Share

Bab 220

"Seperti dulu Ibu mengejar Ayah?"

Tadinya Sinta sedang dengan gembira membagi cara berbaikan dengan anaknya, siapa sangka anaknya tiba-tiba malah mengubah topik pembicaraan menjadi dirinya.

"Apa yang kamu bicarakan? Jelas-jelas ayahmu yang mengejarku tanpa henti. Karena itulah hari ini kita bisa seperti ini, mengerti?"

Rizki berdecak dan tidak berniat untuk berdebat dengan ibunya lagi.

Dulu yang mengejar ayahnya adalah Sinta. Namun, setelah sekian lama menikah dan mengingat bagaimana ayahnya amat mencintai ibunya, saat ini ayahnya pasti akan memutarbalikkan fakta dan berkata bahwa dirinyalah yang mengejar ibunya.

Dia sudah melihat rutinitas ini berkali-kali.

"Kenapa kamu berdecak? Kamu masih nggak percaya?" Sinta berkata dengan tidak senang, "Kalau nggak percaya, kita langsung tanyakan saja ke ayahmu."

"Sudah cukup." Dengan wajah tak acuh, Rizki berkata, "Ayo naik, kita harus ke rumah sakit supaya Nenek bisa diperiksa."

Setelah mengatakan itu, Rizki segera berjalan pergi tanpa memeduli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status