"Selamat sore," Aleena muncul di balik pintu setelah dipersilakan masuk. wanita itu tersenyum cerah meski tubuhnya cukup lelah karena dirinya baru saja menyelesaikan syuting series untuk beberapa scene. Juan tersenyum tipis di balik layar laptopnya, namun sayangnya Aleena tidak melihat semua itu. Pria itu mematikan laptop dan menutupnya, lalu beralih menatap Aleena yang datang menghampirinya dengan berbagai buket bunga dan juga hadiah-hadiah kecil dalam pelukannya. Aleena meletakkan semua hadiah dan bunga yang tadi ia bawa ke atas meja, sedangkan Juan mulai berdiri dan duduk di atas sofa. Aleena mendekati pria itu sambil tersenyum simpul, hingga kemudian berakhir duduk di samping Juan. "Bagaimana hari ini?" tanya Juan datar setelah menenggak air dalam botol minum milik Aleena, Wanita itu mengerjapkan kedua matanya menyaksikan itu, kaget karena pria itu meminum dari botol bekas bibirnya. "Air lemon?" tanyanya sambi
Mood yang bagus bisa mempengaruhi kinerja seseorang dalam melakukan aktivitas. Aleena adalah salah satu yang seperti itu, semalam dirinya mendapat banyak kebahagiaan entah itu dari Juan ataupun dari penggemarnya. Pada malam ini, ia akan melakukan reka adegan untuk drama mendatang.Ia diharuskan melakukan adegan mesra dengan Alga yang berperan sebagai suami temannya sekaligus selingkuhannya. Series yang Aleena bintangi menceritakan seorang wanita yang selalu merasa rendah diri, menyimpan Kecemburuan pada temannya yang memiliki segalanya. Hingga wanita itu pun berniat menggoda suami sahabatnya agar kehidupannya menjadi lebih baik. Saat ini ia harus menjalani reka adegan di kolam renang, Aleena sudah siap dengan gaun malamnya yang menggoda. Wanita itu berdiri sambil membaca naskah, di sampingnya sudah ada Lizzy yang selalu mendampingi dirinya. Tiba-tiba Aleena merasa gugup, bagaimana ia tidak gugup jika ternyata Juan
Aleena mengikat rambutnya tinggi-tinggi, ia kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah urusannya di kamar mandi selesai, Aleena pun kembali ke kamarnya. Ia tersenyum kecil melihat Juan yang masih tertidur pulas di atas ranjang miliknya.Aleena mendekat dan menyempatkan diri untuk mengecup pelan sisi wajah pria itu. Setelahnya Aleena pun bergerak menuju keranjang pakaian kotor dan membawanya ke tempat pencucian baju. Pada saat ia memunguti setiap lembar pakaian milik Juan dan memasukkannya ke mesin cuci, tiba-tiba sesuatu jatuh dari saku celana milik pria itu. Aleena berjongkok untuk mengambilnya, namun ia terkejut saat mendapati kalung pemberian neneknya lah yang jatuh dari kantong celana milik Juan. Aleena mengambilnya dan terpaku di tempat, kalung tersebut hilang beberapa tahun yang lalu, namun kenapa sekarang ada di celana milik Juan? Dirinya sudah lama mencari kalung tersebut, namun karena tak kunj
Kegelisahan hati Aleena tentang hubungan Juan dan Liona kini terganti dengan kebingungan yang berhubungan dengan masa lalunya. Sejak kapan Juan mengenal dirinya? Aleena kemudian menjauhkan diri dari jarak dekat yang terbentang nyata antara ia dan pria itu. Hal itu menarik perhatian sang pria dan menciptakan tatapan nanar yang melintas diantara kecanggungan. Ini lah yang Juan benci, reaksi ketakutan yang Aleena perlihatkan padanya setelah satu per satu kebenaran yang ia sembunyikan perlahan mencuat ke permukaan. Bagai membuka kotak pandora, satu bagian yang terungkap akan memancing bagian-bagian lain yang tersembunyi, seperti rahasia dirinya yang berkaitan dengan Aleena. "Kenapa? Kenapa kamu bisa tahu tentang pemakaman nenekku, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Aleena kembali menuntut penjelasan, ia masih belum mampu menemukan titik terang tentang Juan dan kalung itu. Juan terdiam ragu, ia tidak mungkin mengatakan pada Aleena jika dia telah menguntitnya setelah sekian lama. Wani
Saat ini keduanya telah sampai di apartemen Aleena yang dulu. Dan mereka disambut dengan teriakan ibunya Aleena yang meneriaki nama anaknya. Wanita itu berkoar-koar di depan beberapa petugas keamanan, jika Aleena adalah selebritis yang menelantarkan ibu kandungnya sendiri. Juan berdiri dan menyaksikan keributan itu, ia melihat bagaimana Aleena yang dengan sabar menghentikan perilaku ibunya yang memalukan. Pria itu kemudian mendekati ibunya Aleena dan melemparkan senyum tipisnya seperti biasa. "Bisa kita bicara sebentar?" tanya Juan pelan dan penuh kesopanan. Aleena dengan muka yang memerah karena menahan malu dan kesal langsung menoleh pada Juan. Wanita itu hendak melarang Juan untuk berbicara dengan ibunya, namun pria itu meyakinkan Aleena dengan cara meremas bahu wanita itu. "Kau siapa?" Lidya bertanya dengan raut kebingungan yang begitu kentara. Juan kemudian mengajak wanita itu untuk berbicara di dalam apartem
Tanpa terasa waktu terlewati begitu cepat, series yang diperankan oleh Aleena dan Alga Kim telah resmi ditayangkan. Respon yang didapat tiap pemeran sangat beragam, terutama yang diterima Aleena. Aktris cantik itu mendapat respon luar biasa dari pecinta series internasional, mereka banyak yang terbawa suasana hingga melontarkan hujatan tak mengenakan di akun sosial media milik wanita itu.Aleena tidak menyangka jika perannya kali ini benar-benar meledak, ia senang dan takut secara bersamaan. Namun dibanding itu dirinya lebih bangga lagi karena ia berhasil memerankan peran tersebut begitu apik sehingga membuat orang-orang yang menontonnya ikut terhanyut dalam suasana.Kini namanya sukses menempati urutan pertama di beberapa situs pemberitaan selebritis, dan ia juga mengalami kenaikan followers yang drastis di akun sosial medianya."Impactnya sangat luar biasa." puji Bryan di depan Aleena. Wanita itu tersenyum malu-malu mendengarnya, "Ini semu
Atas kesuksesan series yang dibintangi oleh Aleena Natasha dan Alga Kim, para aktor yang terlibat di series tersebut memutuskan untuk merayakan sedikit keberhasilan mereka. Mereka membuat rencana makan malam bersama di sebuah restoran keluarga khas makanan Jepang, dan Aleena tidak ada pilihan lain selain ikut berpartisipasi di dalamnya. Apalagi lawan mainnya memaksa dirinya untuk ikut serta, membuat Aleena tidak enak hati untuk menolaknya. "Di sini terjaga privasinya, kan?" Aleena memulai pembicaraan yang justru dihadiahi gelak tawa oleh rekan-rekannya. Sam merangkul bahu Aleena sambil tertawa, "Tenang saja. Disini kita aman dari paparazzi." jawabnya dengan nada remeh. Aleena tersenyum kaku, ia secara perlahan melepas lengan Sam di bahunya. Jujur saja, ia tidak nyaman. Dari arah seberang meja ada Alga yang menatap Aleena dengan teduh, pria itu tersenyum dalam diam. "Ini pertama kali bagimu? Kau terlihat tidak nyaman." tanya
Aleena menatap meja makan yang kini dipenuhi oleh berbagai menu sarapan tanpa berkedip. Bukan hanya sajian di meja makan yang membuatnya takjub, namun fakta tentang Juan yang menyiapkan segalanya ini lah yang lebih membuatnya tercengang. Pagi tadi ia bangun dalam keadaan hangover, kepalanya terasa berat hingga ia muntah-muntah. Aleena tidak mengingat apapun kejadian semalam kecuali dirinya yang mabuk saat merayakan keberhasilan serialnya dengan rekan-rekannya. Ia bahkan tidak mengerti kenapa dirinya bisa terbangun di kamar apartemennya sendiri. "Apa kamu yang menjemputku semalam?" Aleena memberanikan diri untuk bertanya. Juan yang tengah meminum kopi hitamnya mendongak untuk menatap Aleena. "Bukan. Kau pulang seorang diri." jawabnya datar. Aleena menggaruk pelipisnya yang terasa gatal, bukan kah aneh jika seseorang yang tengah mabuk berat bisa pulang dalam keadaan selamat seorang diri? Aleena kemudian mengangguk pasrah, ia akan mencari tahu se