Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif

Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif

By:  NataJungie  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
45Chapters
2.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Juan Scherbakov atau akrab dipanggil sebagai Juan, Pria berusia 37 tahun yang memiliki hasrat terpendam pada seorang wanita yang usianya terpaut jauh dengannya. Jenis perasaan sepihak, karena Juan tidak memiliki keberanian untuk mengutarakan isi hatinya. Ia hanya diam dan memperhatikan dari jauh layaknya seorang penggemar rahasia.  Aleena Natasha, wanita yang berprofesi sebagai aktris baru yang menginginkan kesuksesan secara instan dikarenakan tuntutan hidup. Ia yang berambisi menjadi lebih terkenal harus mengambil langkah lain dengan menjalin kontrak dengan Juan, Pria yang tidak lain adalah orang yang menyukai Aleena dalam diam.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
vanyafairuzmumtaz
semangat thor
2023-03-13 20:13:31
1
user avatar
Chloe
kesel sama juan, orangnya gk bisa jujur sma prsaannya sndri.
2023-02-09 15:41:29
1
45 Chapters

Bab 1

“Aku baru pertama kali melihatmu, kau aktris baru di agensi ini?” Aleena yang hendak mengambil minum menghentikan aksinya, wanita cantik bergaun silver nan memukau itu menoleh pada seseorang yang barusan berbicara padanya. Ia mengenal wanita yang tengah berbicara dengannya, namanya Alexa. seorang aktris populer yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan sebagai aktris pendatang baru populer tahun ini.“Aku baru bergabung beberapa bulan yang lalu.” jawab Aleena terdengar gugup. Wanita bernama Alexa itu tersenyum tipis, “Pantas saja, aku belum pernah melihat mu tampil di televisi manapun.” ujar wanita itu. Aleena tersenyum kecut, padahal dirinya sudah menjadi seorang aktris lebih dari dua tahun. ia juga pernah membintangi beberapa series sebelumnya, meski hanya menjadi pemeran pembantu. tapi rupanya orang-orang banyak yang tidak mengenal dirinya. “Aku memang baru bergabung dengan agensi ini, tapi aku sudah menjadi aktris sejak dua tahun lalu.” Aleena mencoba menjelaskan sebisanya.
Read more

Bab 2

Juan Scherbakov atau akrab dipanggil sebagai Juan, merupakan pria berusia 37 tahun berkebangsaan Rusia. Pebisinis ulung yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata, sekarang Juan juga mengepakkan sayap bisnisnya ke bidang hiburan dan pertelevisian.Juan berdiri dengan Jumawa di dalam elevator bersama seorang wanita. pria itu melirik wanita yang pernah ditemuinya saat pesta penyambutan kemarin. Ia tersenyum tipis, Juan selalu tahu maksud dari seseorang yang menginginkan sesuatu darinya. Lewat tatapan mata dan senyuman nya, ia paham jika wanita itu menaruh minat padanya karena sesuatu. Seperti saat wanita itu berjalan di depan Juan sambil mempermainkan retina matanya. dan yang paling kentara adalah bibir wanita itu yang bergerak sensual seolah-olah tengah menarik perhatian dirinya. Juan kembali menyeringai tipis, bukannya ia terlalu percaya diri meski memang benar. Hanya saja dirinya sudah tidak asing pada kode yang diberikan wanita-wanita seperti itu, dan Aleena adalah aktris k
Read more

Bab 3

"Kau belum memiliki manajer bukan?" tanya Bryan seraya menatap Aleena dengan tatapan yang terlihat menjengkelkan. Pria itu menatapnya seolah-olah dia tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Juan. namun Aleena menduga jika Ceo nya itu benar-benar sudah tahu. "Belum, Sir." Jawab Aleena kalem. Pagi tadi ia dihubungi oleh pihak agensi untuk datang ke kantor. Aleena yang mendapat kabar itu tentu saja terkejut, ia tidak tahu apa yang akan dibahas atasannya kali ini. karena seingatnya, Aleena juga sedang tidak membuat kesalahan apapun. Bryan tersenyum tipis dan menatap Aleena penuh arti, "Baiklah, besok sore paling lambat kau akan segera mendapatkan nya." Ucap pria itu. Aleena diam saja, ia selama ini belum memiliki manajer tetap karena jadwalnya masih sangat lenggang. Tapi kali ini kenapa agensi menyarankannya seperti itu? "Jadwalmu ke depannya cukup banyak, Bekerja lah dengan baik, jangan mengecewakan beliau." ucap Bryan lagi seolah menjawab kebingungan Aleena. Wanita itu tersenyum t
Read more

Bab 4

Seperti yang dijanjikan oleh Bryan, siang ini manajer sekaligus Asisten yang akan mengurus seluruh jadwal dan penampilan Aleena telah datang. Dan untuk pekerjaan pertamanya setelah Aleena menandatangani kontrak dengan Jewelry Entertainment, adalah melakukan pemotretan untuk majalah lokal. Aleena saat ini tengah berpose sesuai arahan dari sang fotografer, dan konsep kali ini adalah Fairy. Ia memakai riasan dan busana yang menggambarkan sosok peri di alam tersembunyi. "Angkat wajahmu sedikit!" seru Sam dengan lantang. Aleena pun menurut dan melakukan apa yang diarahkan oleh lelaki itu. "Bagus." gumam Sam, ia kemudian memberi kode jika pemotretan telah selesai. Aleena berjalan dan mendekati Sam untuk ikut melihat hasil jepretan lelaki itu. "Kau cantik sekali." puji lelaki itu dengan binar takjub sambil menatap beberapa hasil jepretannya. Aleena tersipu malu mendengarnya, "Terima kasih." Balas wanita itu. Setelah semuanya selesai, Aleena segera mengganti pakaian dan juga riasan waja
Read more

Bab 5

"Seharusnya kau jujur saja." Juan terdiam sambil menatap lurus pada wanita cantik yang ada di depannya. Ia menghisap rokok dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Asap yang keluar dari mulutnya adalah bagian dari kegelisahan dan rasa sakit yang melanda, ia berharap hal itu dapat menguranginya."Ini bukan cinta, Liona." balas Juan pada wanita itu. Liona berdecak pelan, ia memberikan tatapan sinis pada Juan. "Benar, bukan cinta tapi kegilaan." "Kau memang tidak waras, membeli ini dan itu hanya untuk menyenangkannya. Dan apa-apaan? Penthouse, perusahaan, kau membelinya dalam kedipan mata?!" ujar Liona dengan kekesalan yang menggebu-gebu."Apa kau sehat, Juan Scherbakov?" Juan hanya melirik singkat ke arah Liona, ia tidak akan pernah memperdulikan ucapan wanita itu. "Lebih baik kau lamar saja dia, dan obati rasa sakitmu itu.""Aku tidak bisa, Liona. Menjadi seorang aktris adalah mimpinya." balas Juan terdengar lemah. "Aku tidak akan menghancurkannya.""Tapi kau yang akan hancur! Dia
Read more

Bab 6

Pada saat itu, Juan hanya mampu duduk seorang diri di sudut restoran yang ramai, tempat di mana Aleena bekerja sebagai pelayan. Aleena mengikat rambutnya yang indah, hingga leher jenjang nan putih itu nampak begitu jelas. Beberapa kali gadis itu tersenyum pada setiap pelanggan yang datang hanya untuk sekedar menyapa. Juan masih memperhatikan Aleena dari jauh, seperti orang dungu yang hanya mampu terdiam tanpa berkeinginan untuk menunjukkan eksistensinya.Juan takut Aleena menjauh dari pandangan matanya."Aleena, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor 17!" Suara nyaring milik rekan kerjanya menyadarkan keterpanahan Juan akan keindahan Aleena. dan untuk kesekian kali Juan harus rela kehilangan sosok Aleena yang hilang ditelan kerumunan."Apa tidak masalah aku memainkan karakter seperti itu?" tanya Aleena pada Juan. Pria itu membuka kedua kelopak matanya, dia baru saja mengingat kilasan masa lalu antara dirinya dan Aleena. Juan menoleh pada Aleena, ia kemudian mengangguk tipis. "Semua
Read more

Bab 7

Hari ini tepat tiga hari setelah insiden dimana Juan menampar Aleena hingga membuat bibir wanita itu terluka. Dan sejak saat itu pula keduanya belum bertatap muka satu sama lain hingga hari ini. Juan yang memilih untuk menyembunyikan diri seperti seorang pengecut, sedangkan Aleena, wanita itu tidak tahu harus melakukan apa dan lebih memilih untuk tetap mengikuti alur permainan yang Juan ciptakan untuk dirinya. Aleena menghela nafas pelan, ia memegang pergelangan kakinya yang sakit akibat terkilir. Kedua matanya berpendar mengamati ruang tunggu miliknya, Lizzy pergi untuk memanggil dokter, namun sampai saat ini gadis itu belum kembali. Semua kejadian tadi tidak akan terjadi jika dirinya fokus saat berakting. Pada saat ia harus melakukan scene melompat, Aleena malah kurang fokus sehingga dirinya berpijak tidak pada tempat yang seharusnya. Bagaimana dirinya bisa fokus bekerja selama ini jika pikirannya masih terpaku pada pria itu. Pria yang menyakitinya lalu menghilang begitu saja. A
Read more

Bab 8

“Dia bilang dia merindukanku... ” Aleena menepuk kedua pipinya yang telah bersemu merah. wanita itu bahkan tidak henti-hentinya mengulum senyum karena terlalu bahagia. Aleena masih tidak menyangka jika dirinya akan mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut Juan. jika seperti itu, bisakah dirinya beranggapan kalau Juan memiliki perasaan terhadapnya? karena tidak mungkin ada kerinduan jika tidak ada perasaan di dalamnya. “Ouch!” Aleena meringis pelan ketika ujung telunjuknya tidak sengaja menyentuh panci yang ia pakai untuk merebus ramyeon. Karena dirinya terlalu larut dalam khayalannya tentang Juan, membuat Aleena kehilangan fokus dan melupakan kegiatannya saat ini. Juan yang mendengar rintihan milik Aleena lantas bergegas untuk memeriksa keadaan wanita itu. dan saat berada di pantry, Juan melihat Aleena tengah meniup ujung telunjuknya. “Kau kenapa?” tanya pria itu terdengar khawatir. Aleena menatap Juan de
Read more

Bab 9

Jadwal Aleena hari ini adalah menghadiri pertemuan untuk pembacaan naskah. Ia akan bertemu dengan Lizzy pukul 11 siang nanti, dan saat ini dirinya masih berada di dalam penthouse bersama Juan. Aleena berdiri mematung di depan lemari es, menatap isinya dengan tatapan menyedihkan. karena di dalamnya tidak ada apapun yang bisa ia masak.Aleena menggigit bibir bawahnya sambil berkacak pinggang, tadinya ia ingin membuatkan sesuatu untuk Juan.  "Apa aku pesan sarapan saja?" tanya Aleena pada dirinya sendiri. Aleena pun kembali menutup pintu lemari es, lalu berjalan menuju kamarnya untuk menemui Juan. Aleena mendorong pintu kamarnya secara perlahan, ia menyembulkan kepalanya mengintip keadaan kamar dan ia melihat Juan masih berada di atas ranjang. Kemudian dirinya melangkah memasuki kamar dan mendekati pria itu, Aleena berdiri mematung di samping Juan. Aleena sedikit ragu untuk membangunkan pria itu, namun dirinya pe
Read more

Bab 10

“Bagaimana kalau kita makan siang bersama?" Alga dengan senyum ramahnya seperti biasa, mengajak Aleena saat setelah melaksanakan pembacaan naskah. Aleena lantas menoleh dan balas tersenyum, "Maaf, tapi aku ada janji dengan seseorang." tolaknya secara halus. Wanita itu kemudian kembali menatap layar ponselnya, menunggu balasan pesan dari Juan. Jujur saja dirinya begitu mengkhawatirkan keadaan pria itu. Dan membuatnya kembali tidak fokus pada kegiatannya karena memikirkan pria itu. "Ah begitu, baiklah sampai nanti." balas Alga lalu pergi meninggalkan Aleena yang masih berdiri mematung di depan ruang rapat mereka. "Lizzy, bisakah aku pulang sekarang?" tanya Aleena pada manajernya yang baru muncul. Lizzy kemudian membuka buku catatan miliknya dan melihat jadwal Aleena setelah ini, dan ternyata kosong. "Ya, kau boleh pulang sekarang." jawabnya.Aleena pun tersenyum tipis lalu mengucapkan terima kasih pada Lizzy, karena setel
Read more
DMCA.com Protection Status