Kakakku Yang Berengsek

Kakakku Yang Berengsek

last updateLast Updated : 2021-12-28
By:  Fitriani Nastar  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
7 ratings. 7 reviews
88Chapters
5.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Alvaro Addison, seorang pria yang memiliki sikap dingin dan semena-mena.Sikap dingin dan sikap semena-mena Alvaro semakin menjadi-jadi setelah sang ibu menikah dengan salah satu CEO yang memiliki seorang putri yang bernama Rexi Alexa atau kerap kali dipanggil Rexi.Rexi sangat membenci fakta dan kenyataan bahwa ayahnya akan menikah dengan seorang wanita yang memiliki seorang anak laki-laki, apalagi saat Rexi tahu kalau ternyata wanita itu adalah ibu Alvaro.Tapi,Tuhan tidak mengabulkan permintaan Rexi karena pernikahan sang ayah tetap berlangsung.Rexi depresi dan frustasi saat setelah pernikahan ayahnya itu, apalagi saat Al sudah bersikap tak masuk akal kepada Rexi.Bagaimana jadinya jika Rexi Alexa si keras kepala bertemu dengan Alvaro Addison si pria semena-mena?Akankah mereka saling menerima satu sama lain? Ataukah mereka akan berakhir dengan dendam yang sama?

View More

Latest chapter

Free Preview

Alasan Papa Di Apartemen

Apartemen, 06:12 AM -Rexi melangkahkan kakinya berjalan menuruni anak tangga apartemen dua lantai itu.Pandangan kedua bola mata sang ayah mengarah kepada anak perempuan yang sekaligus anak pertamanya, Rexi Alexa. Atau kerap kali disapa dengan panggilan Rexi."Rexi ..." sapa sang ayah sambil tersenyum."Ayo sarapan dulu," tawarnya dengan lembut.Rexi menghentikan langkah kakinya, lalu menatap sang ayah dengan tatapan sinisnya."Tumben sekali Papa ada di apart. Biasanya pagi begini, Papa udah berangkat ke kantor," kata Rexi menyindir."Rexi!" pekik Barack, sang ayah, memperingati."Ah ... Rexi tahu, kenapa Papa bisa ada di apart!" seru Rexi, dia tidak peduli peringatan papanya."Papa enggak berangkat ke kantor karena mau ketemu sama Tante Bellina, kan?" lanjutnya dengan nada suara meremehkan.

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Laraurora
Cerita seru. Bahasanya nggak ribet dan mudah dicerna! Ditunggu bab selanjutnya kak❤️✨😍
2021-05-31 18:05:00
1
user avatar
BEBBIKITTEN
Ceritanya bagus, Thor 🤩 Keren.
2021-05-28 12:14:16
1
user avatar
NurNur
Karakternya heboh-heboh ceritanya jadi seru ... Semangat ya Thor ngembangin idenya 😊
2021-05-28 11:00:24
1
user avatar
Cerita.Racan
cerita yang bagus😍
2021-05-28 10:06:03
1
user avatar
Badai
semangat Ka critanya bgus
2021-05-28 09:45:58
1
user avatar
seni_okt
sabar Rexi ini masih pagi 😅 semangat Thor 💪
2021-05-28 08:59:30
1
user avatar
Ami Pradana
Semangat pantang kendor
2021-05-20 17:06:39
1
88 Chapters

Alasan Papa Di Apartemen

Apartemen, 06:12 AM -Rexi melangkahkan kakinya berjalan menuruni anak tangga apartemen dua lantai itu.Pandangan kedua bola mata sang ayah mengarah kepada anak perempuan yang sekaligus anak pertamanya, Rexi Alexa. Atau kerap kali disapa dengan panggilan Rexi."Rexi ..." sapa sang ayah sambil tersenyum."Ayo sarapan dulu," tawarnya dengan lembut.Rexi menghentikan langkah kakinya, lalu menatap sang ayah dengan tatapan sinisnya."Tumben sekali Papa ada di apart. Biasanya pagi begini, Papa udah berangkat ke kantor," kata Rexi menyindir."Rexi!" pekik Barack, sang ayah, memperingati."Ah ... Rexi tahu, kenapa Papa bisa ada di apart!" seru Rexi, dia tidak peduli peringatan papanya."Papa enggak berangkat ke kantor karena mau ketemu sama Tante Bellina, kan?" lanjutnya dengan nada suara meremehkan.
Read more

Papa Yang Ingkar Janji

"Arggg! Ibu Ina apa-apaan, sih?! Gue cuma telat dua belas menit malah disuruh buat cabut rumput lapangan!" kesal Rexi.Ya. Rexi terlambat masuk kelas saat pelajaran sudah dimulai sehingga dia mendapatkan hukuman yang tak lain adalah mencabut rumput lapangan sekolah.Seseorang tiba-tiba datang dan mendekati Rexi sehingga membuat wanita itu langsung mengangkat pandangannya dengan cepat.Kedua bola mata Rexi menatap kaget ke arah orang itu."Lah! Lo lagi?!" pekik Rexi.Orang itu tidak menanggapi ucapan Rexi dan lebih memilih untuk mencabut rumput yang ada di hadapan Rexi.Rexi mendengkus kesal karena tidak dipedulikan oleh orang itu."Ck ... Berasa ngomong sama rumput gue!" batin Rexi di dalam hatinya.Suasana hening di sekitar lapangan itu karena Rexi lebih memilih untuk fokus mencabut rumput lapangan begitupun dengan pria yang ada di sampingnya.
Read more

Deian Suka Ice Girl

"Bar ... Udah. Jangan marahin Rexi," kata Bellina memperingati Barack.Rexi tersenyum sinis saat mendengarkan pembelaan Bellina untuk dirinya."Ck ... Cari muka sama gue?" tanya Rexi di dalam hatinya."Dengan drama lo yang mau belain gue dari bentakan papa gue! Jangan harap kalau gue udah mau terima lo di dalam kehidupan gue sebagai pengganti mama gue!" tegas Rexi sambil menatap Bellina dengan tajam.Bellina menatap Rexi dengan nanar sedangkan Barack menatap anaknya dengan geram."Orang asing tetap orang asing! Camkan itu!" lanjut Rexi emosi sambil menunjuk wajah Bellina dengan sarkas."REXI!" bentak Barack keras.Rexi tersentak kaget saat mendengarkan bentakan sang ayah.Kedua bola mata Rexi berkaca-kaca. Rexi mengepalkan kedua tangannya dengan begitu kuat di bawah sana karena emosi, lalu kemudian dia berjalan pergi meninggalkan Barack dan Bellina.
Read more

Kepulangan Kakak Laki-laki Rexi

Plak!Tamparan keras itu berhasil melayang pada pipi kanan mulus Rexi. Untuk yang kedua kalinya dia mendapatkan tamparan pada pipinya dari sang ayah.Rexi menundukkan kepalanya dengan dalam, dia merasa kehilangan ayahnya yang selama ini dia banggakan."Kenapa kamu begini?!" tanya Barack emosi sambil memperhatikan pakaian yang dikenakan oleh Rexi."Pakaian kamu bahkan kekurangan bahan, Rexi Alexa!" geram Barack pada pakaian Rexi."..."Rexi bergeming di tempatnya."Sejak kapan Papa mengajar kamu seperti ini?! Ha?! Papa bahkan enggak pernah beli pakaian model seperti ini untuk kamu, Rexi!" bentak Barack lagi dengan emosi."Papa mana ada pernah ajar Rexi pakai pakaian kayak gini? Papa kan cowok," jawab Rexi melantur karena dalam keadaan mabuk karena pengaruh alkohol."Dan sekarang, kamu jawab pertanyaan Papa dengan mudah karena mabuk,"
Read more

Tawaran Menginap Untuk Al

- Group Chat -- Bang Tamvan Sat -Brave Ice :Lo ke apart gue semuanya.Brave Ice :Ke apartemen gue tanpa terkecuali.Brave Ice :Oke.Deian Elbar Online*Deian Elbar :Lah! Tumben banget?!Deian Elbar :Biasanya juga introver banget.Deian Elbar :Sampai kita dilarang buat datang ke apart-nya.Alvaro Addison Online*Brave Ice :Kesini aja lah ...Brave Ice :Gue bosen gak bisa ngapa-ngapain.Brave Ice :Mana gue baru dateng.Brave Ice :Adek sialan gue udah buat gue langsung darah tinggi pula.Brave Ice :Bikin naik pitam anjir!Alvaro
Read more

Ice Menerima Kehadiran Bellina

Rexi melempar gulingnya dengan emosi ke arah Al. Al yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu langsung menangkis guling yang dilempar oleh Rexi.“Apaan, sih?!” kesal Al.“Kalau bukan karena Papa! Gue najis banget buat satu kamar sama lo!” sarkas Al.“Yakhh!” teriak Rexi.“Apa?!” sinis Al lalu duduk di samping Rexi.“Mending lo tidur aja, enggak usah banyak bicara,” kata Al, dia berbaring begitu saja di samping Rexi.“Yakhh! Lo nyaman banget tidur di atas kasur gue! Serasa kayak lagi di apartemen lo aja!” teriak Rexi tidak terima.“Keluar lo dari sini!” perintahnya emosi sambil mendorong Al yang berbaring.Al menahan pergerakan Rexi agar berhenti untuk mendorongnya, perlahan dia juga memejamkan matanya."Yakh! Ish!" geram Rexi.Rexi memukul badan Al berkali-kali, berharap pria itu keluar dari kamarnya.Tapi, Al malah berlaku se
Read more

Rasa Tak Terima Rexi

Rexi menepis tangan Al dengan kasar, pasalnya Al menarik pergelangan tangannya dengan begitu kuat dan penuh emosi.Hey! Memangnya, anak mana yang tidak emosi bila mamanya dihina dan dicaci maki seperti itu oleh orang lain?! Pasti seorang anak tidak akan terima, kan? Begitulah yang dirasakan oleh Al."Lo apa-apaan, sih?! Ngapain lo narik gue?!" kesal Rexi."Biarin gue ke sana dan labrak pelakor sialan itu!" lanjutnya penuh amarah."Ck ... Perempuan kayak dia miris banget. Suka banget rebut suami orang. Kayak enggak ada ada laki-laki di dunia ini. Miris!" ocehnya."Lo jaga ucapan lo, yah!" sinis Al."Ck ... Harusnya gue yang bilang sama lo. Jagain Mama lo. Jangan ganjen sama Papa gue," ucap Rexi meremehkan."Udah! Stop! Jangan sekali-kali lo hina Mama gue!" seru Al emosi.Rexi tersenyum sinis."Asal lo tahu anak yang sok tahu. Mama gue udah berkali-kali nolak permintaan Papa lo yang mau nikah sama dia. Tapi, apa?! Papa lo yang kaya
Read more

Hari Pernikahan Berlangsung

Waktu berlalu dengan begitu cepat, bahkan tak terasa kalau ternyata sekarang dua hari telah berlalu.Altar megah sudah terbentuk di dalam apartemen kediaman keluarga Rexi.Susunan demi susunan stand makanan terbentuk dengan begitu mewah. Makanan yang tampak terlihat menggugah selera sudah terpampang dengan jelas.Sungguh dekorasi pesta pernikahan yang begitu mewah dan megah."Ck ... Pembohong!" seru Rexi saat melihat seluruh desain altar itu."Dia bilang kalau dia bakalan bujuk Mamanya biar enggak nikah sama Papa gue. Tapi, nyatanya cuma bohong doang!" serunya lagi dengan emosi.Rexi berjalan dengan emosi sambil mengarahkan pandangan matanya untuk terus memperhatikan dekorasi pesta pernikahan itu."Ck ... Desain macam apa ini?!" tanya Rexi sambil memegang bunga mawar putih yang bertaburan di atas altar."Norak! Alay! Emang desain Pelakor itu beda! Suka desain
Read more

Sebuah Fakta Mengejutkan

Pagi hari telah tiba.Rexi melangkahkan kakinya berjalan turun menuju ruang makan. Kedua bola matanya mencari sesuatu di ruang makan itu."Mama sama Papa pergi ke Maldives. Mereka liburan di sana selama seminggu," kata Al yang paham dengan arah mata Rexi."What?! Mereka berdua liburan tanpa ada minta izin terlebih dahulu sama gue?!" tanya Rexi tak terima.Al hanya diam saja di tempatnya dan tidak menanggapi pertanyaan heboh dari Rexi.Rexi menatap Al dengan tajam karena pria itu tak memperdulikan dirinya."Woy, sialan!" teriak Rexi emosi.Al mengangkat sebelah alisnya sebagai jawaban."Kok, mereka bisa pergi tanpa bilang sama gue, sih?!" tanya Rexi lagi, Al hanya mengangkat bahunya secara bersamaan sebagai jawaban.Rexi mendecih sinis, lalu berjalan pergi dari ruang makan itu.***Rexi berjalan masu
Read more

Hanya Sekadar Kakak?

Rexi kaget bukan main saat tahu fakta mengejutkan yang baru saja dia dapatkan."Kok, bisa?!" pekik Rexi kaget."Hum ... Oleh karena itu, gue turutin semua apa mau Mama gue ..." Al menjeda ucapannya."Karena gue tahu kalau suatu saat nanti, kalau bukan Mama yang ninggalin gue, gue yang bakalan ninggalin Mama ..." lanjutnya dengan begitu lirih.Degh!Jantung Rexi seakan terhantam bebatuan besar saat dia mendengarkan nada suara Al yang terdengar begitu sedih dan putus asa."Gue tahu banget, gimana rasanya kehilangan seorang Mama. Rasanya itu sesak banget," batin Rexi, dia kembali mengingat saat dirinya harus kehilangan sosok sang mama untuk selama-lamanya.Grep!Rexi tiba-tiba menghamburkan pelukannya pada tubuh Al, membuat Al langsung kaget, tetapi Al membalas pelukannya secara perlahan."Al ... Tolong bantu gue. Tolong bantu gue biar
Read more
DMCA.com Protection Status