Dua triliun, yang ditawarkan Reymond merupakan nilai yang sangat fantastis bagi Darin. Nilai yang tidak masuk akal untuk mendapatkan seorang bayi bagi kedua pasangan romantis Reymond dan Merry dengan proses In-Vitro Fertilization (IVF). Atas dasar apa Reymond rela merogoh kocek sedalam itu untuk menyewa rahim seorang janda. Mampukah Darin menjalani semua seperti yang dijanjikan Reymond dengan tidak menyentuh janda cantik itu. Apakah akan ada benih-benih cinta diantara Reymond dan Darin. Bagaimana dengan Merry, simak kisahnya ...
View MoreSudah lebih dari satu minggu Reymond berada di kota metropolitan bersama Darin yang tengah menata management hotel. Tidak ada firasat yang berarti bagi keduanya, ditambah Karina sudah merasa nyaman berada di sekolah yang baru. "Ingat, jangan lupa untuk makan, makanan yang sehat ... kamu masih dalam proses penyembuhan!" tegas Darin sebelum melepas kepergian putri kesayangannya menuju sekolah internasional yang tidak jauh dari hotel mereka. Karina mengangguk mengerti, sedikit melirik ke arah Reymond yang masih di sibukkan dengan beberapa kegiatan. "Mi, hari ini aku akan bertemu dengan Daddy. Kemarin aku menemuinya di parkiran hotel kita, tapi ... hmm ..." Cepat Darin menepis semua ucapan Karina, karena tidak ingin mendengar nama mantan suaminya di sebut oleh sang putri, "Please ... jangan pernah membahas Daddy di sini. Di kediaman kita, karena Mami telah memiliki kehidupan bersama Rey!" tegasnya membuat putri kecilnya mengangguk patuh. "Baiklah, Mi. Aku berangkat dulu." Karina menge
Dua insan terlarut dalam manisnya cinta atas dasar perselingkuhan karena perasaan nyaman. Reymond yang sejak awal tidak ingin melepaskan Darin, seketika berubah memperjuangkan sang janda demi mendapatkan anak yang sempurna tanpa harus menikahi janda dua triliun tersebut, karena tidak ingin menyakiti Merry sebagai istri sahnya. Peluh mengucur deras membasahi tubuh dua insan yang tampak mengkilap, membuat Darin mendekap tubuh pria itu ketika mencapai puncak kenikmatan mereka berdua secara bersamaan. Dengan nafas masih memburu, Darin yang merasa sudah merasa tenang saat ini, tampak lebih menikmati hidupnya sebagai menjadi yang kedua bagi Reymond. "Aku mencintaimu, Rey, jangan pernah tinggalkan aku, karena aku benar-benar mencintaimu," tuturnya lembut ketika melepaskan penyatuan mereka. Tampak senyuman indah diujung bibir Reymond, ia langsung menoleh kearah Darin yang langsung merebahkan tubuhnya di lengan pria pujaannya, hanya menjawab, "I love you too, Darin, tidurlah," kecupnya lemb
Kedua netra itu lagi-lagi bertemu, hanya untuk sekedar meyakinkan hati mereka berdua. Dalam benak Reymond merutuki kebodohannya sendiri karena telah salah memberikan hadiah beberapa hari lalu untuk Darin sebagai kado ulang tahunnya. Sementara dalam benak Merry, apa ini serba kebetulan, kenapa Reymond tampak lebih tenang menghadapi semua ini, kemudian bergegas Reymond mengomeli pihak toko perhiasan dihadapan sang istri melalui panggilan telepon. Kembali Reymond menoleh kearah Merry, mengecup lembut kening sang istri seraya berkata, "Maafkan aku, sayang. Pukul sepuluh nanti pihak toko perhiasan akan mengganti liontin berlian ini, dengan inisial namamu. Sekali lagi maafkan aku," tunduknya sambil memeluk tubuh ramping sang istri dari arah belakang dengan mata tertutup. Merry mendekap erat lengan Reymond yang memeluknya, menikmati hangatnya tangan sang suami penuh kerinduan, "Kamu terlalu lelah, honey. Aku harap kamu selalu menjaga kesehatan, jangan lupa jika kamu tiba di Singapura hubu
Malam semakin sejuk, malam yang indah bagi Darin dengan adanya kehadiran Reymond walau harus mengejutkan tanpa harus berkabar. Pria bule nan gagah itu tak melepaskan tangannya dari tubuh Darin, ia benar-benar ingin membahagiakan janda satu anak itu, tanpa diganggu oleh siapapun termasuk Merry. Reymond sengaja menonaktifkan gawai miliknya ketika memasuki gedung apartemen yang berada dilantai tiga tersebut, hanya untuk memberikan satu kejutan istimewa untuk wanita pujaan hatinya. "Rey, pulanglah ... jangan buat aku menjadi serba salah karena kamu menghabiskan waktu bersama ku," elaknya ketika merasakan gelagat pria itu semakin menjadi, ketika mengecupnya penuh damba. "Please Darin ... aku benar-benar jatuh hati padamu, aku tidak ingin melihatmu menjauh dariku. Satu tahun kita bersama, rasanya aku tidak ingin jauh lagi," ia kembali mengecup lembut bibir wanita yang masih berdiri dihadapannya. Lagi-lagi Darin menolak, "Apa yang kamu inginkan? Apakah kamu menginginkan aku mengembalikan
Siang yang cerah, namun tidak secerah perasaan Merry, karena tidak menyangka bahwa Reymond lebih memilih untuk tetap tinggal di apartemen mereka bersama Darin, dibandingkan mengejarnya sebagai seorang istri sah. Ia masih terduduk dikursi taman, melihat-lihat suasana yang tidak begitu ramai. Membayangkan wajah cantik Caroline yang akan menjadi istri sesuai pilihan keluarga besar sang suami. "Ogh Tuhan, bagaimana jika keluarga Reymond mengetahui bahwa putra kami mengalami kebutaan juga gangguan pendengaran serta tidak dapat bicara? Apa yang harus aku katakan kepada mereka, apakah mereka akan tetap menikahkan suamiku dengan wanita itu ...?" Ia menundukkan pandangannya, karena tidak ingin siapapun yang menyaksikan kesedihan hatinya saat ini. Akan demikian, ketika Merry terlarut dalam suasana hati yang masih berkecamuk, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara wanita yang sangat dikenalinya. "Bisakah kita bicara berdua?" sapa Darin tanpa perasaan sungkan. Merry sedikit terlonjak kemudian m
Satu bulan berlalu, Merry terlalu fokus merawat buah hati yang dilahirkan oleh Darin dengan penuh perasaan sayang, walau masih menyimpan rasa kekecewaan yang dalam terhadap Reymond. Akan tetapi ia merasa memiliki tujuan untuk tetap merawat Baby Kevin dengan penuh perhatian. Sementara Darin masih proses pemulihan pasca operasi, dengan memberikan asi eksklusif kepada sang putra yang mengalami kebutaan serta tuna wicara dan tidak dapat mendengar tersebut. Tidak sedikitpun dari mereka berdua mengurangi semangat untuk menunjukkan bahwa mereka menjadi ibu terbaik dihadapan Reymond, demi pertumbuhan sang buah hati. Entahlah kini keduanya seperti tengah berjuang demi Baby Kevin atau justru menarik simpati pria bule bermata biru tersebut. Perlahan Darin menghampiri Merry di dalam kamar bayi, untuk memberikan asi pada baby mungil yang baru berusia satu bulan tersebut. Dengan nada lembut, ia menoleh kearah Merry yang sangat memperlakukan sang putra sangat telaten, "Merry, biar saya menyusuinya
Sudah lebih dari dua hari mereka berdua berada di rumah sakit. Tidak ada tanda-tanda pemulihan yang berarti dari bayi mereka juga Darin yang masih terbaring lemah di ruang ICU. Tangan Reymond masih terus menggenggam jemari Darin, hanya untuk sekedar memastikan bahwa wanita berstatus janda itu tidak sendirian. Sementara Merry masih berada di ruang NICU untuk menemani sang bayi yang dinyatakan tidak bisa melihat. Bayi berjenis kelamin laki-laki yang diberi nama Kevin Claire Jones itu ternyata mengalami kebutaan yang di vonis permanen karena sesuatu hal tidak dapat di uraikan secara detail. Hati wanita mana yang tidak akan hancur, ketika mendengar dokter anak mengatakan bahwa putra mereka tidak bisa merespon cahaya ketika melakukan pemeriksaan, ditambah tidak bisa mengeluarkan suara seperti bayi lainnya. Merry duduk dikursi sebelah incubator, matanya berkaca-kaca ketika melihat tangan dan kaki itu bergerak cepat kesembarang arah, memberikan respon bahwa bayi itu baik-baik saja dalam
Setelah menyaksikan sang suami membawa Darin ke rumah sakit bersama Richard, tanpa menghiraukan perasaan Merry sebagai istri sah, lagi-lagi ia dikejutkan dengan sosok Bima yang sudah berdiri dihadapannya. Gegas Merry bertanya, karena perasaan penasaran, "Bima? Apa yang kamu lakukan di sini? Bukankah, kamu berada di Sydney?" Dengan angkuh Bima menyunggingkan senyuman lirih, ia tidak menyangka akan berhadapan dengan wanita seperti Merry, "Jawab aku, apakah kau membiarkan Reymond tidur dengan Darin? Bukankah kau tahu Darin itu masih belum resmi bercerai dariku?"Akan tetapi, Merry langsung menjawab pertanyaan Bima dengan nada tegas, "Bukan urusan mu, Tuan Bima. Aku rasa lebih pantas suamiku tidur dengan Darin, dibandingkan wanita yang berdiri di belakangmu saat ini!" tukasnya, langsung meninggalkan restoran apartemen. Entah mengapa, walau sesungguhnya hati Merry hancur karena kejujuran Reymond yang jatuh cinta kepada Darin, ia tidak memperdulikan dibandingkan harus berhadapan dengan g
Mendengar ucapan seperti itu dari Richard, membuat Darin langsung menarik tangan pria yang berstatuskan duda tersebut, agar menjauh dari sang mantan suami sambil mengancam pria oriental itu, "Jangan pernah menggangu hidup ku lagi!" Ia menoleh kearah Caroline yang tampak shock karena keributan dua pria itu, mengeluarkan ucapan tegas, "Jika calon suami yang kamu maksud itu adalah Reymond, saat ini dia sedang berbahagia bersama istrinya!" Bima menggeleng tidak percaya, ia sama sekali tidak terima bahwa sang istri akan mendapatkan penggantinya lebih cepat, ditambah kondisi Darin yang tengah hamil besar. Kembali ia berteriak untuk menghentikan langkah janda satu anak itu, "Sampai kapan pun, kamu tidak akan pernah menikah Darin, karena aku tidak akan mengajukannya!" Lagi-lagi Darin dibuat kesal oleh pria yang pernah menghabiskan masa pernikahan mereka selama sepuluh tahun lebih, "Jika kamu tidak mau mengurusnya, maka aku yang akan melakukannya, Bima Lee Seung!" Gegas Darin meninggalkan t
"Apa, dua triliun!?" Wajah Darin tampak kebingungan, kedua tangannya bergerak dari atas meja sang atasan untuk menyembunyikan rasa gugupnya, pandangan berkunang-kunang, perutnya seakan tengah bergejolak ingin mengeluarkan semua isinya ketika mendengar ucapan pria yang masih duduk dihadapannya siang itu. "Ya, dua triliun Darin! Aku akan membayar rahimmu dua triliun! Apa itu masih kurang?" Tuturnya lagi membuat dada Darin semakin menggelegak panas. Bagaimana tidak, seorang atasan yang memiliki istri menawarkan sesuatu konsep kehamilan yang menjadi rasa trauma bagi Darin. Dengan cepat ingin sekali ia menepis semua ucapan Reymond, akan tetapi ia sedikit ragu. Wajah cantik yang gugup itu mencoba berdiri dari duduknya agar bisa berlalu meninggalkan ruangan sang pimpinan yang memanggilnya dengan tergesa melalui secretaris pribadi.Reymond yang tidak ingin Darin berlalu begitu saja, dengan cepat menekan tombol otomatis agar seluruh ruangan pribadinya terkunci rapat. Sontak perbuatan Reymo
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments