Share

Bab 271

Area di sekitar jantung hingga ujung jarinya pun menjadi mati rasa.

Rizki tidak bisa menahannya, dia mengerang kesakitan dan meletakkan telapak tangannya di atas dada.

Mendengar erangannya, Alya pun menoleh dan menemukan Rizki yang bersandar pada setir dengan ekspresi buruk.

Mereka berdua sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, Rizki selalu sangat sehat dan hampir tidak pernah sakit.

Ini adalah pertama kalinya Alya melihat Rizki seburuk ini. Dia pun kaget dan segera mengulurkan tangannya untuk membantu Rizki.

"Kamu kenapa? Apa kamu sakit?"

Rasa sakitnya tidak berkurang. Sebaliknya, rasa sakit tersebut makin parah ketika Alya menghampirinya. Kekosongan di dalam hatinya juga menjadi makin besar.

Namun, begitu melihat kekhawatiran yang tulus di wajah Alya, kekosongan itu perlahan terisi dengan perasaan lain.

Rizki tidak merespons dan terus berkeringat dingin di keningnya, pria ini terlihat sangat tidak nyaman. Alya pun panik dan refleks mencari ponselnya. "Aku akan memanggilkan ambul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status