Share

Bab 278

Setelah menghentikan mobilnya, Rizki mencengkeram setir dan memandang Alya dengan suram.

"Jadi kamu sudah memikirkan semuanya untukku, haruskan aku berterima kasih padamu? Aci!"

Rizki meneriakkan nama Alya dengan menggertakkan giginya.

Alya tadinya tidak ingin mengatakan apa pun, tetapi begitu kata-katanya mencapai bibir, dia pun membalas, "Nggak perlu berterima kasih. Kalau bisa, bagaimana kalau besok kita ke kantor catatan sipil?"

Kali ini, lagi-lagi giliran Rizki untuk terdiam. Sejak tadi dia terus memandang Alya, tatapannya begitu intens dan tidak pernah meninggalkan wanita itu.

Meskipun dia dengan jelas mendengar apa yang dikatakan Alya, dia tetap tidak menjawab.

Melihat ekspresinya, Alya pun merasa tak berdaya. Dia tidak dapat mengerti apa yang Rizki pikirkan. Sebelumnya karena masalah kesehatan Wulan, dia tidak punya pilihan lain.

Namun, dalam 2 hari ini, sang nenek sudah pulih dengan baik. Entah apakah ini hanya perasaan Alya saja atau tidak, dia merasa bahwa Rizki sepertinya e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status