Share

Kebahagiaan Maya.

"Hebat, masih belum kalah juga. Tunggu satu atau dua hari, kau pasti takluk padaku."

Maya tertawa sembari mencium bibir suaminya. Dia bergegas ke kamar mandi, karena jam menunjukan waktu menjelang subuh.

"Stop, tunggu disini. Aku mandi duluan karena kita harus sholat subuh. Kalau kau ikut kita tak akan keluar dari kamar mandi tepat waktu."

Maya menolak tubuh suaminya, ketika melihat pria itu bergerak mau ikut ke kamar mandi. Maya harus mandi junub sebelum sholat subuh.

"Mas, aku sudah selesai. Ayo bangun dan mandi."

Maya membuka lemari untuk mengambil baju. Matanya melotot melihat isi lemari itu, Fandy heran melihat istrinya mematung. Dia mencoba membuka lemari, karena Maya menutupnya dengan cepat setelah melihat Fandy mendekat.

"Pergi mandi sekarang, aku tunggu untuk sholat subuh. Ingat ini pertama kalinya Mas Fandy menjadi imam."

Fandy berbalik namun dengan cepat dia membuka lemari. Matanya melotot sama seperti Maya tadi.

"Siapa orang yang membeli baju kurang bahan sebanyak ini? Tak
Winarsih_wina

Terima kasih telah mengikuti cerita ini. Yuk dukung dengan memberikan ulasan bintang lima dan GEMS sebanyak-banyaknya, agar saya semangat melanjutkan cerita ini.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status