Share

Bab 216

"Kemarin juga, kamu pergi bersamanya."

Mendengar hal ini, akhirnya Alya merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres.

"Rizki, kamu membuntutiku?"

Di saat yang sama, hatinya menjadi panik.

Akhir-akhir ini dia juga pergi ke rumah sakit. Walaupun dia pergi dengan Citra, bila Rizki benar-benar ingin memeriksanya, pria itu tidak akan menemukan apa pun.

"Apa aku perlu?" tanya Rizki.

Tidak perlu? Apa itu artinya Rizki tidak menyuruh seseorang untuk mengikutinya?

"Lalu, bagaimana kamu tahu?"

Pada hari di saat Hana terluka, Rizki mungkin tahu karena melihat Irfan mengantarnya sampai ke pintu.

Namun, saat dia pergi makan siang kemarin, dia sendiri tidak menyangka dirinya akan bertemu Irfan di sana. Jadi kenapa Rizki bisa tahu?

Saat kembali ke perusahaan, dia bahkan memilih untuk naik taksi.

"Sepertinya kamu sangat gugup?" RIzki mendengus. "Aci, apa kamu pernah dengar perkataan ini? Kalau nggak mau orang lain tahu, maka jangan lakukan hal yang nggak pantas."

Alya terdiam.

Memikirkan sesuatu, Rizki pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status