Namaku Monika Aprilia.Aku lahir dan besar dilingkungan yang kurang bersahabat dan kurang nyaman menurut sebagian orang.Sejak kecil aku tidak tahu siapa kedua orang tuaku,aku hanya diasuh oleh seorang nenek tua yang mengaku kalau dia adalah nenek kandungku,walaupun aku yakin dia bukanlah nenek kandungku.Sampai saat ini aku belum pernah melihat dan mengenal siapa kedua orang tuaku.Dan aku juga tidak pernah punya niat untuk mencari mereka selain tidak punya modal yang banyak aku juga minim informasi tentang mereka.Aku berkenalan dengan mas Alan saat bekerja di rumah makan yang ada didepan kantornya.Sejak pertama bertemu aku sudah terpesona dan jatuh hati padanya. Banyak diantara temannya yang berkata kalau Alan sudah beristri dan punya satu anak. Tetapi entah apa yang membuat aku tertarik padanya,mungkin karena ketampanan nya atau karena tutur katanya yang lembut,ah entahlah.Ternyata aku tidak bertepuk sebelah tangan.Mas Alan menyambut baik rasa cintaku padanya,bahkan dia juga tidak
Mas Alan mengatakan jika ia diminta kantornya pindah ke Sulawesi.Ini sebagai bentuk hukuman atas tindakan mas Alan yang mempunyai perempuan lain selain istrinya. Terus terang saja aku tidak mau ikut dengan mas Alan, aku masih tetap minta mas Alan menikahiku karena kehamilanku."Mas kalau kamu mau pindah ke Sulawesi aku mau ikut,tapi kita menikah dulu"pinta ku dengan nada manja."Tidak ada pernikahan Monik.Kamu sudah menipuku,karena kamu ssekarang tidak dalam keadaan hamil. Apa maksudmu berbuat begitu?"Tentu saja aku bingung dan gelagapan dari mana mas Alan tahu kalau aku tidak hamil?"Kamu jangan asal bicara mas,aku benar hamil" sanggah ku. Terlihat mas Alan mendekati ku dengan wajah memerah ."Ini buktinya kalau kamu tidak hamil.Aku menemukan hasil tes kesehatan kamu sebulan yang lalu. Kamu berhasil membuat ku buta Monik,kamu sukses memisahkan aku dengan anak juga istriku. Masih kurang kah itu Monik?" sarkas mas Alan.Entah dari mana mas Alan mendapati hasil tes kesehatan itu ,padah
Hari berganti dengan begitu cepat menuju bulan kemudian berujung ketahun .Saat ini hampir empat tahun Saskia hidup dengan status janda.Menyandang status janda bukanlah suatu yang enak banyak sekali suka duka yang Saskia rasakan,terlebih lagi saat dia dan Putri harus menangani pekerjaan yang berada di luar daerah. Seperti saat ini Saskia baru saja memutuskan kontrak kerjasama dengan sebuah perusahaan yang lumayan besar hanya karena sang direksi memandang rendah status Saskia. Dan tetntu saja cerita ini sudah sampai ditelinga Pandu,tetapi Pandu malah menanggapinya dengan cukup santai."Pak Pandu,adik bapak telah memutus kontrak kerja sama dengan pihak pak Bram ",lapor sekretaris pak Bram."Saya tahu,pasti ada salah satu pihak yang telah menyinggung adik saya itu.Dan itu sepenuhnya hak dia membela kehormatannya",jawab Pandu. "Oh ya satu lagi saya juga akan mencoret nama perusahaan kalian dari mitra kami,tolong sampaikan ini pada pak Bram" ucap Pandu sambil memutuskan sambungan teleponnya
Pesta pernikahan Pandu dan Popy sudah selesai digelar,kedua keluarga besar terlihat begitu berbahagia,begitu juga dengan sepasang pengantin baru yang sedang menikmati indahnya cinta. Saat ini Pandu dan Popy sedang berlibur ke Bali. Mereka sepakat mengatakan jika ini liburan bukan bulan madu. Menurut Pandu setelah sekial lama merasakan penat karena menghadapi persiapan pernikahan yang begitu banyak dan melelahkan,maka ia pantas untuk berlibur. Memang tuan muda itu boleh dibilang aneh."Jadi kita pulang besok mas?" tanya Popy saat mereka berdua jalan - jalan ditepi pantai kala senja hari."Kalau di tanya jadi ya harus jadi dong,tapi kalau boleh aku sih maunya lebih lama lagi disini sama kamu berdua saja" jawab Pandu santai."Mas sih bisa aja,kalau aku nggak enak juga sama kawan - kawan mas. Kalau bisa sih kita tetap profesional saat berada di kantor. Dan satu lagi mas nggak usah mindahkan aku jadi sekretaris mas ya,cukup aku di posisiku saat ini aja",pinta Popy."Mas sih maunya kamu pin
Tanpa terasa saat ini Airin sudah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di Singapura. Untuk saat ini dia memilih untuk pulang dulu ke Indonesia baru kemudian akan menentukan langkah selanjutnya. Sebenarnya Airin sudah memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia saja,akan tetapi hal itu belum disampaikannya pada Saskia bundanya. Sedangkan sang ayah sepenuhnya menyerahkan pilihan pada Airin.Alan menyadari kalau dia sampai saat ini belum bisa menjadi ayah yang baik untuk putrinya itu. Walaupun hubungan ayah dan anak itu belum bisa dikatakan baik,tetapi baik Airin dan Alan sama - sama saling menghargai ,walaupun belum seperti selayaknya hubungan ayah dan anak."Bunda bagaimana kalau Ai kuliahnya di sini aja,di Jakarta misalnya?""Ai,bunda serahkan semua pada kamu.Sekarang kamu sudah mulai dewasa dan kamu sudah bisa memilih mana yang baik untuk masa depanmu.Bunda hanya mendukung dan mendo'akan agar kamu bisa mencapai cita - citamu"."Bun,Ai sih tidak ingin bunda sendiri ter
Saskia menarik napas lega saat membaca email yang dia terima dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Email itu berisikan kelulusan Airin dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut. Jangan ditanya bagai mana suka citanya Saskia saat mengetahui anak nya itu di terima di perguruan tinggi negeri yang termasuk favorit di Indonesia.Saskia berencana untuk merayakan kelulusan Airin dengan keluarga besarnya yang sudah tentu termasuk juga keluarga Pandu di dalamnya. Karena ayah Airin dan papanya Pandu adalah dua saudara kandung.Saskia adalah anak tunggal,sedangkan Pandu dua orang bersaudara . Putri adalah adik Pandu satu - satunya. Di keluarga mereka baru Airin lah seorang cucu untuk dua keluarga tersebut. Jadi jangan ditanya seperti apa limpahan kasih sayang keluarganya untuk Airin. Walaupun Airin tidak sepenuhnya merasakan kasih sayang dari ayahnya,tetapi Airin tetap menghormati Alan dan menghargainya. saskia juga memberi kebebasan pada Airin untuk bertemu
Jadwal keberangkatan Airin ke Jakarta sudah semakin dekat. Persiapan juga sudah bisa dikatakan sempurna di persiapkan oleh Saskia.Airin juga sudah meminta pada ayahnya agar dapat mengantarkan nya ke Jakarta."Ai tiket kamu sudah di cetak belum?""Sudah bunda,tadi om Indra yang antar"."Sudah semua sama tiket ayah dan ibu kamu juga?""Sudah bun.Ibu juga sudah telpon Ai tadi kalau kita besok jumpa di bandara aja,karena Ai kan diantar sama mami dan om Pandu"."Iya,tadi mami kamu juga sudah bilang sama bunda,kalau dia yang antar kamu besok,tapi om Pandu tidak jadi ikut karena malam ini om Pandu sudah harus berangkat ke Manado"."Om Pandu ke Manado bun? Terus uang Airin bagaimana?""Ampun deh bunda lihat kamu,sudah jadi calon mahasiswa masih saja suka minta uang jajan sama om Pandu. Sudah bisa di kurangi Ai,malu nanti"."Eh, bunda tau nggak? pernah Ai nggak minta uang jajan sama juragan muda,eh si juragan malah uring - uringan.Dia bilang ke mami kalau Ai sudah tak sayang lagi sama dia.Lucu
Saat ini Airin sudah bekerja di perusahaan Pandu. Popy meminta agar Airin menjadi sekretarisnya.Dan ini semua bukan tanpa sebab.Popy sudah semakin repot dengan dua buah hatinya yang kembar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan lasak - lasaknya. Pandu sudah meminta istrinya itu untuk berhenti bekerja agar fokus pada buah hatinya,tetapi karena Airin belum selesai kuliahnya Popy masih memilih bekerja walaupun harus di barengi dengan segudang drama di pagi hari. Dan untuk saat ini sudah resmi Popy mengundurkan diri dari kantor karena Airin sudah mulai bekerja. Dia mendampingi Pandu menggantikan Popy yang manager keuangan. Airin mengubur cita - cita masa kecilnya menjadi perancang busana terkenal demi menyelamatkan usaha keluarganya agar tidak terjadi kebangkrutan. Selama ini Pandu beserta istrinya di bantu Saskia dan Putri sudah mampu membuat usaha keluarga mereka bertahan bahkan maju pesat,tentu saja dengan komitmen rarusan karyawan yang bekerja dengan gigih untuk mencapai target prod
Tanpa terasa kehamilan Popy sudah sampai pada saat - saat terakhir menjelang kelahiran, semua keluarga dalam keadaan waspada menghadapi saat - saat kelahiran anggota keluarga baru mereka. Anggota keluarga baru ini berjenis kelamin laki-laki, semua anggota keluarga menyambut dengan gembira dan suka cita. Terkhusus Pandu yang begitu gembira karena dia sudah punya dua jagoan yang akan membuat harinya semakin berwarna dan bermakna. "Bunda, nanti sore Ai pulang agak lama karena Ai akan menemani si kembar ke toko buku. Tadi mami sudah meminta Ai buat mengantarkan mereka", pamit Airin pada Saskia. " Bukan kah hari ini jadwal mami kamu masuk rumah sakit Ai? " tanya Saskia"Justru itu bunda, kata mami biar nanti si kembar tidak badmood jika mereka tau mami tidak ada dirumah"." Ai yang akan jemput mereka disekolah hari ini? "" Iya bun. Tadi Ai juga sudah minta si mbak buat mempersiapkan bekal mereka. Mungkin malam ini si kembar akan bermalam di sini bun. Nanti aunty Putri juga akan kesini.
Airin mematikan laptopnya kemudian dia meregangkan badannya agar sedikit lebih enak.Sore tadi Airin membawa beberapa pekerjaan yang masih tertunda dikantornya untuk dilanjutkan dirumah. Jarang sekali Airin membawa pekerjaannya jika pulang kerumah,ia lebih memilih mengerjakan dikantor dari pada harus membawa kerumah. Jika dikerjakan dirumah maka waktu Airin bersama bundanya agak sedikit berkurang,tetapi mau bagaimana lagi sekali ini tuntutan tugasnya sedikit agak ekstrim disebabkan kehilangan beberapa data keuangan yang dijual Dadang beberapa waktu yang lalu."Sudah malam Ai,sebaiknya kamu istirahat dulu lanjut besok pagi lagi"tegur bundanya saat mengantarkan cokelat panas ke kamar Airin."Ini baru selesai bun.Niatnya sih mau ngobrol sama bunda,eh taunya bunda udah disini aja"jawab Airin sambil menerima cangkir cokelat panasnya."Bagaimana keadaam kantor? sudah mulai membaik kan?""Alhamdulillah sudah bunda. Beberapa orang karyawan yang dicurigai sudah mulai di pindahkan ke bagian lain
Airin membaca dengan seksama laporan keuangan yang ia terima dari sekretarisnya,ada perbedaan yang signifikan dalam laporan itu. Sudah berulang kali Airin membaca dan meneliti dimana letak perbedaan itu,tetapi Airin belum juga menemukan di mana letak salahnya. Kepala nya terasa berdenyut dengan kencang,hingga menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan, perlahan dicobanya untuk mengurangi rasa nyeri itu dengan mencoba tenang dan menarik napas dengan perlahan. Setelah merasa sedikit tenang Airin mencoba menelpon Pandu untuk meminta pendapatnya terkait perbedaan laporan keuangan perusahaan mereka." Siapa ya Ai yang telah mencuri data dari perusahaan kita ya Ai,atau kamu ada mencurigai seseorang di kantor ini?" tanya Pandu saat dia menerima Airin diruangannya. "Ada sih om yang Ai curigai,tetapi karena belum tertangkap tangan Ai tidak bisa menuduh nya"."Siapa orangnya Ai?"" Sebaiknya kita minta penjelasan terlebih dahuli pada operator ruangan mengapa cctv di ruangan Airin tiba 0 tiba
Hari sudah menjelang pagi perlahan Kokok ayam menyambut pagi mulai terdengar bersahutan ,Saskia baru saja selesai melaksanakan sholat tahajud dan selesai berdo'a. Dengan langkah perlahan Saskia berjalan menuju ranjang besar di kamarnya lalu membaringkan tubuhnya untuk beristirahat sebelum waktu Subuh datang. Dua tahun belakangan ini Saskia sudah mulai susah tidur di malam hari. Waktu istirahat malamnya belakangan ini jadi berantakan. Terkadang ia bisa tertidur setelah selesai sholat Isya tetapi lebih sering dia tidur ketika hari menjelang subuh. Ada banyak suara dalam kepala nya jika malam hari dan suara - suara itu yang membuat ia tidak dapat memejamkan matanya."Bunda ,nanti sore sepulang kerja Ai mau mampir kerumah ayah. Bunda tidak apa - apa kan jika Ai tinggal sampai sholat Isya?""Tidak masalah,kebetulan nanti sore bunda juga mau jumpa sama mami Popy kamu. Ada hal penting yang akan bunda bicarakan dengan mami Popy"."Kalau begitu salam buat mami ya bun,mungkin nanti hari Minggu
Sejak pulang dari Singapura bersama Alan dan Rania jadwal kegiatan Airin semakin padat. Pandu sudah menyerahkan pengelolaan keuangan perusahaan sepenuhnya pada Airin.Otomatis hal tersebut membuat jadwal kerja Airin menjadi begitu padat. Di mulai dari pagi hari sampai di sore hari bahkan terkadang sampai malam hari Airin dan tim nya masih bekerja . Airin mencoba membagi waktunya sebaik mungkin,perhatian pada keluarga besarnya juga keluarga baru ayahnya harus tetap berimbang. Airin tidak ingin kesibukannya mengurangi waktu nya bersama kedua keluarganya. "Ai , bunda lihat belakangan ini kamu sibuk terus. Apa nggak capek Ai?" tanya Saskia suatu malam."Capek sih bun,tapi Ai masih enjoy menjalaninya"."Ingat umur Ai,kamu sekarang bukan lagi gadis remaja,tetapi seorang wanita dewasa dengan segudang prestasi dan kesibukan. Apa tidak kepikiran untuk memperkenalkan seseorang pada bunda?"" Bundaaaaa kan bunda tau kalau Ai masih mau fokus kerja.Sabar dulu ya bunda ku sayang,nanti ada waktunya
Proses pengobatan Alan di Sinagpura berjalan lancar ,ternyata ada sedikit perbedaan hasil pemeriksaan antara rumah sakit kita dengan rumah sakit di Singapura. Jika menurut hasil pemeriksaan medis yang di temukan Airin ayahnya mengidap kanker paru,maka setelah sampai di Singapura dan di lakukan pemeriksaan dengan teliti Alan mengalami kelebihan cairan di paru - paru . Tindakan medis yang dilakukan adalah menyedot cairan yang ada di paru-paru Alan dan Alhamdulillah tindakan itu sudah berhasil dilakukan. Selama di Singapura Alan dan Rania ditemani oleh Airin dan didampingi Dandi sahabat Airin yang berprofesi sebagai dokter. Saat berada di Singapura Alan baru menyadari betapa tulusnya hati Airin dalam menyayangi dirinya. Terlihat bagaimana sabar nya Airin menemani di setiap proses pengobatan Alan selama di rumah sakit. Airin dengan sabar menghadapi Alan dan Airin lebih memilih menjaga Alan di rumah sakit karena kasihan melihat Rania. Rania juga merasakan jika Airin begitu menyayangi
Entah apa yang dirasakan oleh Alan belakangan ini,berat badannya menurun drastis nafsu makannya berkurang jauh. Sudah beberapakali dia ke dokter langganan nya untuk memeriksa kan penyakitnya. Sudah beberapa kali melakukan tes urine dan cek darah tetapi penyakit Alan belum terdeteksi. Terhitung hampir satu bulan lamanya Alan tidak bekerja karena sakit. Dan sudah hampir sepuluh hari Alan dirawat di rumah sakit karena Alan tiba-tiba jatuh di rumah nya."Ma tolong hubungi Airin,minta dia untuk datang kesini"pinta Alan pada Rania "Si kakak udah dijalan pa,mungkin sebentar lagi sampai . Sebaiknya papa makan dulu ya,dari tadi mama lihat papa belum makan ".Alan hanya mengangguk lemah sambil mendudukkan tubuhnya di tempat tidurnya."Oh ya ma,ibu sama mbak Maya sudah mama kabari kalau papa di rawat di sini?"."Sudah pa,kata mbak Maya ibu tidak bisa datang, lututnya sakit,tapi mbak Maya nanti sore akan datang.Papa jangan terlalu banyak berfikir yang macam - macam ya. Pokoknya semua yang papa s
Saat ini Airin sudah bekerja di perusahaan Pandu. Popy meminta agar Airin menjadi sekretarisnya.Dan ini semua bukan tanpa sebab.Popy sudah semakin repot dengan dua buah hatinya yang kembar yang sedang dalam masa pertumbuhan dan lasak - lasaknya. Pandu sudah meminta istrinya itu untuk berhenti bekerja agar fokus pada buah hatinya,tetapi karena Airin belum selesai kuliahnya Popy masih memilih bekerja walaupun harus di barengi dengan segudang drama di pagi hari. Dan untuk saat ini sudah resmi Popy mengundurkan diri dari kantor karena Airin sudah mulai bekerja. Dia mendampingi Pandu menggantikan Popy yang manager keuangan. Airin mengubur cita - cita masa kecilnya menjadi perancang busana terkenal demi menyelamatkan usaha keluarganya agar tidak terjadi kebangkrutan. Selama ini Pandu beserta istrinya di bantu Saskia dan Putri sudah mampu membuat usaha keluarga mereka bertahan bahkan maju pesat,tentu saja dengan komitmen rarusan karyawan yang bekerja dengan gigih untuk mencapai target prod
Jadwal keberangkatan Airin ke Jakarta sudah semakin dekat. Persiapan juga sudah bisa dikatakan sempurna di persiapkan oleh Saskia.Airin juga sudah meminta pada ayahnya agar dapat mengantarkan nya ke Jakarta."Ai tiket kamu sudah di cetak belum?""Sudah bunda,tadi om Indra yang antar"."Sudah semua sama tiket ayah dan ibu kamu juga?""Sudah bun.Ibu juga sudah telpon Ai tadi kalau kita besok jumpa di bandara aja,karena Ai kan diantar sama mami dan om Pandu"."Iya,tadi mami kamu juga sudah bilang sama bunda,kalau dia yang antar kamu besok,tapi om Pandu tidak jadi ikut karena malam ini om Pandu sudah harus berangkat ke Manado"."Om Pandu ke Manado bun? Terus uang Airin bagaimana?""Ampun deh bunda lihat kamu,sudah jadi calon mahasiswa masih saja suka minta uang jajan sama om Pandu. Sudah bisa di kurangi Ai,malu nanti"."Eh, bunda tau nggak? pernah Ai nggak minta uang jajan sama juragan muda,eh si juragan malah uring - uringan.Dia bilang ke mami kalau Ai sudah tak sayang lagi sama dia.Lucu