Share

Bab 5

Penulis: NataJungie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-28 18:56:03

"Seharusnya kau jujur saja."

Juan terdiam sambil menatap lurus pada wanita cantik yang ada di depannya. Ia menghisap rokok dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Asap yang keluar dari mulutnya adalah bagian dari kegelisahan dan rasa sakit yang melanda, ia berharap hal itu dapat menguranginya.

"Ini bukan cinta, Liona." balas Juan pada wanita itu. Liona berdecak pelan, ia memberikan tatapan sinis pada Juan. "Benar, bukan cinta tapi kegilaan." "Kau memang tidak waras, membeli ini dan itu hanya untuk menyenangkannya. Dan apa-apaan? Penthouse, perusahaan, kau membelinya dalam kedipan mata?!" ujar Liona dengan kekesalan yang menggebu-gebu.

"Apa kau sehat, Juan Scherbakov?"

Juan hanya melirik singkat ke arah Liona, ia tidak akan pernah memperdulikan ucapan wanita itu. "Lebih baik kau lamar saja dia, dan obati rasa sakitmu itu."

"Aku tidak bisa, Liona. Menjadi seorang aktris adalah mimpinya." balas Juan terdengar lemah. "Aku tidak akan menghancurkannya."

"Tapi kau yang akan hancur! Dia tidak akan pernah melihatmu, dan kemungkinan buruk yang akan terjadi adalah dia bisa saja jatuh cinta pada pria lain, dan itu bukan dirimu!" jelas Liona dengan sedikit membentak Juan. Sedangkan Juan, Pria itu masih diam dalam kekalutan.

"Tidak masalah, lagi pula aku tidak menginginkannya." Jawab Juan membuat Liona semakin kesal. "Terserah!" balasnya.

Wanita itu kemudian pergi meninggalkan ruangan Juan dengan membanting pintu. Juan tertawa sambil meneteskan air matanya, ia pun meraih vas bunga yang ada di atas meja kerjanya, lalu melemparnya dengan kekuatan penuh ke arah pintu.

Anggap saja itu sebagai pelampiasan dari rasa sakitnya.

**

"Mr.Scherbakov?" Aleena membuyarkan lamunan Juan sambil mengibaskan sebelah telapak tangannya di depan wajah pria itu. Juan kedapatan melamun di depan mata Aleena saat keduanya hendak berangkat ke kantor agensi.

Pria itu terkejut untuk beberapa saat, namun detik berikutnya dirinya dengan mudah mengendalikan diri dan merubah ekspresi wajahnya. "Kau sudah selesai?" tanyanya pada Aleena yang saat ini tengah memakai seatbelt.

Aleena mengangguk cepat, "Sudah dari tadi." jawabnya dengan hati-hati. "Baiklah, kita berangkat sekarang." Juan langsung melajukan mobilnya dalam kecepatan sedang. Masih ada waktu satu jam lagi untuk pertemuan Aleena dan Tuan Steve, sedangkan mencapai kantor membutuhkan waktu kurang lebih 25 menit. Dirinya memang sengaja mencari tempat tinggal yang tidak jauh dari kantornya.

Aleena kembali diserang kecanggungan, beberapa kali dirinya melirik Juan, namun pria itu masih fokus pada jalanan lurus di depan mereka. Juan balas memperhatikan Aleena lewat ekor matanya, diam-diam ia meneliti penampilan wanita itu yang mengenakan rok mini berwarna abu-abu. Ia tidak suka melihatnya. Tiba-tiba terlintas ide untuk membuat Aleena trauma mengenakan rok mini di depannya. Karena penampilan wanita itu sukses membangkitkan gairahnya dalam sekejap.

Juan memelankan laju mobilnya, sebelah tangannya bergerak dan berusaha menggapai paha Aleena yang polos tanpa perlindungan. Kedua mata milik Aleena langsung terbelalak, dirinya menoleh pada pria itu namun yang ia dapat hanyalah wajah datar milik Juan.

Jantungnya bertalu dengan cepat, apalagi setelah pria itu menyelipkan jari telunjuknya untuk memasuki lipatan paha Aleena. Juan masih melakukan pekerjaannya tanpa ekspresi yang berarti, berbeda dengan wanita itu yang kini sudah mulai bergerak gelisah.

Aleena membekap mulutnya yang hampir mengeluarkan suara, tatkala jari milik pria itu sukses menembus perlindungan terakhir pada bagian bawah tubuhnya. Keringat sebiji jagung mulai muncul di pelipis, Aleena menatap Juan dengan gusar. “Sir, ti-tidak bisakah, Ah!" lagi, untuk kesekian kalinya Aleena membekap mulutnya.

Sementara itu Juan mulai merasakan sesak di bagian bawah perutnya, dan tubuhnya tiba-tiba merasa gerah bukan main. "Sial!" Pria itu mengumpat kasar dan dengan cepat membawa mobilnya secara ugal-ugalan.

Keduanya sampai di salah satu toilet umum yang keberadaannya tidak jauh dari pusat perbelanjaan. Juan menarik tangan Aleena kasar, wanita itu hanya mampu menundukkan wajahnya karena malu.

Pria itu membawa Aleena memasuki bilik toilet wanita, ia menendang pintunya cukup keras. Beruntung sekali disana sedang dalam kondisi kosong.

Aleena diterpa shock yang luar biasa, lidahnya terasa kelu hanya untuk sekedar mengucapkan kata-kata penolakan. Alhasil dirinya hanya berdiri mematung seperti orang bodoh, sambil menatap Juan yang kini tengah menatapnya dengan tajam.

Ada kilatan penuh amarah dalam obsidian hitam milik Juan, dan juga terdapat kabut gairah disana. Aleena tidak mengerti pria itu.

Juan kemudian membuka ikat pinggangnya kasar beserta ritsleting celananya, ia membalikkan tubuh Aleena dan mendorongnya. Aleena secara sigap menahan tubuhnya dengan cara berpegangan pada kloset. Setelahnya Juan langsung mengarahkan ereksinya untuk memasuki tubuh Aleena.

Pria itu memeluk tubuh Aleena dari belakang, ia menjilati daun telinga wanita itu begitu rakus. Aleena meringis pelan, ia juga menahan mati-matian agar tidak mendesah keras. Juan melenguh pelan, membuat Aleena merinding saat mendengarnya. Bagaimana bisa suara pria itu begitu seksi di saat-saat seperti ini?

**

Aleena memasuki gedung agensi dengan sedikit tergopoh-gopoh, beberapa pekerja menatap dirinya aneh. Ia memejamkan matanya sekejap, wajar saja mereka menatapnya seperti itu, semua dikarenakan penampilan dirinya yang terkesan acak-acakan. Belum lagi kini bagian bawah tubuhnya dilindungi jas milik Juan, membuat penampilannya semakin tidak enak dilihat.

"Aleena," ucapan Lizzy terhenti ketika dirinya mendapati Aleena dalam keadaan mengkhawatirkan. "Apa yang terjadi padamu?" tanya Lizzy.

Aleena terdiam seraya mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Wanita itu menatap manajernya dengan raut bingung yang kentara, ia tidak tahu harus menjawab apa. Untung saja Lizzy sangat peka terhadap keadaan, gadis manis itu segera menarik tangan Aleena untuk memasuki ruang ganti. Disana telah ada dua orang yang sudah menunggu Aleena, mereka adalah penata rias dan busana wanita itu.

Lizzy kemudian menyuruh mereka untuk segera melakukan pekerjaannya, sedangkan Aleena menurut saja karena dirinya sedang dalam keadaan linglung.

"Rokmu kena apa?" tanya Lizzy ketika melihat ada setitik noda di bagian belakang rok milik Aleena. Wanita itu gelagapan, dan ia berusaha memutar otak untuk mencari jawaban yang tepat.

"Tadi di perjalanan ada seorang pria yang menabrakku dan menumpahkan minumannya." Jawab Aleena dengan cepat. "Sial sekali, jadi kotor kan?" lanjutnya.

Lizzy hanya mengangguk ringan, kali ini tatapan matanya tertuju pada jas cokelat susu yang tadi menutupi rok milik Aleena.

"Haruskah aku mengirimnya ke tempat laundry?" tanya Lizzy lagi. Ia memegang jas milik Juan, dan hal itu langsung membuat Aleena bagai kehilangan detak jantungnya. Dengan cepat ia merebut jas itu dari tangan Lizzy.

Wanita itu tertawa canggung, "Biar aku saja yang mencucinya, ini milik pria tadi yang menabrakku." ucap Aleena.

Lagi-lagi Lizzy menurut, dan tanpa terasa Aleena telah selesai dirias. Wanita itu hanya mengenakan riasan tipis namun masih mampu menampilkan sisi elegannya.

"Kita berangkat sekarang, lima menit lagi Mr.Steve datang." ujar Lizzy mengingatkan Aleena.

..

Aleena benar-benar bergabung dengan series besutan Mr.Steve, ia akan memainkan peran seorang wanita penggoda suami orang. Dalam series tersebut dirinya juga akan beradegan panas bersama lawan mainnya yang bernama Alga Kim. Awalnya Aleena ragu, namun karena ini kali pertama dirinya menjadi pemeran utama, ia pun tidak menolak tawaran tersebut. Kesempatan emas seperti ini tidak akan datang dua kali, maka dari itu dirinya tidak akan menyia-nyiakannya.

Lagipula aktor lawan mainnya sangat tampan, dan Aleena berpikir beruntung bisa beradegan panas dengan pria itu.

"Tapi, apa tidak apa-apa?" Tanya Aleena pada dirinya sendiri. Ia memikirkan bagaimana pendapat Juan tentang hal ini, meski hubungan keduanya sangat jauh dari kesan romantis, tetap saja akan aneh jika dirinya melakukan kontak fisik berlebihan dengan pria lain.

Aleena masih mematung di tempatnya, padahal pertemuan dirinya dengan pihak series terkait telah usai. Dan tanpa disadari oleh wanita itu, Alga berjalan mendekat ke arahnya.

"Hai." Sapa lelaki itu dengan senyum ramah. Aleena terlonjak kaget, ia menatap pada Alga. "Maaf, aku tidak bermaksud mengagetkanmu." ucap Alga.

Aleena mengangguk tipis, ia tersenyum canggung pada Alga. "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." jawabnya. "Senang bertemu denganmu." Aleena mengulurkan tangannya mengajak Alga berjabat tangan. Alga tersenyum lalu menerima jabatan tangan milik Aleena.

“Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik.” ucap Alga.

Aleena tersenyum tipis, dan mereka pun memutuskan untuk mengobrol lebih lanjut perihal pekerjaan.

Bab terkait

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 6

    Pada saat itu, Juan hanya mampu duduk seorang diri di sudut restoran yang ramai, tempat di mana Aleena bekerja sebagai pelayan. Aleena mengikat rambutnya yang indah, hingga leher jenjang nan putih itu nampak begitu jelas. Beberapa kali gadis itu tersenyum pada setiap pelanggan yang datang hanya untuk sekedar menyapa. Juan masih memperhatikan Aleena dari jauh, seperti orang dungu yang hanya mampu terdiam tanpa berkeinginan untuk menunjukkan eksistensinya.Juan takut Aleena menjauh dari pandangan matanya."Aleena, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor 17!" Suara nyaring milik rekan kerjanya menyadarkan keterpanahan Juan akan keindahan Aleena. dan untuk kesekian kali Juan harus rela kehilangan sosok Aleena yang hilang ditelan kerumunan."Apa tidak masalah aku memainkan karakter seperti itu?" tanya Aleena pada Juan. Pria itu membuka kedua kelopak matanya, dia baru saja mengingat kilasan masa lalu antara dirinya dan Aleena. Juan menoleh pada Aleena, ia kemudian mengangguk tipis. "Semua

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 7

    Hari ini tepat tiga hari setelah insiden dimana Juan menampar Aleena hingga membuat bibir wanita itu terluka. Dan sejak saat itu pula keduanya belum bertatap muka satu sama lain hingga hari ini. Juan yang memilih untuk menyembunyikan diri seperti seorang pengecut, sedangkan Aleena, wanita itu tidak tahu harus melakukan apa dan lebih memilih untuk tetap mengikuti alur permainan yang Juan ciptakan untuk dirinya. Aleena menghela nafas pelan, ia memegang pergelangan kakinya yang sakit akibat terkilir. Kedua matanya berpendar mengamati ruang tunggu miliknya, Lizzy pergi untuk memanggil dokter, namun sampai saat ini gadis itu belum kembali. Semua kejadian tadi tidak akan terjadi jika dirinya fokus saat berakting. Pada saat ia harus melakukan scene melompat, Aleena malah kurang fokus sehingga dirinya berpijak tidak pada tempat yang seharusnya. Bagaimana dirinya bisa fokus bekerja selama ini jika pikirannya masih terpaku pada pria itu. Pria yang menyakitinya lalu menghilang begitu saja. A

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 8

    “Dia bilang dia merindukanku... ” Aleena menepuk kedua pipinya yang telah bersemu merah. wanita itu bahkan tidak henti-hentinya mengulum senyum karena terlalu bahagia. Aleena masih tidak menyangka jika dirinya akan mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut Juan. jika seperti itu, bisakah dirinya beranggapan kalau Juan memiliki perasaan terhadapnya? karena tidak mungkin ada kerinduan jika tidak ada perasaan di dalamnya. “Ouch!” Aleena meringis pelan ketika ujung telunjuknya tidak sengaja menyentuh panci yang ia pakai untuk merebus ramyeon. Karena dirinya terlalu larut dalam khayalannya tentang Juan, membuat Aleena kehilangan fokus dan melupakan kegiatannya saat ini. Juan yang mendengar rintihan milik Aleena lantas bergegas untuk memeriksa keadaan wanita itu. dan saat berada di pantry, Juan melihat Aleena tengah meniup ujung telunjuknya. “Kau kenapa?” tanya pria itu terdengar khawatir. Aleena menatap Juan de

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 9

    Jadwal Aleena hari ini adalah menghadiri pertemuan untuk pembacaan naskah. Ia akan bertemu dengan Lizzy pukul 11 siang nanti, dan saat ini dirinya masih berada di dalam penthouse bersama Juan. Aleena berdiri mematung di depan lemari es, menatap isinya dengan tatapan menyedihkan. karena di dalamnya tidak ada apapun yang bisa ia masak.Aleena menggigit bibir bawahnya sambil berkacak pinggang, tadinya ia ingin membuatkan sesuatu untuk Juan.  "Apa aku pesan sarapan saja?" tanya Aleena pada dirinya sendiri. Aleena pun kembali menutup pintu lemari es, lalu berjalan menuju kamarnya untuk menemui Juan. Aleena mendorong pintu kamarnya secara perlahan, ia menyembulkan kepalanya mengintip keadaan kamar dan ia melihat Juan masih berada di atas ranjang. Kemudian dirinya melangkah memasuki kamar dan mendekati pria itu, Aleena berdiri mematung di samping Juan. Aleena sedikit ragu untuk membangunkan pria itu, namun dirinya pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-10
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 10

    “Bagaimana kalau kita makan siang bersama?" Alga dengan senyum ramahnya seperti biasa, mengajak Aleena saat setelah melaksanakan pembacaan naskah. Aleena lantas menoleh dan balas tersenyum, "Maaf, tapi aku ada janji dengan seseorang." tolaknya secara halus. Wanita itu kemudian kembali menatap layar ponselnya, menunggu balasan pesan dari Juan. Jujur saja dirinya begitu mengkhawatirkan keadaan pria itu. Dan membuatnya kembali tidak fokus pada kegiatannya karena memikirkan pria itu. "Ah begitu, baiklah sampai nanti." balas Alga lalu pergi meninggalkan Aleena yang masih berdiri mematung di depan ruang rapat mereka. "Lizzy, bisakah aku pulang sekarang?" tanya Aleena pada manajernya yang baru muncul. Lizzy kemudian membuka buku catatan miliknya dan melihat jadwal Aleena setelah ini, dan ternyata kosong. "Ya, kau boleh pulang sekarang." jawabnya.Aleena pun tersenyum tipis lalu mengucapkan terima kasih pada Lizzy, karena setel

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 11

    Aleena memegang butir obat yang ia temukan di dekat almari handuk, itu adalah obat yang ia berikan pada Juan dan ternyata pria itu tidak meminumnya. Aleena semakin bingung dengan Juan, kenapa pria itu tidak meminum obat pemberiannya? Dalam kebingungan yang melanda dirinya, Aleena dikejutkan dengan suara ponsel miliknya yang berdering nyaring. Ia menoleh ke belakang dan bergerak mendekati nakas untuk mengambil ponselnya, dan Aleena cukup terkejut saat tahu itu merupakan panggilan telepon dari Juan. Tanpa menunda waktu lama lagi, Aleena segera menggulir tombol hijau pada layar ponselnya. "Hallo?" sahutnya pelan. “Aku sedang berada di rumah sakit, bisakah kamu kemari?” ucap Juan di balik panggilan teleponya. Jantungnya seakan melompat dari tempatnya tatkala Aleena mendengar kabar itu, kecemasan terhadap Juan kembali menghantui dirinya dan melupakan sejenak kekecewaan yang Aleena rasakan. "Aku akan kesana, t

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 12

    "Selamat sore," Aleena muncul di balik pintu setelah dipersilakan masuk. wanita itu tersenyum cerah meski tubuhnya cukup lelah karena dirinya baru saja menyelesaikan syuting series untuk beberapa scene. Juan tersenyum tipis di balik layar laptopnya, namun sayangnya Aleena tidak melihat semua itu. Pria itu mematikan laptop dan menutupnya, lalu beralih menatap Aleena yang datang menghampirinya dengan berbagai buket bunga dan juga hadiah-hadiah kecil dalam pelukannya. Aleena meletakkan semua hadiah dan bunga yang tadi ia bawa ke atas meja, sedangkan Juan mulai berdiri dan duduk di atas sofa. Aleena mendekati pria itu sambil tersenyum simpul, hingga kemudian berakhir duduk di samping Juan. "Bagaimana hari ini?" tanya Juan datar setelah menenggak air dalam botol minum milik Aleena, Wanita itu mengerjapkan kedua matanya menyaksikan itu, kaget karena pria itu meminum dari botol bekas bibirnya. "Air lemon?" tanyanya sambi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13
  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 13

    Mood yang bagus bisa mempengaruhi kinerja seseorang dalam melakukan aktivitas. Aleena adalah salah satu yang seperti itu, semalam dirinya mendapat banyak kebahagiaan entah itu dari Juan ataupun dari penggemarnya. Pada malam ini, ia akan melakukan reka adegan untuk drama mendatang.Ia diharuskan melakukan adegan mesra dengan Alga yang berperan sebagai suami temannya sekaligus selingkuhannya. Series yang Aleena bintangi menceritakan seorang wanita yang selalu merasa rendah diri, menyimpan Kecemburuan pada temannya yang memiliki segalanya. Hingga wanita itu pun berniat menggoda suami sahabatnya agar kehidupannya menjadi lebih baik. Saat ini ia harus menjalani reka adegan di kolam renang, Aleena sudah siap dengan gaun malamnya yang menggoda. Wanita itu berdiri sambil membaca naskah, di sampingnya sudah ada Lizzy yang selalu mendampingi dirinya. Tiba-tiba Aleena merasa gugup, bagaimana ia tidak gugup jika ternyata Juan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15

Bab terbaru

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 45 [End]

    Film The Cursed yang dibintangi Aleena bersama Jake menerima sambutan hangat dari publik. Film tersebut merupakan comeback perdana bagi Aleena setelah dirinya hiatus lebih dari satu tahun, dan itu juga merupakan film pertama bagi Aleena mencoba peran sebagai wanita tangguh.Setelah satu tahun terlewati dari waktu syuting, film tersebut akhirnya rilis dan ditayangkan di beberapa negara.Aleena sendiri tidak lagi mengambil proyek setelah film itu. Entah apa yang membuat wanita itu banyak menolak tawaran bermain dalam sebuah series maupun film. Namun banyak media yang memberitakan jika semua itu ada sangkut pautnya dengan suami Aleena yang terkenal cemburuan dan posesif itu.Tidak sedikit yang menuduh Juan sebagai dalang dari tidak berkembangnya potensi yang dimiliki Aleena.“Lama-lama aku muak dengan semua pemberitaan tentangku di media.” Juan menggerutu kesal ketika kembali menemukan artikel yang menyudutkan dirinya gara-gara Aleena

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 44

    Seorang wanita paruh baya dengan penampilan lusuh berdiri di depan gerbang besar mansion milik Juan. Wanita itu menatap sedih pada bangun besar nan megah tersebut. Membayangkan jika putrinya tinggal dengan nyaman di dalam sana membuat dirinya ikut senang.Hubungannya dengan putrinya memang tidak baik. Atau lebih tepatnya perlakuan dirinya di masa lalu lah yang membuat hubungan keduanya tidak pernah harmonis.Lidya merasakan apa itu penyesalan saat dirinya tidak lagi memiliki apa-apa. Harta tidak ada, anak pun pergi dan enggan menjalin hubungan dengannya lagi. Sikap buruknya pada Aleena membuat Lidya merasa pantas dibenci oleh putrinya sendiri.“Aleena, Ibu hanya ingin meminta maaf.” gumam Lidya.Ia tidak berani meminta pada penjaga gerbang untuk mempertemukannya dengan Aleena. Dirinya merasa malu dan tidak punya muka untuk kembali menemui Aleena.Sementara itu Juan yang baru pulang dari kantor terkejut melihat keberadaan Ib

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 43

    Juan berjalan dengan angkuh di sepanjang koridor lift. Ia hendak pergi untuk menemui Diana setelah wanita itu mengirimnya beberapa foto Aleena bersama Jake.Pria itu merasakan gemuruh di dadanya karena marah dan cemburu. Ia cemburu sebab Aleena yang berciuman dengan Jake, dan Marah pada Diana karena wanita itu bertindak seperti seorang provokator. Juan menunggu pintu lift terbuka, dan ketika hal itu terjadi dirinya dikejutkan dengan kemunculan Aleena bersama Leo.Wanita itu tersenyum cerah pada Juan, namun Juan yang tidak membalasnya membuat Aleena kebingungan.Juan mengurungkan niatnya untuk pergi menemui Diana. Karena Aleena sudah berada di depan matanya, maka Juan harus menyelesaikan masalahnya dengan sang istri terlebih dahulu. “Kenapa? Apa kau ada masalah?” tanya Aleena.Juan menarik napasnya untuk beberapa detik, ia butuh meredamkan rasa cemburunya agar dirinya tidak bertindak kasar pada Aleena terutama saa

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 42

    Hari ini adalah syuting terakhir Aleena bersama Jake. Dan mereka berdua harus melakukan reka adegan lebih dekat demi membangun feel untuk kedua karakter.Aleena mendengarkan dengan bingung saat sutradara menjelaskan dirinya harus berciuman dengan Jake sementara di naskahnya sendiri tidak ada hal tersebut.“Bukankah seharusnya hanya sekedar pelukan sebelum Yuè Liáng mengorbankan nyawanya demi Christ?” Aleena menanyakan kejelasan adegan tersebut pada David.Pria itu tersenyum tipis, “Di naskahnya memang seperti itu. Tapi kami memutuskan untuk merubahnya sedikit agar lebih berkesan.” jelas pria itu. “Love line antara Yuè Liáng dan Christ begitu sedikit, sehingga kami ingin memperlihatkan sesuatu yang bisa menggambarkan besarnya cinta mereka.” ungkap David lagi.Aleena terdiam merenung, ia merasa tidak yakin harus melakukan adegan tersebut. Adegan ciuman mungkin bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Tapi masalahnya suaminya sudah memberi peringatan pada dirinya untuk tidak mengambil s

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 41

    Seperti yang dijanjikan Aleena semalam, hari ini dirinya akan berada di rumah seharian. Dan karena itu pula Juan juga memutuskan untuk tidak pergi ke kantor demi bisa menikmati waktu bersama dengan istri dan anaknya.Mereka bertiga berencana untuk piknik kecil-kecilan di taman belakang mansion. Aleena sudah menyiapkan bekal makanan yang akan ia dan suaminya santap.“Perlu bantuan sayang?” tanya Juan pada Aleena yang masih berdiri di depan meja counter.Aleena tersenyum tipis lalu mengecup pipi Juan, “Aku sudah selesai.” jawabnya.Juan mendesah kecewa, “Apa itu artinya aku datang terlambat?” tanya pria itu yang merasa tidak enak hati karena tidak sempat membantu istrinya.Aleena tersenyum tipis mendengar itu, ia lantas mengatakan pada suaminya bahwa tadi dirinya dibantu maid. Jadi semua pekerjaannya bisa cepat selesai.Dirinya tidak ingin Juan diliputi rasa bersalah karena tidak bisa membantu pekerjaannya.“Bagaimana Leo? Dia sudah mandi?” tanya Aleena mengalihkan topik pembicaraan.“S

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 40

    Juan memperhatikan putranya yang sedang diajak bermain oleh Diana, sahabat istrinya.Semenjak Aleena menandatangani kontrak untuk sebuah film barunya, wanita itu mulai disibukkan dengan kegiatan syuting. Aleena jarang berada di rumah dan bermain dengan Leo.Karena itulah Juan yang harus mengalah membawa pekerjaannya ke rumah guna bisa menemani Leo.Tapi akhir-akhir ini Diana sering berkunjung dengan alasan rindu pada Leo. Juan tidak bisa melarangnya karena wanita itu merupakan teman baik Aleena.“Leo sangat pintar, dia benar-benar cepat belajar.” ujar Diana setelah wanita itu menempatkan dirinya duduk bersebelahan dengan Juan.Juan tersenyum tipis menanggapinya, “Bagiku semua anak-anak pintar.” ujar Juan. “Mereka masih muda dan murni.” lanjutnya lagi. “Kau benar.” Diana merespon dengan cepat tanpa mengurai senyum manisnya.Juan terdiam sambil memperhatikan wanita itu. Ia cukup risih dengan keberadaan Diana, jika dirinya boleh jujur. Namun Juan tidak sampai hati kalau harus melarangny

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 39

    Aleena membaca penggalan naskah film yang akan ia bintangi dan juga merupakan proyek pertama dirinya setelah kembali dari hiatus.“Kali ini aku menerimanya, menurutmu bagaimana?” tanya Juan pada istrinya itu.Aleena mendongak dan menatap Juan dalam diam, hingga kemudian wanita itu berdiri lalu berlari menerjang tubuh suaminya. Aleena tersenyum senang, saking bahagianya ia mencium seluruh permukaan wajah Juan dengan bertubi-tubi.“Juan, terima kasih banyak!” Juan tersenyum lega, ia tadinya berpikir jika Aleena akan menolak dengan alasan genrenya yang tidak cocok.“Ini juga merupakan tantangan besar untukku sebagai seorang aktris yang ingin mencoba memerankan berbagai macam karakter.” ungkap Aleena tanpa menyembunyikan rasa senangnya.Juan membalas pelukan istrinya, kedua tangannya merambat menyentuh punggung wanita itu dan menekannya dengan lembut.“Apakah kau akan memberiku hadiah?” tanya Juan seraya menyeringai. Aleena balas tersenyum nakal, ia lantas mengalungkan kedua lengannya de

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 38

    Sesuai kesepakatan, Juan mengizinkan Aleena kembali ke industri hiburan sebagai aktris. Wanita itu hanya boleh mengambil pekerjaan untuk berakting, sisanya Juan tidak mengizinkannya.Aleena tidak masalah karena tujuannya memang untuk akting, ia tidak terlalu peduli dengan kegiatan lain seperti menjadi model majalah atau mengadiri acara tertentu. Jika dulu Juan mencoba menahan diri agar tidak nampak posesif di depan Aleena. Maka sekarang beda lagi, pria itu benar-benar memperlihatkan sisi posesifnya untuk wanita itu.Juan akan membatasi segala kegiatan Aleena termasuk memilah beberapa proyek akting yang datang pada wanita itu.“Sudah kesekian kali kamu menolak tawaran akting dari beberapa produser film.” ujar Aleena terdengar jengkel.Wanita itu mendatangi suaminya ke kantor, dan tentu saja dengan si kecil Leo yang saat ini berada di pangkuannya.Juan tersenyum tipis, “Kamu tidak berhak berkomentar soal itu, sayang.” balasnya.Aleena menekuk wajahnya karena kesal dengan sikap Juan. Jik

  • Kontrak Eksklusif Dari Pewaris Posesif   Bab 37

    Juan memijit pelipisnya dengan pelan, sakit yang dirasakan kepalanya tidak kunjung mereda. Semua gara-gara perkataan Aleena semalam, di mana wanita itu mengatakan keinginannya untuk kembali ke industri hiburan.Dan sekarang Juan tidak tahu langkah apa yang akan ia ambil. Apakah dirinya perlu memberi izin atau tidak.Dirinya harus mempertimbangkan sebaik mungkin, dengan memikirkan dampak baik dan buruknya pekerjaan Aleena demi kelangsungan rumah tangga mereka.Apalagi anak mereka saat ini masih sangatlah kecil, Juan takut jika pekerjaan Aleena membuat putranya kekurangan kasih sayang dari Aleena sendiri.Juan sudah sangat sibuk dan hanya memiliki waktu sedikit untuk Leo. Ia takut jika Aleena kembali ke industri hiburan dan membuat wanita itu sama sibuknya dengan Juan.“Aku harus bagaimana?” tanya Juan pada dirinya sendiri. Sementara itu di lain tempat, Aleena sedang mengajak putranya jalan-jalan di sekitaran taman kota. Wanita itu ditemani oleh Damian yang merupakan pengawal pribadi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status