Share

Bab 378

"Haha, ternyata memang Pak Rizki. Pantas saja orang-orang selalu berkata bahwa Pak Rizki memiliki aura yang kuat."

Cahya segera menjelaskan pertukaran kursi tersebut pada Rizki. Rizki meliriknya dengan dingin, lalu langsung melangkah pergi.

Bima hanya bisa cepat-cepat memberikan jalan padanya.

Setelah Rizki pergi, Bima segera menatap ke arah Cahya.

"Pak Cahya, bagaimana kalau kita bertukar kontak?"

Cahya tak bisa berkata-kata.

Karena dia telah berutang budi, dia pun terpaksa mengeluarkan ponselnya dengan pasrah.

...

Rizki pergi ke kursi yang telah dia tukar dengan Bima.

Setelah duduk, ekspresinya masih tampak suram. Aura di sekelilingnya sangat dingin hingga orang-orang pun meliriknya.

Bertukar kursi di pesawat adalah hal yang lumrah. Selama penumpang itu sendiri bersedia, para pramugari tidak akan ikut camput.

Apalagi, penampilan Rizki tampak seperti seseorang berjabatan tinggi. Ketika sang pramugari melihatnya bertukar kursi, pramugari tersebut langsung menghampirinya dan bertanya, "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status