DIAM-DIAM MENCINTAI SUAMIKU

DIAM-DIAM MENCINTAI SUAMIKU

last updateHuling Na-update : 2024-01-20
By:  AINAYOUNGOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
36Mga Kabanata
1.6Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Alisha Luna hamil akibat ulah keponakan ibu tirinya. Bukannya mendapatkan keadilan ia bahkan dituduh sebagai perempuan tidak baik hingga akhirnya ia diusir dan bertemu dengan Dani. Lelaki itu baru bertemu dengannya, tetapi rela menikahinya. Semenjak itulah cinta Alisha mulai bersemi dan diam-diam mencintainya, tetapi apakah Dani akan membalas cintanya? Sebab Alisha tahu bahwa Dani hanya sekadar kasihan kepadanya. Alisha. "Menggapai cinta suamiku sangat sulit, apalagi mertuaku tidak menyukaiku."

view more

Kabanata 1

Awal Bertemu Dia

Seorang perempuan berpakaian merah, berumur 20 tahun, berdiri di tepi jurang. Sedikit lagi jika ia maju maka riwayat perempuan itu akan berakhir. Pada pukul 20:07, seorang lelaki juga berada di sana. 

Lelaki berumur 27 tahun itu tadinya juga akan berteriak untuk mengungkapkan kekesalannya, tapi di saat ia melihat perempuan itu sedikit lagi dalam bahaya, ia segera berseru, "Hey, apa yang kau lakukan di sana?"

Perempuan itu terkejut. Ia segera berbalik untuk meninggalkan tempat itu. 

Lelaki ini segera mengejar perempuan itu. "Kenapa kamu tadi ingin melompat ke jurang?"

Perempuan ini berhenti, tetapi tidak berbalik untuk menatap si lelaki. Ia mengusap air matanya setelah itu melangkah pergi.

Lelaki itu kebingungan melihat perempuan itu. Ia menggaruk kepalanya sambil melihat ke arah jurang. "Di zaman seperti ini apa masih ada orang yang ingin mati seperti itu?" 

***

Pada pukul 12:00, Alisha Luna, perempuan yang malam itu ingin mengakhiri hidupnya dengan melompat ke jurang, kini terdiam sambil melihat jalan yang kini ramai dengan kendaraan yang melewatinya. Perempuan ini menyeka air matanya lalu menarik napas panjang setelah itu dengan mantap ia berjalan sambil memejamkan mata, berniat akan mengakhiri diri di jalan itu.

"Hei, ingin mati, ya? Minggir!" teriak seorang supir truk. Ia terpaksa harus menghentikan mobilnya dan itu mengakibatkan mobil di belakangnya tidak sengaja menabraknya. 

"Mau mati jangan di sini, hei!" teriak seorang perempuan berbaju kuning. Ia mengendarai motor. Hampir saja ia  menabrak gadis itu.

Semua orang memakinya, tapi perempuan itu tidak peduli. Ia tetap berjalan hingga berhasil menyebrangi jalan itu. Ia kecewa karena mereka tidak melindasnya. Di tengah-tengah makian mereka, ia melihat seorang lelaki berumur 29 tahun sedang berada di mobil bersama seorang perempuan berumur 25 tahun. Kedua orang itu terlihat mesra. 

"Anjas!" panggilnya. Alisha segera berlari untuk mendatangi Anjas. Namun, mobil hitam Anjas segera meninggalkannya. "Anjas!" teriaknya.  

Alisha berlari sambil memanggil  Anjas. Ia tidak peduli walau kini dirinya menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di sana. 

Lelaki yang bertemu dengan Alisha di tepi jurang, kini terkejut dan segera menghentikan mobil ketika tidak sengaja mobilnya hampir menabrak Alisha. "Dia?" 

Alisha terkejut. Suara klakson kendaraan membuatnya tersadar kembali. 

"Jangan berdiri di jalanan yang kami lewati, Dek!" teriak seorang lelaki pengendara bermotor. 

Alisha segera berlari ke tepi jalan lalu melihat ke sekitarnya. Dia baru menyadari bahwa kini dirinya telah ditatap marah oleh mereka yang merasa terusik oleh kehadirannya.

"Pulang sana!" teriak salah seorang pengendara bermotor sambil berlalu perlahan.

Suara mereka membuat kepalanya pusing. Pandangannya kini berputar. Tubuh Alisha melemah kemudian jatuh. Beruntung lelaki yang ditemuinya di jurang segera menangkap tubuhnya lalu membawanya ke mobilnya.

***

Pukul 20:12. Di sebuah rumah megah. Bercat putih, memiliki taman bunga dan kolam di samping kiri rumahnya. Dua mobil terparkir rapi di halaman rumahnya. Rumah itu memiliki balkon. Dani Syamsul membawa Alisha Luna ke rumahnya. Lelaki tampan ini meminta para pelayan untuk merawat Alisha sedangkan dirinya kini sedang membersihkan diri di kamar mandi.

Dua jam Alisha tidak sadarkan diri, akhirnya ia terbangun. Perempuan ini awalnya merasakan sakit pada kepalanya ketika akan duduk. Setelah sakitnya mereda ia baru menyadari bahwa ia sekarang tidak berada di kamarnya. 

"Di mana aku?" Ia merintih sambil menyentuh keningnya.

Tidak ada siapapun di kamar itu, jadi ia berinisiatif untuk mencari tahu. Perlahan ia berjalan menuju ke luar kamar. Rumah itu terasa asing baginya. 

"Nak," tegur seorang pelayan berumur 40 tahun. 

Alisha terkejut, hampir saja ia terjatuh karena tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih. Beruntung ia segera berpegangan pada pagar pembatas kamar lantai dua. "Siapa Anda dan di mana aku?"  

"Pak Dani, yang membawamu kemari. Ini adalah rumahnya."

"Pak Dani?" Perempuan ini berkerut dahi. Ia tidak mengenali Dani, tetapi merasa sering mendengar nama itu. "Siapa dia?"

"Anda sama sekali tidak mengenalnya?" Pelayan ini balik bertanya. Ia heran mengapa majikanya sampai bisa membawa perempuan asing ke rumahnya. 

Alisha menggeleng. 

"Sebaiknya Anda kembali ke kamar tidur karena saya akan mengabarinya tentang kondisi Anda saat ini."

Alisha teringat dengan kejadian siang tadi. "Saya harus pulang. Kedua orang tua saya pasti sedang mencari saya." 

"Saya akan memberitahukan ini kepada bapak. Jadi tetaplah berada di kamar," nasihatnya. Setelah itu pelayan ini segera pergi.

Dani sedang membalas pesan singkat  dari rekan bisnisnya. Ia mendengar langkah kaki pelayannya mendekat lalu lelaki ini mengalihkan pandangannya untuk melihat pelayan itu. "Ada apa, Bu?"

"Dia sudah bangun, Pak." 

"Kalau begitu apakah dia sudah makan?" 

"Dia ingin pulang, Pak." 

"Suruh dia makan baru aku akan mengantarnya pulang." Setelah berkata dia kembali membaca pesan singkat yang baru saja diterimanya.

"Baiklah, Pak."

"Bu," panggil Dani sebelum pelayan itu beranjak meninggalkannya.

"Ya, Pak."

"Biar aku saja." 

Pelayan ini hanya mengangguk. Dia membiarkan majikannya pergi untuk melihat Alisha. 

Alisha sedang merenung. Air matanya mengalir tanpa disadarinya. Terdengar suara pintu diketuk dari luar. Alisha segera menyeka air matanya. 

Dani memasuki kamar itu lalu berdiri di hadapan Alisha yang kini berdiri di samping tempat tidur. "Bagaimana keadaanmu?"

Alisha mencoba mengingat wajah Dani. Setelah ingat dia merasa malu. "Aku baik-baik saja."

"Apakah kamu merasa lapar?" 

"Nggak." Alisha menggeleng, tetapi perutnya justru berbunyi memberikan isyarat bahwa kini ia memang sedang kelaparan. Wajah perempuan ini memerah malu. 

"Aku juga belum makan." 

"Aku mau pulang," ucap Alisha cepat. Ia tidak ingin lelaki itu sampai bertanya tentang dirinya yang ingin bunuh diri siang tadi.

"Makan dulu baru pulang." Dani tersenyum lalu melirik pelayannya yang kini datang membawa makan untuknya dan Alisha.

Alisha terpaksa makan walau malu tapi perutnya memang harus diisi. Perempuan ini makan dengan malu-malu. Menu yang disiapkan hanyalah nasi goreng sosis dan telur.

"Terima kasih, karena sudah menolongku," ucap Alisha pelan. 

Dani makan dengan lahap sambil melihat ke arah cermin. Di sanalah ia dapat melihat pantulan Alisha. "Di mana rumahmu?"

Alisha terkejut karena dia sedang makan sambil melamun. "Apa?" 

Dani mengalihkan pandangannya untuk melihat Alisha. "Di mana rumahmu?"

"Aku tinggal di sekitar di Balikpapan."

Dani mengangguk. "Sekarang kamu berada di Tenggarong."

Alisha terkejut, padahal tadi ia berada di Samarinda. Berniat untuk mengakhiri hidupnya di tempat yang jauh dari keluarganya agar mereka tidak mencegah dirinya. Tidak disangka ia malah berada di tempat yang lebih jauh lagi. "Tenggarong?"

"Ya."

"Aku mau pulang."

"Kenapa kamu mau pulang? Padahal tadi kamu ingin mati."

Alisha terdiam malu sekaligus sedih. 

Dani telah menyelesaikan makannya. Kini ia menatap wajah murung Alisha yang sedang menunduk. "Aku akan mengantarmu pulang asal kamu berjanji untuk nggak melakukan hal ta---"

Tiba-tiba Alisha merasa mual. Ia segera berlari ke kamar mandi. Alisha memuntahkan semua makanan yang baru saja masuk ke perutnya. Setelah itu perempuan ini membasuh wajahnya. Ia kembali menangis sambil menyentuh perutnya. 

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
riwidy
Sad nih. Siapa yang smp membuat Alisha mau nekad bundir krn hamil yak. Part awal sudah sangat menarik.
2023-02-09 09:49:27
1
36 Kabanata
Awal Bertemu Dia
Seorang perempuan berpakaian merah, berumur 20 tahun, berdiri di tepi jurang. Sedikit lagi jika ia maju maka riwayat perempuan itu akan berakhir. Pada pukul 20:07, seorang lelaki juga berada di sana. Lelaki berumur 27 tahun itu tadinya juga akan berteriak untuk mengungkapkan kekesalannya, tapi di saat ia melihat perempuan itu sedikit lagi dalam bahaya, ia segera berseru, "Hey, apa yang kau lakukan di sana?"Perempuan itu terkejut. Ia segera berbalik untuk meninggalkan tempat itu. Lelaki ini segera mengejar perempuan itu. "Kenapa kamu tadi ingin melompat ke jurang?"Perempuan ini berhenti, tetapi tidak berbalik untuk menatap si lelaki. Ia mengusap air matanya setelah itu melangkah pergi.Lelaki itu kebingungan melihat perempuan itu. Ia menggaruk kepalanya sambil melihat ke arah jurang. "Di zaman seperti ini apa masih ada orang yang ingin mati seperti itu?" ***Pada pukul 12:00, Alisha Luna, perempuan yang malam itu ingin mengakhiri hidupnya dengan melompat ke jurang, kini terdiam sa
last updateHuling Na-update : 2023-01-22
Magbasa pa
Dia Hamil
Dani merasa cemas karena Alisha muntah-muntah di dalam. Ia mengira mungkin Alisha sedang sakit."Apa kamu perlu obat?" tanya Dani di depan pintu kamar mandi.Alisha membuka pintu lalu perlahan keluar dari kamar mandi. "Aku nggak perlu obat.""Aku khawatir karena kamu muntah.""Aku nggak papa. Bisa tolong antarkan aku pulang?''"Sebaiknya telepon ibumu agar tidak cemas sebab aku akan mengantarmu besok pagi." Alisha mengangguk sambil menerima ponsel dari Dani. Ia sedikit menjauh dari lelaki itu untuk menelepon ibu tirinya. "Halo, Ibu.""Ke mana saja kamu, hah? Pasti kamu di luar sana lagi nginep sama lelaki, ya? Anjas sering mengadu tentang kelakuanmu itu." Suara ibu tiri Alisha.Alisha mencoba bersikap tegar. Ia ingin menangis, berteriak sekaligus marah, tapi ia tidak mungkin bersikap demikian di dekat Dani. "Sekarang kamu ada di mana, hah? Bapakmu sudah mencari kamu ke mana-mana sampai lupa kerja. Pasti gaji yang didapat bapakmu bulan ini berkurang karena harus mencari anak yang ng
last updateHuling Na-update : 2023-01-22
Magbasa pa
Ke mana Dia?
Dani terkejut dan menyudahi makanannya lalu mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja makan. "Kabari aku kalau dia sudah kembali. Aku akan mencarinya di luar sana.""Iya, Pak." Dani segera memasuki mobil kemudian melajukan kendaraannya untuk mencari Alisha. Di sepanjang jalan tidak luput dari penglihatannya. Namun, sosok Alisha tidak terlihat olehnya. Dani menyesal karena tidak memiliki foto perempuan itu, sebab saat dia berhenti dan bertanya kepada salah seorang pejalan kaki di depan sebuah toko. Dani kebingungan untuk menjelaskan fisik Alisha. Ia hanya bisa mengatakan warna baju dan umur perempuan itu yang dikira-kiranya baru berumur 20 tahun.***Alisha berjalan di tengah keramaian kota Tenggarong sambil membayangkan kejadian pilu sebelum dirinya hamil. Seorang lelaki tiba-tiba memasuki kamarnya. Tepat di saat ayah dan ibunya sedang berada di luar kota karena mengunjungi rumah salah seorang keluarga ibu tirinya yang sedang mengadakan hajatan. Lampu kamar sengaja dipadamka
last updateHuling Na-update : 2023-01-22
Magbasa pa
Mencurigai
Alisha terdiam bingung karena meragukan mereka, tapi juga tidak berani untuk meminta Dani untuk menemaninya."Tunggu dulu!" cegah Dani sambil menarik tangan Alisha agar tidak dibawa oleh mereka. "Apaan, sih, kamu sudah dengar tadi, kan?" tanya lelaki baju putih."Aku ikut sama kalian untuk memastikan kalau cewek ini nggak sedang kalian tipu," jawab Dani."Astaga, Bro. Kami serius mau bawa dia ketemu sama, Anjas," keluh lelaki baju ungu dengan sikapnya yang terlihat serba salah."Aku akan pulang kalau sudah melihat lelaki itu langsung," kata Dani.Kedua lelaki itu saling melirik. Mereka memberikan isyarat yang sulit dimengerti oleh Dani, tetapi Dani tidaklah bodoh, sebab ia memiliki firasat buruk dengan kedua lelaki itu."Aku cuma mau pergi kalau dia ikut denganku," sela Alisha.Dani melirik Alisha lalu tersenyum. Merasa jika dirinya telah menang karena Alisha berpihak kepadanya. "Oke. Ayo, berangkat!" ajak lelaki baju biru.Alisha dan Dani segera memasuki mobil Dani sedangkan kedua
last updateHuling Na-update : 2023-01-22
Magbasa pa
Diusir Dari Rumah
Alisha berteriak seraya mencoba untuk mengambil ponsel dari ayahnya. Namun, Anjas segera menangkap tubuhnya sehingga ia tidak dapat mencegah kemarahan ayahnya. "Ayah, ini tidak seperti yang kau---" Plak! Penjelasan gadis ini terhenti mana kala ayahnya menampar keras wajah kirinya. Gadis ini merasakan sakit dan tiba-tiba merasakan pusing. "Dasar anak durhaka! Inikah balasanku selama ini?" Indra membentak sambil memperlihatkan rekaman video Alisha sedang tidur bersama tiga orang lelaki di kamar hotel. Alisha terkejut karena ia mengenali bahwa kamar itu adalah kamar yang semalam ditempatinya. "Nggak, itu bukan aku, Pak!" "Ini jelas-jelas kamu.'' Nadya mengambil alih ponsel Anjas dari tangan suaminya lalu memaksa Alisha untuk memperhatikan video itu. "Anjas, bela aku!" desak Alisha. "Aku awalnya nggak nyangka, tapi itulah kenyataannya,'' jawab Anjas dengan wajah lesu dan kecewa. Alisha tidak menyangka bahwa ibunya dan Anjas akan merencanakan neraka untuknya. Gadis ini menangis hi
last updateHuling Na-update : 2023-02-20
Magbasa pa
Bertemu lagi
Alisha terdiam saat ia melihat rumah kosong yang sepi jauh dari rumah penduduk sekitar. "Ini rumah, Om?" "Iya. Masuklah!" Madin masuk lebih dahulu. Alisha tampak ragu melangkah masuk ke rumah itu. "Masuklah." "Apa tidak ada tempat lain, Om? Terus terang saya takut di sini. Gelap dan sepi." Ia melihat ke sekitarnya."Bermalam dulu di sini. Besok aku akan antar kamu ke tempat kerja lalu kita akan mencari tempat tinggal untukmu."Luna mengusap perutnya yang mulai bergerak. Nyawa bayi dalam perutnya berdenyut. "Apa kamu lapar? Kita sudah makan tadi." Madin heran melihat Luna yang kini menyentuh perutnya."Nggak, Om. Saya cuma kekenyangan." "Oh, kukira tadi kamu lapar lagi." Madin tertawa. "Ayo, masuk." Alisha memberanikan diri untuk masuk ke rumah itu. Tidak buruk juga seperti yang ia pikirkan beberapa menit yang lalu. Rumah itu terlihat nyaman ditempati walaupun dinding rumahnya tidak diberi cat. Ia meletakkan tas berisi pakaiannya di atas ranjang. "Tidurlah. Aku harus pergi untu
last updateHuling Na-update : 2023-03-31
Magbasa pa
Calon Istri yang Tak Diharapkan
Madin bingung melihat reaksi Alisha yang tiba-tiba menangis ketika melihat Deni."Kamu kenapa?" tanya Madin.Alisha menggelengkan kepalanya, tidak ingin menceritakan tentang dirinya dan Deni bertemu beberapa hari yang lalu."Dia teman lama, Pak. Mungkin kangen sama sekolah dulu," kata Deni.Madin tertawa, merasa lucu karena seharusnya reaksi Alisha tidak begitu saat bertemu teman lama. "Kupikir tadi apa?""Kami sempat musuhan dulu, pas ketemu sayanya sukses. Mungkin dia malu." Alisha tertawa sambil mengusap air matanya. "Astaga, cuma itu saja," kata Madin sambil melirik Alisha."Berhubung saya dan dia sudah saling kenal, Bapak nggak perlu khawatir. Dia akan saya beri tempat tinggal."Madin menatap Luna. "Baik-baik bekerjanya, ya?"Luna menganggukkan kepala. "Terima kasih.""Sama-sama. Saya masih ada kerjaan. Permisi." Setelah berkata, Madin segera pergi.Alisha itu kini hanya berdua dengan Deni. Alisha hanya berdiri mematung. Dalam hati ia sangat malu karena telah mengabaikan nasiha
last updateHuling Na-update : 2023-06-27
Magbasa pa
Tidak Sengaja
"Aduh, sakit," rengek Alisha, sambil menutupi lukanya."Apa ini?" Deni melihat jari telunjuk Alisha yang terluka. Ia lalu melihat pisau yang digunakan oleh perempuan itu. "Kamu ngapain, sih? Sini jarimu!""Aku mencoba membantumu." Ia meringis sambil menyerahkan tangannya untuk dirawat oleh Deni."Ayo, duduk dulu!" Deni mengajak Alisha duduk di kursi dekat pintu menuju ruang makan. "Tunggu sebentar." Alisha menyedot darah di jarinya, kemudian ia melihat jarinya yang masih mengeluarkan darah. "Ish..."Deni datang dengan kotak obat. Ia menyeret kursi lalu duduk di hadapan Alisha. "Tahan, rasanya agak perih.""Auh!" Deni menatap Alisha saat perempuan itu menjerit. Ia tersenyum, kemudian berkata, "Kamu cantik bila sedang meringis."Alisha merenggut karena itu artinya Deni tengah mengejeknya. "Kamu suka seperti itu, ya? Suka bila aku sakit.""Maaf-maaf. Aku cuma bercanda." Deni tertawa.Alisha sejenak terpesona menatap wajah bahagia Deni. Deni segera menghentikan tawanya, kemudian menaik
last updateHuling Na-update : 2023-07-06
Magbasa pa
Gara-gara Pariwara
Alisha tidak dapat tidur. Ia mengalami mimpi buruk. Di dalam mimpinya ia mendapatkan perlakuan buruk dari ibunya Deni. Perempuan ini terbangun ketika ibunya Deni akan menampar wajahnya. Keringat mengalir deras dari pelipis kiri hingga ke dagunya. Ia menelan ludah sambil menggosok wajah. Kilatan cahaya petir tanpa suara kini menerobos masuk dari celah ventilasi di atas jendela. Rupanya tengah ada pemadaman listrik bergilir. Ia mencari sesuatu di laci meja. "Alisha," panggil Deni.Alisha menoleh ke arah pintu." Ya.""Aku membawa lilin." Alisha melihat dengan memanfaatkan penerangan dari cahaya kilatan yang memasuki ventilasi. Ia membuka pintu dan melihat wajah Deni yang diterangi oleh lilin. "Ini lilin untukmu." Deni memberikan lilin yang sudah menyala. "Terima kasih. Em, apa kamu ada? "Aku ada. Pakai saja lilin itu." "Hem, oke." Hatinya berdenyut ketika tidak sengaja menyentuh tangan Deni. "Kamu nggak papa, kan?" Deni heran melihat Alisha yang sepertinya salah tingkah padanya.
last updateHuling Na-update : 2023-07-11
Magbasa pa
Masih Marahan
Plak! Alisha menampar wajah Dani, setelah itu berlari ke kamarnya. "Kamu salah paham!" Dani berseru sambil menyusul Alisha, tapi perempuan itu telah mengunci pintu sehingga ia hanya dapat terdiam di depan pintu sambil berupaya menjelaskan kesalahpahaman mereka."Aku nggak sengaja, Lis? Aku nggak tahu apa-apa."Alisha menutup kedua kupingnya dengan bantal. Ia sangat kecewa dengan Dani.Dani menghela napas sedalam-dalamnya. Mencoba bersabar dengan sikap Alisha yang enggan mendengar penjelasannya. "Maaf, Alisha. Aku nggak pernah bermaksud merendahkanmu."Alisha terdiam mendengar keputusasaan Dani. Perlahan ia meletakkan bantal sambil merenung. ***Semalam Alisha tidak dapat tidur, jadi ia memutuskan untuk memasak. Meski sangat marah pada Dani, tapi ia tidak mungkin melupakan kebaikan lelaki itu.Dani menatap Alisha, tapi tidak berani menyapanya. Ia makan tanpa bicara sepatah kata pun. Begitupun Alisha, bahkan perempuan itu tidak makan. Sampai pada mereka akan berangkat ke kantor. Alis
last updateHuling Na-update : 2023-07-19
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status