Share

96. AKIBAT PILIHANKU

Bukan tidak memikirkan akan bagaimana Clara yang sudah membaca pesanku, menanggapi. Tapi, nyatanya diriku memang sudah menetapkan pilihan. Membatalkan janji kami.

"Lho gak jadi pergi, Ndok?" Wajah heran eyang sama persis dengan tatapan pak Bowo yang membuka gerbang untukku.

"Iya, Eyang, pertemuannya ditunda," jawabku yang matanya melihat televisi menyala meski tidak ada yang menonton.

"Mereka di atas." Eyang yang memperlihatkan senyum menyentuh pundakku.

"Saya ke atas dulu, Eyang." Pamitku yang dapat anggukan.

"Iya, Ndok."

Rasanya, langkahku yang meninggalkan eyang, cepat. Apalagi saat kakiku menaiki anak-anak tangga.

Aku bahkan harus mengatur nafas sebelum memijak ubin lantai dua yang mampu meloloskan suara dari salah satu kamar karena pintunya terbuka.

"Kan, gak asik kalo cuma kita doangan, Mas."

"Mas pasti gak mastiin samma mbak Runni dullu, ia adda acara gak mallam inni."

"Mas-qu payah sekali."

Aku yang kembali melangkah, berhenti tepat di depan kamar yang pemiliknya tidak menjaw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status