Share

Bab 267

Irfan tersenyum.

"Rizki, aku nggak bermaksud menyalahkanmu. Aku sangat paham kenapa kamu membela Hana. Lagi pula, perasaanmu kepadanya sama dengan perasaanku pada Alya. Wajar saja kalau kamu ingin membelanya."

Rizki mengerutkan kening, bibirnya lurus dirapatkan.

Rizki mengerti, hampir semua kalimat yang keluar dari mulut Irfan tidak bisa dipisahkan dari Hana. Irfan selalu mencoba untuk menghubungkan Rizki dengan Hana, sementara dia sendiri menghubungkan dirinya dengan Alya.

Dia secara halus meniadakan Rizki dari Alya.

Memikirkan hal tersebut, rasa dingin pun muncul di mata Rizki. Terdengar suara gertakan gigi dari mulutnya.

Akan tetapi, saat ini, dia sama sekali tidak bisa membantahnya.

Beberapa saat kemudian, Irfan seakan-akan teringat sesuatu dan berkata, "Maaf, apa barusan aku terlalu blak-blakan?"

Rizki terdiam.

Setelah bertahun-tahun berteman, untuk pertama kalinya Rizki merasa Irfan sangat menyebalkan, membuatnya menggertakkan gigi dengan penuh kebencian.

...

Alya sedang bermimpi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status