Share

Saya Bukan Pembunuh

Saat Al dan Rexi sedang enak-enaknya melakukan hubungan intim mereka, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar Al.

Al tersenyum tipis, lalu menekan remote control kamar Rexi dan membuat kuncian pintu itu terbuka otomatis.

Mungkin karena malas menunggu sang pemilik kamar yang tak kunjung membuka pintu, si pengetuk akhirnya membuka pintu kamar Rexi dengan pelan.

Kedua matanya membulat dengan begitu lebar saat mendapati Al dan Rexi berbaring di atas ranjang dengan pakaian setengah telanjang.

Rexi yang sadar akan hal itu langsung buru-buru menutup seluruh tubuhnya dan tubuh Al menggunakan selimutnya.

"Sorry, udah ganggu kalian," kata si pengetuk.

Al tersenyum sinis.

Baru saja orang itu ingin pergi dari hadapan kamar Rexi, langkah kakinya terhenti saat Al memanggilnya.

"Anggara!" panggil Al.

"..."

Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status