Saat ini keduanya telah sampai di apartemen Aleena yang dulu. Dan mereka disambut dengan teriakan ibunya Aleena yang meneriaki nama anaknya. Wanita itu berkoar-koar di depan beberapa petugas keamanan, jika Aleena adalah selebritis yang menelantarkan ibu kandungnya sendiri. Juan berdiri dan menyaksikan keributan itu, ia melihat bagaimana Aleena yang dengan sabar menghentikan perilaku ibunya yang memalukan. Pria itu kemudian mendekati ibunya Aleena dan melemparkan senyum tipisnya seperti biasa. "Bisa kita bicara sebentar?" tanya Juan pelan dan penuh kesopanan. Aleena dengan muka yang memerah karena menahan malu dan kesal langsung menoleh pada Juan. Wanita itu hendak melarang Juan untuk berbicara dengan ibunya, namun pria itu meyakinkan Aleena dengan cara meremas bahu wanita itu. "Kau siapa?" Lidya bertanya dengan raut kebingungan yang begitu kentara. Juan kemudian mengajak wanita itu untuk berbicara di dalam apartem
Tanpa terasa waktu terlewati begitu cepat, series yang diperankan oleh Aleena dan Alga Kim telah resmi ditayangkan. Respon yang didapat tiap pemeran sangat beragam, terutama yang diterima Aleena. Aktris cantik itu mendapat respon luar biasa dari pecinta series internasional, mereka banyak yang terbawa suasana hingga melontarkan hujatan tak mengenakan di akun sosial media milik wanita itu.Aleena tidak menyangka jika perannya kali ini benar-benar meledak, ia senang dan takut secara bersamaan. Namun dibanding itu dirinya lebih bangga lagi karena ia berhasil memerankan peran tersebut begitu apik sehingga membuat orang-orang yang menontonnya ikut terhanyut dalam suasana.Kini namanya sukses menempati urutan pertama di beberapa situs pemberitaan selebritis, dan ia juga mengalami kenaikan followers yang drastis di akun sosial medianya."Impactnya sangat luar biasa." puji Bryan di depan Aleena. Wanita itu tersenyum malu-malu mendengarnya, "Ini semu
Atas kesuksesan series yang dibintangi oleh Aleena Natasha dan Alga Kim, para aktor yang terlibat di series tersebut memutuskan untuk merayakan sedikit keberhasilan mereka. Mereka membuat rencana makan malam bersama di sebuah restoran keluarga khas makanan Jepang, dan Aleena tidak ada pilihan lain selain ikut berpartisipasi di dalamnya. Apalagi lawan mainnya memaksa dirinya untuk ikut serta, membuat Aleena tidak enak hati untuk menolaknya. "Di sini terjaga privasinya, kan?" Aleena memulai pembicaraan yang justru dihadiahi gelak tawa oleh rekan-rekannya. Sam merangkul bahu Aleena sambil tertawa, "Tenang saja. Disini kita aman dari paparazzi." jawabnya dengan nada remeh. Aleena tersenyum kaku, ia secara perlahan melepas lengan Sam di bahunya. Jujur saja, ia tidak nyaman. Dari arah seberang meja ada Alga yang menatap Aleena dengan teduh, pria itu tersenyum dalam diam. "Ini pertama kali bagimu? Kau terlihat tidak nyaman." tanya
Aleena menatap meja makan yang kini dipenuhi oleh berbagai menu sarapan tanpa berkedip. Bukan hanya sajian di meja makan yang membuatnya takjub, namun fakta tentang Juan yang menyiapkan segalanya ini lah yang lebih membuatnya tercengang. Pagi tadi ia bangun dalam keadaan hangover, kepalanya terasa berat hingga ia muntah-muntah. Aleena tidak mengingat apapun kejadian semalam kecuali dirinya yang mabuk saat merayakan keberhasilan serialnya dengan rekan-rekannya. Ia bahkan tidak mengerti kenapa dirinya bisa terbangun di kamar apartemennya sendiri. "Apa kamu yang menjemputku semalam?" Aleena memberanikan diri untuk bertanya. Juan yang tengah meminum kopi hitamnya mendongak untuk menatap Aleena. "Bukan. Kau pulang seorang diri." jawabnya datar. Aleena menggaruk pelipisnya yang terasa gatal, bukan kah aneh jika seseorang yang tengah mabuk berat bisa pulang dalam keadaan selamat seorang diri? Aleena kemudian mengangguk pasrah, ia akan mencari tahu se
Aleena menatap pantulan wajahnya yang sayu lewat cermin. sementara itu Juan berada di belakangnya, pria itu memeluk tubuhnya dengan posesif.Hembusan nafas pria itu menerpa bagian lehernya, menciptakan sensasi hangat sekaligus menggelitik area tersebut. Juan mencumbu bagian itu dengan rakus, cumbuan yang berhasil membuat Aleena mendesah tertahan. Wanita itu memejamkan kedua matanya karena malu melihat ekspresi wajahnya sendiri.Puas dengan lehernya, Juan kemudian berpindah ke depan dan berjongkok menghadap bagian bawah tubuh Aleena.Pria mendongak untuk menatap wajah sang terkasih, penasaran bagaimana wajah cantik itu nampak terbuai dengan sentuhannya. setelah puas memandangi sang jelita, ia pun mulai mendekatkan wajahnya tepat pada area kewanitaan milik Aleena. Dan Juan mendaratkan kecupannya disana sebelum menjulurkan lidah basahnya untuk mengeksplorasi area tersebut. Tubuh Aleena tersentak begitu nyata, membuatnya deng
"Kalungmu cantik sekali," puji Alexa, wanita cantik yang selalu menunjukkan ketidaksukaannya pada Aleena secara gamblang. Aleena tersenyum kaku sambil berusaha menutupi kalung pemberian Juan dengan telapak tangannya. Kalung platinum dengan liontin yang memadukan batu emerald dan onyx. Hijau dan hitam mengkilap, mengingatkan Alexa pada pasangan toxic dari belahan dunia lain. "Itu pasti sangat mahal." ujarnya lagi. Aleena menggeleng pelan, "Ini pemberian fans." jawab Aleena.Alexa tersenyum penuh arti, "Pasti penggemarmu sangat kaya raya." gumamnya yang masih mampu Aleena dengar. Sebenarnya Aleena tidak mengerti kenapa Alexa mengajaknya bertemu di kafe, padahal keduanya pernah terlibat adu mulut sebelumnya. Alexa juga terkesan selalu merendahkan dirinya saat Aleena pertama kali bertemu dengan wanita itu. Sebenarnya Aleena memakluminya, secara Alexa adalah seniornya dan juga wanita itu lebih populer dibandingkan
Aleena mematung di tempatnya, ia hendak memasuki studio pemotretan namun belum sempat kakinya melangkah dirinya lebih dulu mendengar beberapa staf disana membicarakan dirinya. “Kau tidak mengerti betapa superiornya Tuan Juan, dia mendatangkan banyak sponsor hanya untuk aktris baru itu.” “Kabar yang beredar juga banyak yang mengatakan jika Dia bukanlah pemeran utama yang sebenarnya. Kasihan sekali orang yang harus tersingkir gara-gara dia.” “Dia kesayangan agensi, mau apalagi? Hal seperti itu sudah biasa terjadi di Dunia entertainment.” “Tapi dia memang cantik, sih.” Aleena memegangi erat ponselnya, ia jadi ragu untuk masuk ke dalam. Tapi menghindar juga bukan pilihan tepat, apalagi ini jadwalnya melakukan pemotretan. Namun tetap akan terasa tidak nyaman berada dalam satu ruangan bersama orang-orang yang membicarakan dirinya dari belakang. Apalagi dalam pembicaraan itu terdapat kenyataan yang baru ia dengar. B
"Bagaimana bisa?" Aleena bertanya dengan tatapan mata yang kosong. Juan terkejut, ia bingung dengan pertanyaan Aleena yang dirasa tidak sejalan dengan apa yang ia utarakan barusan."Mimpiku, bagaimana bisa kamu tahu mimpiku yang sudah aku angankan sejak remaja?" tanya Aleena lagi memperjelas pertanyaannya barusan.Kedua obsidian hitam milik Juan melebar, ia bungkam setelah mencoba mengingat apa yang ia ucapkan sebelumnya.Aleena memejamkan kedua matanya dan membiarkan beberapa bulir air mata jatuh melewati pipinya. "Juan, beritahu aku dengan jujur. Apa kamu mengenalku sebelum aku bertemu denganmu?" Aleena menatapnya dengan nanar, memohon agar pria itu mau berkata yang sejujurnya.Juan mengangkat wajahnya dan menatap ke langit-langit apartemen mereka. Pria itu kemudian berdiri menjauhi Aleena yang masih terduduk lesu di atas sofa.Juan gelisah, ia takut. semuanya bercampur menjadi satu dan membuat pikiran
Film The Cursed yang dibintangi Aleena bersama Jake menerima sambutan hangat dari publik. Film tersebut merupakan comeback perdana bagi Aleena setelah dirinya hiatus lebih dari satu tahun, dan itu juga merupakan film pertama bagi Aleena mencoba peran sebagai wanita tangguh.Setelah satu tahun terlewati dari waktu syuting, film tersebut akhirnya rilis dan ditayangkan di beberapa negara.Aleena sendiri tidak lagi mengambil proyek setelah film itu. Entah apa yang membuat wanita itu banyak menolak tawaran bermain dalam sebuah series maupun film. Namun banyak media yang memberitakan jika semua itu ada sangkut pautnya dengan suami Aleena yang terkenal cemburuan dan posesif itu.Tidak sedikit yang menuduh Juan sebagai dalang dari tidak berkembangnya potensi yang dimiliki Aleena.“Lama-lama aku muak dengan semua pemberitaan tentangku di media.” Juan menggerutu kesal ketika kembali menemukan artikel yang menyudutkan dirinya gara-gara Aleena
Seorang wanita paruh baya dengan penampilan lusuh berdiri di depan gerbang besar mansion milik Juan. Wanita itu menatap sedih pada bangun besar nan megah tersebut. Membayangkan jika putrinya tinggal dengan nyaman di dalam sana membuat dirinya ikut senang.Hubungannya dengan putrinya memang tidak baik. Atau lebih tepatnya perlakuan dirinya di masa lalu lah yang membuat hubungan keduanya tidak pernah harmonis.Lidya merasakan apa itu penyesalan saat dirinya tidak lagi memiliki apa-apa. Harta tidak ada, anak pun pergi dan enggan menjalin hubungan dengannya lagi. Sikap buruknya pada Aleena membuat Lidya merasa pantas dibenci oleh putrinya sendiri.“Aleena, Ibu hanya ingin meminta maaf.” gumam Lidya.Ia tidak berani meminta pada penjaga gerbang untuk mempertemukannya dengan Aleena. Dirinya merasa malu dan tidak punya muka untuk kembali menemui Aleena.Sementara itu Juan yang baru pulang dari kantor terkejut melihat keberadaan Ib
Juan berjalan dengan angkuh di sepanjang koridor lift. Ia hendak pergi untuk menemui Diana setelah wanita itu mengirimnya beberapa foto Aleena bersama Jake.Pria itu merasakan gemuruh di dadanya karena marah dan cemburu. Ia cemburu sebab Aleena yang berciuman dengan Jake, dan Marah pada Diana karena wanita itu bertindak seperti seorang provokator. Juan menunggu pintu lift terbuka, dan ketika hal itu terjadi dirinya dikejutkan dengan kemunculan Aleena bersama Leo.Wanita itu tersenyum cerah pada Juan, namun Juan yang tidak membalasnya membuat Aleena kebingungan.Juan mengurungkan niatnya untuk pergi menemui Diana. Karena Aleena sudah berada di depan matanya, maka Juan harus menyelesaikan masalahnya dengan sang istri terlebih dahulu. “Kenapa? Apa kau ada masalah?” tanya Aleena.Juan menarik napasnya untuk beberapa detik, ia butuh meredamkan rasa cemburunya agar dirinya tidak bertindak kasar pada Aleena terutama saa
Hari ini adalah syuting terakhir Aleena bersama Jake. Dan mereka berdua harus melakukan reka adegan lebih dekat demi membangun feel untuk kedua karakter.Aleena mendengarkan dengan bingung saat sutradara menjelaskan dirinya harus berciuman dengan Jake sementara di naskahnya sendiri tidak ada hal tersebut.“Bukankah seharusnya hanya sekedar pelukan sebelum Yuè Liáng mengorbankan nyawanya demi Christ?” Aleena menanyakan kejelasan adegan tersebut pada David.Pria itu tersenyum tipis, “Di naskahnya memang seperti itu. Tapi kami memutuskan untuk merubahnya sedikit agar lebih berkesan.” jelas pria itu. “Love line antara Yuè Liáng dan Christ begitu sedikit, sehingga kami ingin memperlihatkan sesuatu yang bisa menggambarkan besarnya cinta mereka.” ungkap David lagi.Aleena terdiam merenung, ia merasa tidak yakin harus melakukan adegan tersebut. Adegan ciuman mungkin bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Tapi masalahnya suaminya sudah memberi peringatan pada dirinya untuk tidak mengambil s
Seperti yang dijanjikan Aleena semalam, hari ini dirinya akan berada di rumah seharian. Dan karena itu pula Juan juga memutuskan untuk tidak pergi ke kantor demi bisa menikmati waktu bersama dengan istri dan anaknya.Mereka bertiga berencana untuk piknik kecil-kecilan di taman belakang mansion. Aleena sudah menyiapkan bekal makanan yang akan ia dan suaminya santap.“Perlu bantuan sayang?” tanya Juan pada Aleena yang masih berdiri di depan meja counter.Aleena tersenyum tipis lalu mengecup pipi Juan, “Aku sudah selesai.” jawabnya.Juan mendesah kecewa, “Apa itu artinya aku datang terlambat?” tanya pria itu yang merasa tidak enak hati karena tidak sempat membantu istrinya.Aleena tersenyum tipis mendengar itu, ia lantas mengatakan pada suaminya bahwa tadi dirinya dibantu maid. Jadi semua pekerjaannya bisa cepat selesai.Dirinya tidak ingin Juan diliputi rasa bersalah karena tidak bisa membantu pekerjaannya.“Bagaimana Leo? Dia sudah mandi?” tanya Aleena mengalihkan topik pembicaraan.“S
Juan memperhatikan putranya yang sedang diajak bermain oleh Diana, sahabat istrinya.Semenjak Aleena menandatangani kontrak untuk sebuah film barunya, wanita itu mulai disibukkan dengan kegiatan syuting. Aleena jarang berada di rumah dan bermain dengan Leo.Karena itulah Juan yang harus mengalah membawa pekerjaannya ke rumah guna bisa menemani Leo.Tapi akhir-akhir ini Diana sering berkunjung dengan alasan rindu pada Leo. Juan tidak bisa melarangnya karena wanita itu merupakan teman baik Aleena.“Leo sangat pintar, dia benar-benar cepat belajar.” ujar Diana setelah wanita itu menempatkan dirinya duduk bersebelahan dengan Juan.Juan tersenyum tipis menanggapinya, “Bagiku semua anak-anak pintar.” ujar Juan. “Mereka masih muda dan murni.” lanjutnya lagi. “Kau benar.” Diana merespon dengan cepat tanpa mengurai senyum manisnya.Juan terdiam sambil memperhatikan wanita itu. Ia cukup risih dengan keberadaan Diana, jika dirinya boleh jujur. Namun Juan tidak sampai hati kalau harus melarangny
Aleena membaca penggalan naskah film yang akan ia bintangi dan juga merupakan proyek pertama dirinya setelah kembali dari hiatus.“Kali ini aku menerimanya, menurutmu bagaimana?” tanya Juan pada istrinya itu.Aleena mendongak dan menatap Juan dalam diam, hingga kemudian wanita itu berdiri lalu berlari menerjang tubuh suaminya. Aleena tersenyum senang, saking bahagianya ia mencium seluruh permukaan wajah Juan dengan bertubi-tubi.“Juan, terima kasih banyak!” Juan tersenyum lega, ia tadinya berpikir jika Aleena akan menolak dengan alasan genrenya yang tidak cocok.“Ini juga merupakan tantangan besar untukku sebagai seorang aktris yang ingin mencoba memerankan berbagai macam karakter.” ungkap Aleena tanpa menyembunyikan rasa senangnya.Juan membalas pelukan istrinya, kedua tangannya merambat menyentuh punggung wanita itu dan menekannya dengan lembut.“Apakah kau akan memberiku hadiah?” tanya Juan seraya menyeringai. Aleena balas tersenyum nakal, ia lantas mengalungkan kedua lengannya de
Sesuai kesepakatan, Juan mengizinkan Aleena kembali ke industri hiburan sebagai aktris. Wanita itu hanya boleh mengambil pekerjaan untuk berakting, sisanya Juan tidak mengizinkannya.Aleena tidak masalah karena tujuannya memang untuk akting, ia tidak terlalu peduli dengan kegiatan lain seperti menjadi model majalah atau mengadiri acara tertentu. Jika dulu Juan mencoba menahan diri agar tidak nampak posesif di depan Aleena. Maka sekarang beda lagi, pria itu benar-benar memperlihatkan sisi posesifnya untuk wanita itu.Juan akan membatasi segala kegiatan Aleena termasuk memilah beberapa proyek akting yang datang pada wanita itu.“Sudah kesekian kali kamu menolak tawaran akting dari beberapa produser film.” ujar Aleena terdengar jengkel.Wanita itu mendatangi suaminya ke kantor, dan tentu saja dengan si kecil Leo yang saat ini berada di pangkuannya.Juan tersenyum tipis, “Kamu tidak berhak berkomentar soal itu, sayang.” balasnya.Aleena menekuk wajahnya karena kesal dengan sikap Juan. Jik
Juan memijit pelipisnya dengan pelan, sakit yang dirasakan kepalanya tidak kunjung mereda. Semua gara-gara perkataan Aleena semalam, di mana wanita itu mengatakan keinginannya untuk kembali ke industri hiburan.Dan sekarang Juan tidak tahu langkah apa yang akan ia ambil. Apakah dirinya perlu memberi izin atau tidak.Dirinya harus mempertimbangkan sebaik mungkin, dengan memikirkan dampak baik dan buruknya pekerjaan Aleena demi kelangsungan rumah tangga mereka.Apalagi anak mereka saat ini masih sangatlah kecil, Juan takut jika pekerjaan Aleena membuat putranya kekurangan kasih sayang dari Aleena sendiri.Juan sudah sangat sibuk dan hanya memiliki waktu sedikit untuk Leo. Ia takut jika Aleena kembali ke industri hiburan dan membuat wanita itu sama sibuknya dengan Juan.“Aku harus bagaimana?” tanya Juan pada dirinya sendiri. Sementara itu di lain tempat, Aleena sedang mengajak putranya jalan-jalan di sekitaran taman kota. Wanita itu ditemani oleh Damian yang merupakan pengawal pribadi