Share

Membungkam Mulut Sampah.

"Hai ...mandul, mau apa kau ke dokter kandungan? Percuma, kau hanya perempuan tak berguna jadi tak perlu ke dokter hanya bikin malu suamimu."

Maya dan Fandy menatap ke arah wanita yang duduk di kursi roda. Meski Fandy tampak murka tapi tidak dengan Maya, wanita itu justru tersenyum dan mengecup pipi suaminya.

"Jangan terpancing sayang, ingat setan akan senang jika manusia terjebak oleh kemarahan. Istifar agar tenang dari godaan."

Maya membelai pipi suaminya bekas dia cium tadi. Dia tak mau wajah tampan suami ternoda lipstiknya.

"Apa kabar Karin? Aku dengar kau keguguran. Apa kau sudah periksa? Jangan sampai kejadian itu meninggalkan efek pada rahimmu. Apalagi kau keguguran saat kehamilan besar, takutnya kau yang akan susah punya anak lagi."

Karin mengepalkan tangan, ucapan Maya cukup meruntuhkan kepercayaan dirinya. Sebenarnya dia takut juga pada apa yang telah terjadi pada kandungannya, perbuatan Darma membuatnya kehilangan bayi yang dia kandung.

"Soal rahimku, kau tak perlu cemaskan
Winarsih_wina

Terima kasih telah mengikuti cerita ini. Yuk dukung terus dengan memberikan ulasan bintang lima dan GEMS sebanyak-banyaknya agar cerita ini semakin banyak di baca orang

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Maznitah Maznie
cerita trlalu pendek..tidak puas membaca
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
ko disini ga nyambung ??? kan diatas si laila sama diki udah ketauan kenapa disini malah belum tau
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status