Share

Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali
Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali
Author: Safiiaa

Bab 1

Author: Safiiaa
last update Last Updated: 2024-07-02 16:43:52

Bab 1

"Jangan berharap banyak dengan pernikahan ini," ujar Abisatya, laki-laki yang berdiri di samping Nisrina dengan balutan jas silver dengan tuksedo yang melingkar di kemejanya.

Pernikahan yang megah sedang digelar di sebuah ballroom hotel berbintang. Senyum bahagia terbit di wajah seluruh tamu undangan dan seluruh keluarga tapi tidak dengan sepasang pengantin yang sedang berdiri di atas pelaminan yang dihiasi dengan kembang mawar putih itu.

Nisrina hanya diam. Ia meremas gagang bunga tangan yang sejak awal acara diberikan oleh perias. Kain pembungkus gagang itu basah oleh keringatnya yang sejak tadi merasa cemas sebab ekspresi laki-laki di sampingnya tidak ada keramahan sedikitpun.

"Aku hanya menuruti permintaan Papa. Aku terpaksa melakukannya."

Nisrina tersentak. Akad yang sudah terucap di depan penghulu bukanlah sekedar kata yang bisa dimainkan sesuka hati. Akad itu sakral, bahkan mampu menggetarkan Arsy Allah. Bagi Abi akad itu bisa saja sekedar ucapan, tapi tidak untuk Nisrina.

"Terpaksa ataupun tidak, akad itu sudah terucap dan mengikat kita sebagai pasangan suami istri." Nisrina memberanikan diri menjawab ucapan suaminya. Ia merasa harus mengingatkan sesuatu yang salah pada orang yang sudah menjadi imamnya.

"Terserah kamu. Aku tidak peduli. Aku sudah kehilangan rasa pada wanita setelah kepergian Raniaku."

"Masa lalu sebaiknya disimpan, bukan untuk terus dikenang. Apalagi sampai menimbulkan trauma. Kukira perjodohan ini terjadi karena kita sama-sama ingin serius menjalani rumah tangga, tapi ternyata aku salah."

Nisrina tersenyum sumbang. Hatinya sudah tercabik oleh kata-kata laki-laki yang belum lama menjadi suaminya itu.

"Trauma atau tidak, itu bukan urusanmu. Yang jelas aku hanya mengikuti apa yang Papa minta sebab ancaman yang sudah diucapkannya padaku." Abi menjawab dengan raut datar. Ia tak peduli dengan hati perempuan yang ada di sampingnya itu.

"Sekarang sudah menjadi urusanku sebab Mas adalah suamiku. Soal ancaman itu, aku tidak ikut campur. Bapak tidak mengatakan apapun padaku ketika memintaku menjadi menantunya."

Disela-sela tamu yang datang untuk bersalaman, sepasang pengantin itu terus berdebat. Tidak peduli keduanya menjadi tontonan para undangan yang datang, perdebatan itu terus saja terjadi antara keduanya.

Nisrina meremas gagang bunga tangan yang sejak tadi digenggamnya. Rasa kesal atas ucapan sang suami terpaksa harus dilampiaskan pada benda yang sedang dipegang itu. Hanya aroma kembang Sedap Malam yang tertata rapi di samping kursi pelaminan yang membuatnya betah berada di tempat itu, sebab Nisrina menyukai aromanya.

Beberapa jam kemudian, seluruh tamu sudah kembali pulang. Hanya ada keluarga inti yang sedang menikmati makanan khusus yang sudah disediakan.

"Ayo sini makan dulu, Nak," ajak Rumaisha, orang tua Abi. Ia menyambut anak dan menantunya untuk turut bergabung di meja bundar yang berisi aneka menu makanan.

Nisrina mengangguk. Ia tersenyum ramah pada ibu mertuanya. Bagaimana pun sikap Abisatya, tidak seharusnya membuatnya bersikap buruk pada anggota keluarga yang lain, terutama kedua orang tuanya.

"Iya, Ma." Nisrina menjawab sopan. Ia meletakkan bunga yang dipegangnya di atas kursi yang akan didudukinya, lalu pergi menuju kamar mandi yang berada tak jauh dari meja itu.

Tanpa menunggu sang istri, Abisatya duduk di kursi sebelah Nisrina meletakkan bunga dan mengambil piring yang sudah tertata rapi di atas meja.

"Makan sendiri saja, ngga tunggu istrinya?" goda Ferdi, sepupu Abi yang juga bekerja di perusahaan yang sama dengannya. Ia duduk di kursi yang terdapat bunga pengantin milik Nisrina.

"Biarin. Dia punya tangan sendiri, ngapain aku tunggu dia."

"Wah, roman-romannya tercium aroma pertikaian," seloroh Ferdi sambil memainkan bunga yang dibawanya.

"Terserah kamu. Aku lapar." Abi tak peduli dengan sepupunya. Ia sibuk menikmati nasi goreng dengan ayam kecap yang sudah ada di hadapannya.

"Fer, kamu ganggu saja. Biar pengantinnya makan dulu," ujar Bu Rumaisha setelah melihat Nisrina kembali dari tolilet.

Ferdi pun bangkit. Ia membungkuk mempersilahkan Nisrina duduk di kursi yang ia duduki, bak pelayan yang sedang mempersilahkan tuannya.

Nisrina mengangguk sopan. Ia lantas duduk di kursi itu dan menerima uluran piring dari lelaki yang memakai jas hitam itu.

"Silahkan, Mbak. Makan dulu," ujar Ferdi sambil menyerahkan piring kosong dan sendoknya pada Nisrina.

"Makasih, Mas," jawab Nisrina sopan. Ia menghargai pemberian suadara suaminya itu.

Melihat perbuatan sepupunya itu, Abi terbatuk karena kaget. Ia tak menyangka Ferdi akan memperlakukan istrinya dengan sebegitu spesialnya.

"Minum dulu, Mas," ujar Nisrina sambil meraih segelas sirup yang ada di depannya pada sang suami. Ia tak peduli dengan sikap ketus yang diberikan Abi sebelumnya. Sebagai seorang istri, ia merasa harus memperlakukan sang suami dengan sebaiknya.

Ferdi terbahak melihat tingkah sepupunya yang berhasil ia kerjai. "Begitu saja sudah syok, makanya jangan sok ngga peduli."

Tanpa mempedulikan sepupunya, Ferdi pun pergi meninggalkan meja pengantin itu dengan perasaan puas. Ia gemas sebab wajah Abi tidak pernah ramah selama acara pesta berlangsung. Terlihat jelas bahwa pernikahan itu adalah sebuah keterpaksaan yang terpaksa ia jalani.

"Apaan sih," gerutu Abi sambil meraih dengan kasar gelas yang diulurkan oleh istrinya, lalu meneguk isinya dengan terburu.

Nisrina menghela napas dalam. Sepertinya, ia harus terbiasa dengan sikap Abi yang keras itu.

Usai menikmati hidangan, Abi pergi menuju kamar yang sudah disiapkan oleh pihak Wedding Organizer untuk malam pengantin mereka. Ia bahkan mengabaikan sang istri yang berjalan tertatih di belakangnya sebab gaun berat yang membungkus badannya.

Tak hanya itu, sepatu tujuh senti yang menjadi alas kaki Nisrina pun turut membuatnya sulit berjalan sebab ia tak terbiasa.

Tangan Nisrina mengangkat gaun yang menjuntai di bagian belakang agar ia bisa berjalan lebih cepat dari sebelumnya. Berat, tapi tak menyurutkan langkahnya sebab letih yang sudah mendera.

Namun, langkah Nisrina terhenti manakala ia melihat sang suami tengah memeluk seorang wanita di depan kamar yang akan mereka tempati.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
laki egois pergi nisrina yg jauh jgn mau di ajak rujuk laki nggak ada aqlaq
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 2

    Bab 2Binar haru tak lepas dari wajah laki-laki yang sedang mendekap erat badan seorang wanita berambut panjang itu. Matanya memejam, tapi senyum penuh kelegaan itu tak luntur dari bibir Abisatya.Hati Nisrina bak disayat sembilu. Laki-laki yang ia kira bisa menjadi sandaran setelah akad rupanya telah lebih dulu memasang benteng diantara mereka, bahkan sebelum Nisrina memulai usahanya."Mas," lirih Nisrina lemas. Lidahnya tercekat, seperti tertahan untuk menghentikan apa yang sedang terjadi di depannya. Dadanya pun turut memberikan respon, hingga membuatnya sulit bernapas.Sepasang kekasih itu pun mengurai pelukannya sebab suara Nisrina yang menjadi satu-satunya suara dalam lorong itu. "Kamu," lirih Abisatya kaget. Ia tidak menyangka kalau Nisrina sudah sampai di hadapannya dan melihat semua itu. Binar kelegaan itu seketika berubah menjadi sebuah rasa cemas.Perempuan yang baru saja dilepas oleh Abi itu memicingkan matanya menatap Nisrina, yang masih memakai pakaian pengantin. Tanpa

    Last Updated : 2024-07-02
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 3

    Bab 3Nisrina menyandarkan punggungnya di dinding depan kamar. Sekuat apapun ia berusaha menutupi rasa kecewanya di depan sepasang kekasih itu, ia tetap wanita lemah yang membutuhkan sandaran ketika hatinya terluka."Rin?" panggil seseorang yang seketika membuat Nisrina mengusap air mata di wajahnya.Ferdy mendekat dan memicingkan matanya menatap istri sepupunya yang baru saja menikah sedang memejamkan mata sambil kepayahan mengatur napas."Kenapa? Kamu lihat mereka tadi?" tanya Ferdy dengan tatapan masih memindai wajah ayu yang tengah basah di depannya."Apa kamu habis berantem sama mereka?" Lagi, Ferdy tak puas dengan Nisrina yang hanya diam tanpa menjawab pertanyaannya. Tangannya menunjuk arah di mana Abi dan Rania berjalan.Nisrina menghela napas berat. Ia tak mau membuka masalah rumah tangganya di depan orang lain, tapi Ferdy melihat dengan mata kepalanya sendiri."Mas lihat mereka?" tanya Nisrina sebelum ia menjawab pertanyaan sepupunya.Ferdy mengangguk. "Makanya aku ke sini. T

    Last Updated : 2024-07-02
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 4

    Bab 4"Berusahalah menjadi yang terbaik sekalipun kamu harus berperang dengan egomu sendiri karena penyesalan selalu datang diakhir." Nisrina teringat ucapan Ferdy sesaat setelah sepasang kekasih itu pergi dari hadapannya.Namun, tatapan mata Abisatya untuk Rania cukup membuat hati Nisrina kebat kebit. Sebagai seorang istri baru, mendapati sang suami menatap mantan kekasihnya sedemikian dalam dan hangat membuat segumpal daging dalam dadanya terasa sakit."Jangan lupa, ada Om dan Tante yang ada dipihakmu. Kamu istri sah, kamu menang meskipun hatinya belum jadi milikmu." Lagi, Ferdy memberikan semangat.Nisrina merasa mendapatkan angin segar. Meskipun sakit, ia harus berusaha untuk menjadi istri yang berkesan untuk suaminya setelah penolakan itu terus diberikan oleh sang suami.Dering ponsel yang menggema membuyarkan lamunan Rania dari ingatannya tentang kejadian beberapa waktu lalu bersama Ferdy. Ia segera meraihnya dan melihat layar yang sedang menyala itu."Mas Bian?" Dahi Nisrina me

    Last Updated : 2024-07-03
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 5

    Bab 5 "Lepas, Mas!" ucap Nisrina saat tangan kekar itu merengkuhnya dalam dekapan."Tidak, Sayang! Aku tidak akan melepaskanmu! Kamu kemana saja? Mas cari kamu tapi kamu tidak ada!" Abian meracau. Ia mendekap erat badan langsing yang ada di depannya, tak peduli banyak pasang mata yang memperhatikan. "Apa-apaan ini!" teriak seorang wanita paruh baya. Ia berjalan dengan cepat dan mengurai pelukan sepasang anak manusia itu.Tangan yang tak lagi mulus itu dengan kerasnya menyingkirkan badan anak laki-lakinya. Lalu dengan penuh semangat, tangan itu terangkat dan mendarat dengan kerasnya di pipi mulus milik Nisrina.Rasa panas seketika menjalari wajah ayu Nisrina. Tak hanya di wajah, rasa panas itu menjalari sekujur tubuh wanita yang baru saja melepas masa lajangnya."Bu!" sentak Abian keras. "Diam kamu! Sudah Ibu bilang jangan dekati wanita tidak jelas ini!" hardik wanita berkerudung pasmina itu. Ia menatap wajah anak laki-lakinya dengan tajam bak Elang yang menemukan mangsanya.Bibir w

    Last Updated : 2024-07-05
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 6

    Bab 6Sebuah paperbag berisi baju sudah berada di tangan Nisrina, sesuai dengan perintah sang mertua. Ia membawa benda itu masuk ke dalam mobil, di mana Abisatya sedang berbincang dengan seseorang di ujung telepon."Aku balik dulu ya, Sayang? Setelah itu aku ke sana," ujar Abi sebelum mengakhiri panggilannya."Beneran ya? Jangan lama-lama." Suara diujung panggilan samar terdengar di telinga wanita yang duduk di samping Abisatya itu."Iya. Setelah sampai rumah Mama, aku langsung pergi ke tempat kamu."Nisrina hanya diam dan duduk sambil meremas tali paperbag yang berisi baju pesanan mertuanya. Hatinya yang terluka, makin terluka dengan apa yang baru saja ia dengar. Panggilan sayang yang seharusnya menjadi miliknya, dengan mudahnya dilontarkan oleh lelaki bergelar suami untuk wanita lain.Nisrina menghela napas dalam. Betapa pernikahannya dimulai dengan ujian berat yang rasanya ia tak sanggup untuk memikulnya."Kita ke rumah Mama dulu ya?" ucap Abisatya setelah meletakan ponselnya di at

    Last Updated : 2024-07-09
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 7

    Bab 7Abisatya lebih dulu meninggalkan mertua dan menantu itu di dalam ruang tamu. Bibirnya mengatup rapat. Hatinya menahan kesal sebab acaranya berantakan gara-gara mamanya.Dering ponselnya kembali terdengar. Nama Rania kembali muncul dalam layar panggilan tersebut.Dengan segera Abi menggeser tombol gagang telepon warna hijau agar segera terhubung dengan wanita di ujung panggilan sana."Sayang, kenapa ngga diangkat? Lama sekali kamu, kemana aja sih! Aku sudah ngga sabar pengen ketemu," gerutu Rania. Ia sudah menunggu lebih dari setengah jam tapi Abi tak kunjung datang."Iya. Sebentar ya. Aku pasti ke sana. Kamu tenang saja." Abi makin menahan kesal karena suara rengekan Rania."Cepetan ya? Aku sudah kangen sama kamu. Aku ingin cerita banyak, juga pengen disayang-sayang sama kamu."Abi terkekeh. Rengekan Rania itu sedikit mengurangi rasa kesalnya akibat ulah mamanya."Iya. Sabar. Tunggu ya?" jawab Abi kemudian.Saat Nisrina masuk ke dalam mobil, Abi segera mematikan panggilannya. Ia

    Last Updated : 2024-07-10
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 8

    Bab 8Abi memandangi tubuh langsing yang sedang terbaring di atas ranjang dengan pakaian tipis yang membungkus badan itu, menampakkan sedikit gumpalan daging di dadanya. Wajah yang cantik dengan rambut tak beraturan menutupi wajah membuat kecantikan alami dari perempuan itu terpancar sempurna.Ada orang yang bilang bahwa kecantikan alami seorang wanita itu terpancar ketika ia sedang terlelap. Benar saja. Abi melihat itu di wajah Nisrina, wanita yang sedang terlelap dengan lingerie melekat di tubuhnya. Wajah polos tanpa mekap dan tetap terlihat bersih dan putih. Kecantikan alami dari seorang wanita.Abisatya tersenyum melihat wajah ayu yang sedang terlelap itu tampak cantik. Berbeda dengan Rania yang selalu memakai mekap di wajahnya. Meskipun tidak tebal, Rania tidak pernah lepas dari bedak dan lipstik. Namun meskipun begitu, Abi tetap cinta kepada Ranianya."Rin," panggil Abi. Ia merasa risih melihat Nisrina dengan pakaian seperti itu. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya

    Last Updated : 2024-07-11
  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 9

    Bab 9Sepasang laki-laki dan perempuan itu terperanjat mendapati sosok yang sedang berdiri di depannya. Tautan tangan yang semula menyatukan kedua badan mereka seketika terlepas. Senyum yang awalnya terbit di wajah dua insan itu tiba-tiba lenyap saat mendapati sosok yang tengah berdiri di depan mereka."Ratih?" gumam Nisrina. Matanya menatap sosok yang selalu berada di sisinya saat suka dan duka sebelum pernikahan itu terjadi. Dadanya berdegup kencang mendapati wanita yang sudah ia anggap layaknya saudara bisa sebegitu bahagianya dengan lelaki yang baru saja ia putuskan cintanya.Nisrina lupa bahwa orang yang paling dekat dengannya berpeluang besar menjadi orang yang paling melukai. Layaknya apa yang dilakukan oleh Abisatya padanya."Rin," lirih Ratih. Paperbag yang ada di tangan Ratih seketika terjatuh. Ia menutup mulutnya tak percaya bisa berjumpa dengan sahabatnya saat sedang jalan dengan Abian. Ratih tertangkap basah."Jelaskan padaku apa ini, Mas? Sejak kapan kalian menjalin hubu

    Last Updated : 2024-07-11

Latest chapter

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 87

    Bab 87Abi benar-benar mengantar Nisirina pulang. Ia merasa tak mampu menahan wanita itu untuk menuruti keinginannya setelah permintaan maaf yang dia ucapkan.Sebagai seorang suami, Abi merasa gagal. Semakin merasa gagal lagi setelah melihat respon Nisrina usai ia meminta maaf.Sebuah pesan dikirim Nisirina untuk seseorang. Ia pun menahan bibirnya untuk tidak banyak bicara di dalam mobil. Rencananya berhasil membuat Abi merasa menjadi orang yang telah abai pada tanggung jawab.Sebagai lelaki, Nisrina mau Abi gentleman. Sebentar lagi ia akan memasuki babak baru dalam hidupnya. Apa jadinya seperti kepala keluarga jika selalu mengandalkan orang tuanya untuk menyelesaikan masalah. Nisrina wanita yang mandiri dan tegas. Ia mau lelaki yang menjadi suaminya adalah lelaki yang tegas, berwibawa dan mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Sayangnya, suami yang ia dapatkan jauh berbeda dari apa yang ia inginkan.Setibanya di rumah Nisrina, tampak banyak orang yang berada di rumah itu."Kok rumah

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 86

    Bab 86Bu Rumaisha seketika menoleh setelah mendengar suara laki-laki yang sangat dikenalnya itu. Senyum sumringah seketika terkembang di wajahnya yang masih tampak cantik meski termakan usia."Duduk sini, Nak. Mama sudah pesan makanan buat kamu," titah Bu Rumaisha sambil menepuk kursi yang ada di sisi meja sebelahnya.Wajah milik Abisatya itu seketika berubah canggung. Ia kepayahan mengatur napas yang memburu bercampur kaget karena pemandangan di depannya."Iya, Ma," ucap Abi salah tingkah. Ia canggung duduk di sisi Nisrina yang langsung menunduk setelah pandangan mereka bersitatap."Kapan jadwal kamu periksa, Sayang?" tanya Bu Rumaisha pada Nisrina yang tak kalah salah tingkahnya."Sebelum balik kemarin udah periksa, Ma. Tapi kayaknya harus cari dokter lagi di sini buat persiapan lahiran beberapa bulan lagi.""Waah nanti kabari Mama ya? Mama pengen antar kamu. Mama pengen tahu gimana wajah cucu Mama itu. Ganteng apa cantik.""Selama periksa Nisrina ngga pernah tanya, Ma. Biar jadi s

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 85

    Bab 85"Masya Allah anakku," teriak Bu Rumaisha saat melihat wanita hamil yang ada di depannya. Ia merentangkan tangannya untuk memeluk menantunya itu.Tangis Nisrina pecah seketika. Ia tak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa hatinya kesepian dan merasa butuh pelukan keluarga. Bu Rahmi sudah melakukannya, tapi tentu beda dengan mereka yang sudah kenal lebih lama dan terikat tali pernikahan seperti Abi dan keluarganya."Mama, maafkan Rina," ucap Rina dalam pelukan Bu Rumaisha."Enggak, Nak. Kamu ngga salah. Abi yang salah. Tapi tenang, Mama sudah marahi dia. Sudah Mama hajar dia sampai kapok," balas Bu Rumaisha dengan tegas dan mantap."Mama hajar Mas Abi?" tanya Rina mengulang ucapan mertuanya. Kepalanya mendongak, menatap wajah yang sedang berbicara itu untuk mendapatkan kejelasan.Ekor mata Bu Rumaisha melirik ke arah laki-laki paruh baya di sampingnya. "Itu, dia yang hajar sampai berdarah wajahnya.""Papa hajar Mas Abi?" tanya Rina setelah pandangannya mengikuti arah mata Bu Ru

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 84

    Bab 84Nisrina sedang bersiap untuk kembali ke rumah kedua orang tuanya. Sudah terlalu lama ia meninggalkan rumah itu tanpa penghuni. Ia tak lagi mendapatkan alasan untuk menghindar dari orang-orang di masa lalunya. Akan tetapi, untuk kembali ke rumah Abisatya itu tak mungkin dilakukan sebab hubungan keduanya masih terbilang panas."Kamu jadi pergi, Nak?" Bu Rahmi menghampiri Nisrina di ruang tengah. Nisrina yang sedang duduk sambil memegang ponsel seketika mendongak, melihat sosok yang baru saja datang ke rumahnya."Jadi, Bu. Rina harus kembali. Tidak mungkin Nisrina selamanya ada di sini, toh badan Rina sudah sehat. Mbak Nur saya ajak ikut pulang tapi beliau tidak bisa.""Nur masih ada keluarga di sini. Ngga bisa pergi begitu saja.""Iya, Bu. Rina paham.""Ibu pasti akan merindukanmu, Nak," sahut Bu Rahmi dengan tatapan sendu. Ia lantas duduk di samping Nisrina yang sudah lebih dulu menggeser badannya."Ibu ngga ikut antar Rina?" tanya Nisrina saat perempuan paruh baya itu sudah du

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 83

    Bab 83Bu Rumaisha tak sengaja menemukan story Nisrina yang baru saja di posting itu. Dengan penuh semangat, beliau membukanya untuk melihat apa yang dibagi menantunya setelah sekian lama tak sapat dihubungi.Sebuah video yang menampakkan perut besar Nisrina yang sedang bergerak-gerak membuat Bu Rumaisha tersenyum penuh rasa haru."Pa, bangun, Pa!" bisik Bu Rumaisha tak sabaran. Ia menepuk-nepuk pundak suaminya untuk menunjukkan video tersebut."Apaan sih, Ma! Papa ngantuk!" elak Pak Gunawan menepis tangan Bu Rumaisha agar tak mengganggu tidurnya."Pa, lihatlah. Kita akan punya cucu, Pa!" Bu Rumaisha tak putus asa untuk membangunkan sang suami."Abi juga sudah bilang kemarin. Menantumu saja pergi dan menghilang, bagaimana kita bisa ketemu sama dia." Pak Gunawan kembali memejamkan matanya."Tapi ini story di nomor yang lama, Pa. Kayaknya sudah aktif lagi. Coba lihat dulu," ucap Bu Rumaisha makin memaksa.Tak punya pilihan lain, Pak Gunawan pun mengubah posisi tidurnya. Ia melihat layar

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 82

    Bab 82Nisrina menatap geram wajah yang sedang ada di depannya. Ia tak menyangka jika kebaikannya dianggap seolah membuka celah untuknya bisa kembali dekat."Rin!" panggil Bian saat Nisrina berlari menjauh dari hadapan laki-laki itu.Tak peduli suara teriakan Bian, Nisrina berlari menuju sebuah angkutan umum yang tak sengaja berhenti tak jauh dari rumahnya."Cepat berangkat, Pak!" titah Nisrina setelah ia duduk di atas kendaraan roda empat itu.Nisrina kepayahan mengatur napas. Bahunya naik turun sebab ritme jantungnya tak tak beraturan. Dalam hati Nisrina merasa kesal pada Bian. Ia merasa telah kecolongan terhadap lelaki yang ia kira bisa dijadikan teman baik.Beberapa saat setelah duduk, perut Nisrina terasa nyeri. Tak biasanya ia merasakan nyeri yang hebat seperti itu.Sekuat tenaga Nisrina berusaha menahan rasa nyeri di perutnya itu hingga suara teriakan orang yang duduk di depannya membuat Nisrina terkaget."Mbak, di kakinya ada darah," ucap seorang wanita berhijab.Nisrina refle

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 81

    Bab 81Hati Nisrina bak diiris sembilu membaca pesan yang dikirim oleh Abisatya. Tak mau membalas pesan itu, Nisrina lebih memilih diam dan menangis dalam diam. Bagaimana pun dia salah karena terlalu keras pada Abi."Maafkan aku, Mas. Aku terlalu keras padamu," gumam Nisrina sambil menyeka air matanya yang jatuh membasahi wajah.Nisrina tenggelam dalam tangisnya hingga matanya terlelap. Badan yang letih itu tak lagi sanggup menopang bobot tubuhnya yang sekarang mudah sekali terasa letih.Keesokan harinya, Nisrina bersiap hendak memeriksakan diri. Janin dalam rahimnya sudah diajak bepergian dan menghabiskan waktu banyak di perjalanan beberapa hari lalu. Ia harus memastikan anaknya dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apapun. Terlebih sebentar lagi, ia akan pindah kembali ke rumah orang tuanya dan membutuhkan tenaga yang fit untuk membawa beberapa baju dan barang bawaan."Pagi sekali sudah rapi, Nak? Mau kemana?" tanya Bu Rahmi ketika sedang menyapu halaman. Ia meletakkan sapunya d

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 80

    Bab 80Nisrina tersedu dalam pelukan Bu Rahmi. Ia tak kuasa menahan rasa sesal yang kian menambah dalam luka di hatinya. Selama ini, perempuan yang sedang hamil muda itu terlalu menuruti egonya hingga kini ia terjerembab dalam penyesalan yang membuatnya tak henti menitikkan air mata."Tidak apa-apa kamu merasa bersalah. Yang penting setelah ini kamu mau berubah menjadi lebih baik. Bagaimana pun dia bapak dari anakmu, yang masih memiliki hak atas dirimu dan bayi dalam kandunganmu.""Tapi Rina takut, Bu. Rina sudah terlalu kasar padanya kemarin. Wajah Mas Abi yang semula mengiba, saat kami berpisah berubah menjadi penuh emosi." Nisrina memejamkan matanya, mengingat kembali urat-urat yang makin tercetak tebal di leher Abisatya."Kalau begitu datangi dia, minta maaf padanya," sambung Bu Rahmi lagi.Rina seketika mendongakkan kepalanya, lalu mengurai pelukan dari wanita paruh baya yang sedang menasehatinya itu. "Rina takut, Bu. Rina takut."Air mata Nisrina makin deras membanjiri wajahnya.

  • Ketika Mantan Kekasih Suamiku Kembali    Bab 79

    Bab 79Abi kembali ke rumah dengan kondisi hati dan pikiran yang tak baik. Harapannya bisa kembali bersama sang istri seketika lenyap setelah mendengar penolakan Nisrina yang keras itu.Ucapan Nisrina itu, bak tombak yang menancap tepat sasaran. Nyeri, perih dan terasa tak berarti sebagai seorang lelaki.Mobil yang ditumpangi Abi itu melaju dengan kencangnya. Tak peduli dengan kendaraan lainnya, Abi terus memacu mobilnya dengan kecepatan yang tak biasanya.Setibanya di rumah yang lama tak ditempati, Abi membawa masuk beberapa botol minuman yang sudah dibelinya di luar. Ia tak mau mengambil resiko seperti yang kemarin. Lelaki yang sedang hancur itu butuh sesuatu untuk melampiaskan amarahnya.Abi memilih melampiaskan emosinya dengan menenggak minuman kerasnya di rumah. Tak peduli soal halal dan haramnya, Abi terus menikmati minuman yang melenakan itu dengan hati yang penuh emosi. Padahal tak ada manfaat dari minuman itu sekalipun hanya sedikit.Kadang bibir Abi itu berteriak sambil mena

DMCA.com Protection Status