Share

Bab 261

Awalnya Hana terkejut melihat Rizki. Kemudian, dia segera memasang ekspresi gembira. Dia turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Rizki.

"Rizki, kenapa kamu tiba-tiba datang? Bagaimana dengan kondisi Nenek? Apakah operasinya berhasil?"

Namun saat menghampirinya, Hana menyadari bahwa Rizki memiliki wajah pucat dan tatapan yang sedingin es.

Mengingat apa yang dilakukan Astrid dan David, Hana pun takut ketahuan. Namun, dia tidak berani menunjukkannya sedikit pun.

Dia tidak boleh panik.

Saat ini, dia harus tetap tenang.

Dia tidak boleh membiarkan Rizki menemukan masalah apa pun padanya.

Suara Rizki terdengar sangat dingin.

"Nenek baik-baik saja, bagaimana denganmu?"

"Apa?" Jantung Hana berdegap kencang. Dia kita dia sudah salah dengar.

Barusan Rizki menanyakan tentang dirinya?

"Lalu, teman-temanmu?" Mata Rizki menyapu kamar tersebut. "Apa kamu tahu ke mana mereka pergi?"

"Nggak tahu." Hana menggeleng, lalu menggigit bibirnya. "Tadi aku pergi, mungkin mereka semua pergi mencariku."

"Begit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status