar dia yang antar dan jemput Ai hari ini".

"Wah... padahal tadi Ai sudah telepon om Pandu buat antar Ai kesekolah".

"Ya sudah,berangkatnya sama om Pandu,terus nanti pulangnya dijemput om Indra ya!.Jangan lupa pulangnya kerumah oma atau kerumah eyang".

"Ai kerumah eyang aja,karena eyang janji mau buat kue nastar hari ini,jadi Ai mau belajar sekalian". Saat lagi asik berbincang bersama Putri ,Saskia keluar dari kamar dan langsung memeriksa barang bawaan Airin. Setelah dirasa cukup Saskia membawa tas Airin ke depan dan diletakkan di kursi yang ada diteras depan.

"Bunda Ai berengkat,om juragan muda sudah datang"ucap Airin setengah berbisik. Saskia terkikik geli mendengar ucapan Airin. Dengan tergesa - gesa Saskia menghampiri Pandu yang masih berada di mobilnya.

"Titip anak ku ya juragan muda. Jangan ngebut - ngebut bawa mobilnya,nanti pujaan hati bisa marah" ucap saskia dengan mimik yang lucu.

"Perusak mood dipagi hari. Ayo Ai kita berangkat! biakan saja bundamu bersama dengan si manja Putri"jawab Pandu sambil melajukan mobilnya perlahan.

"Om,hari ini Ai pulang kerumah eyang,karena Ai mau belajar buat kue nastar sama eyang.Nanti om jangan lupa bilang ke om Indra ya! pinta Airin.

"Beres kalau untuk Airin,semua akan dilaksanakan dengan baik".

"Terus om,kapan kita main lagi ke tempat tante Popy? Ai sudah kangen tante Popy".

"Bagaimana kalau hari Minggu? om rasa tante Popy ada waktu luang kalau dihari MInggu".

Sejak Saskia dan Putri bekerja sama mereka pindah kekantor yang baru.Pandu mengangkat Popy menjadi sekretarisnya karena sekretaris yang lama mengundurkan diri. Perlahan tapi pasti Pandu dan Popy sama - sama membuka diri dan terjalinlah hubungan yang spesial diantara mereka. Hanya Airin yang mengetahui akan hal ini.Dan hebatnya Airin mampu menyembunyikan ini dari bunda dan aunty nya yang super duper itu,maka selamatlah om Pandu dari olok - olok mereka berdua. Anehnya baik Saskia maupun Putri tidak mengetahui akan hal ini.Sukses Pandu kali ini menyembunyikan hubungan nya dengan Popy.

Popy sendiri menerima Pandu bukan tanpa alasan.Ternyata selama ini ia sudah mempunyai rasa terhadap Pandu,tetapi sebagi seorang wanita Popy tidak mau mengungkapkan terlebih dahulu.

"Eh Kia lihat,bukankah itu Alan? Terus ngapai dia berdiri disitu? Jangan - jangan dia akan menemui Airin"

"Saskia tersenyum dan menjawab " kalau dia ingin bertemu Airin biarkan saja,toh Airin juga sudah tidak lagi bersekolah di situ".  Tawa keras Putri langsung terdengar dengan kuat. Ya dia menertawakan kebodohan Alan.

"Maaf pak, Airin sudah tidak bersekolah di sini lagi.Dia sudah pindah sekolah sejak dua tahun lalu.Dan maaf sekali lagi pak,kami juga tidak tahu kemana Airin dipindahkan bu Saskia"ucap bu Retno kepala sekolah tempat Airin bersekolah dulu. Lagi - lagi Alan harus menelan kekecewaan yang begitu besar.

"Alangkah bodohnya aku,yang tekah dibutakan oleh Monika,sehingga diman Airin pun aku tidak tahu lagi"batin Alan saat meninggalkan gedung sekolah. Dua tahun setelah perceraiannya Alan memutuskan untuk kembali lagi ke kota asal ia bekerja.Pak Jaya mengizinkan saat Alan mengajukan mutasi ke kantor pusat dengan mempertimbangkan kinerja Alan yang baik semala di Sulawesi. Selama dua tahun ini Alan hidup sendiri tidak bersama Monika karena Monika todak bersedia diajak ke Sulawesi. Ia memilih untuk tidak mengikuti Alan dengan kesepakatan Alan tidak akan menikahinya. Monika menerima kesepakatan itu. Saat menyampaikan kesepakatan itu Monika menilai Alan adalah laki - laki paling egois dimuka bumi. Tetapi Monika tidak menyadari jika ia lah yang telah merusak hidup Alan. Dunia memang kejam bagi Monika dan Alan.

" Maaf pak Pandu,saya mau menyampaikan jika pak Alan sudah kembali lagi ke kantor pak Jaya",lapor Indra.

"Saya sudah mendapat laporan dari pak Jaya dua hari lalu.Karena memang dia sangat dibutuhkan di kantor itu". Oh ya kamu sudah urus masalah kepindahan si Monika itu kan?".

"Sudah pak.Pemilik kontrakan menyatakan jika kontrakannya akan dijual dan tidak di kontrakkan lagi. Saya terus memantau kemana dia pergi. Tadi malam dia dibawa pergi Bobby pak,anggota kita yang di markas .Dan Bobby belum melaporkan kemana ia membawanya".

"Kamu pantau terus ya,kalau bisa jangan kembali lagi si Monika itu ke mari.saya takut Airin akan terluka kembali:'

"Baik pak,nanti sore akan saya hubungi Bobby pak".

Meskipun Monika tidak lagi bersama dengan Alan tetapi keluarga besar Saskia benar - benar menjaga dan berupaya agar ia tidak lagi bersama dengan Alan.Semua mereka lakukan demi menjaga mental Airin. Sepak terjang Monika selama dua tahun belakangan ini tidak pernah luput dari pantauan Pandu melalui anak buahnya. Indra selaku tangan kanan Pandu berupaya secara halus agar Monika tidak merasa dia selalu diintimidasi oleh seseorang ,berbagai cara mereka lakukan agar Monika bisa keluar dari kota mereka. Seperti saat ini begitu mendengar Alan akan kembali ke kota ini Pandu bergerak cepat melalui anak buahnya membawa Monika keluar kota dengan menawarkan pekerjaan dengan gaji yang lumayan baik,tentu saja tawaran ini diterima Monika yang tidak menyadari kalau sebenarnya ini adalah cara Pandu menyingkirkan sang pengganggu dari lingkungan keponakan nya Airin.

Alan terus mencari keberadaan Saskia dan Airin.Setiap ada waktu luang dia akan mencari anak dan mantan istrinya itu tanpa putus asa. Yang Alan pikirkan adalah bagaimana cara nya untuk menebus kesalahan yang sudah diperbuatnya dua tahun yang sudah lalu,dimana ia sudah mengecewakan seorang anak kecil yang notabene anak itu adalah Airin anaknya sendiri. Hingga suatu sore Alan melihat Saskia dan Airin disebuah pusat perbelanjaan,tetapi Alan belum berani untuk menjumpai mereka secara langsung.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status