Share

95. KECEWA MEREKA

"Dek Runi, ini aku Clara. Rendra ...."

Rasanya aku tak perlu banyak bertanya kenapa Clara yang mengaku sebagai temanku, menjeda kalimatnya.

"Saya sendirian di bawah, Mbak." Jawabku bisa mendengar suara Clara yang rasanya masih menyisakan serak habis menangis.

"O-oh."

Nampaknya, Clara terkejut karena aku paham maksudnya yang hanya menyebut nama sang kekasih.

Tapi, akan sebodoh apa diriku yang mampu melihat kebingungan dalam mata mbok Surti saat mengatakan temanku menelpon.

Mungkin, mbok Surti yang mengenali suara Clara tahu, siapa yang ingin bicara denganku. Atau, bisa saja Clara yang menyuruh mbok Surti untuk tidak mengatakan siapa dirinya jika ada seseorang di sampingku.

Tapi, yang manapun rasanya tidak penting.

Karena aku tahu, tangis Clara dan pertengkarannya dengan mas Rendra tadi, nampaknya ada sangkut pautnya dengan keberadaanku.

"Mbak ada perlu dengan saya?" Ucapku membalikkan badan untuk menatap tangga karena suara dari lantai dua terdengar lebih hidup dengan protes Ares dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status