Share

Bab 377

Begitu memasuki area kelas satu, mata Cahya segera memindai tempat tersebut, berharap ada seseorang yang bersedia untuk bertukar kursi.

Akhirnya, dia menargetkan seorang pria paruh baya.

"Permisi, Pak."

Cahya menghampiri pria tersebut dan langsung memberikan kartu namanya.

Pria paruh baya itu tertegun. Namun saat melihat kartu nama Cahya, dia menunjukkan senyum terkejut.

"Pak Cahya?"

Cahya pun terkejut dan bingung.

"Kamu mengenalku?"

"Kenal. Pak Cahya, aku Manajer Bima dari Perusahaan Pranata. Waktu itu kita pernah bertemu."

Cahya memandang pria dengan wajah kotak, mata kecil, serta hidung pesek di depannya. Dia berusaha mencari-cari di dalam ingatannya, tetapi dia tidak ingat kalau dia pernah menemui pria ini.

Melihat ekspresi Cahya yang tampak tidak mengingatnya, Bima sama sekali tidak keberatan. Dia hanya mengetuk hidung Cahya dan berkata, "Nggak apa-apa, Pak Cahya. kamu adalah orang yang sangat sibuk, wajar saja kalau kamu nggak mengingatku."

Cahya hanya bisa mengangguk

"Omong-omon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status