Share

101. AKU MARAH!

Ucapan Santo yang pelan mengalahkan gema hujan pun gemuruh petir yang begitu meraung-raung.

Sementara mulutku yang terbuka tak mampu mengatakan apapun sampai tangan adikku terjulur dengan senyum.

"Jangan memasang wajah sedih seperti ini, Mbak," ucapnya, "maksudku, ayo ketemu di luar saja. Dua anak kembar yang tinggal denganmu sekolah di sini juga 'kan?"

Wajah Ares dan Riris melintas seketika dalam benakku yang menatapi Santo tanpa berkedip.

"Aku tak ingin membuatmu dalam masalah jika mereka melihat kita." Santo menarik nafas. Dalam sorot matanya aku bisa melihat kesedihan tanpa ucap, "keberadaanku selalu membuatmu dalam masalah, Mba-

"JANGAN PERNAH BERKATA SEPERTI ITU!"

Santo tidak terkejut untuk seruanku yang pipinya masih ia pegang.

"Jangan pernah berkata seperti itu, Nang." Tapi, pupil Santo membesar untuk bulir airmataku yang jatuh begitu saja. "Mbak mohon atau Mbak akan benat-benar marah padamu."

Dan bocah yang nampaknya sadar ucapannya menyakitiku mengangguk, "iy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status