Keluarga suaminya mendesak agar dirinya segera hamil. Ia bertahan selama hampir 4 tahun pernikahan. Ia juga resign sebab ibu mertua berpikir kalau pekerjaan bisa mempengaruhi hormonnya. Saat semua hal sudah ia lakukan, ia terkejut mengetahui Leo yang adalah suaminya selingkuh. Hatinya hancur remuk. Tapi kemudian ia berpikir kalau perselingkuhan itu terjadi karena suaminya menginginkan seorang anak. Dalam kecemasan hati, ia memutuskan untuk tidur dengan pria asing. Dan terbukti, ia hamil. Ada penyesalan dan ketakutan. Tapi semua itu tidak ada gunanya. Sebab Rindi, selingkuhan suaminya, juga hamil. Kerumitan itu bertambah parah setelah Rindi menjadi bagian dari Keluarga Prasesa. Dia menjelma menjadi seorang wanita simpanan. Seperti apa perjuangan Deisy? Apakah Rindi akan mengambil alih status sebagai istri sah? Dan apa jadinya kalau keluarga Prasesa tahu bahwa anak yang dikandung Deisy bukan anak kandung Leo? Ikuti terus cerita ini. #JerujiPernikahan
View MoreWaktu berjalan begitu cepat. Banyak masalah yang terjadi di Kediaman Prasesa. Dengan konkret, wanita itu menunjukkan kecemburuannya kepada Deisy. Meski awalnya ditutupi, dia semakin jelas menyatakan hal itu. Berbeda dengan Rindi, Deisy melakukan banyak hal yang lebih bermanfaat. Ia sering ikut acara kantor untuk menunjukkan eksistensinya. Dia juga sering mengunjungi Pak Amran di rumah sakit. Deisy semakin hari semakin percaya diri. Dia seperti wanita independen yang ada di sisi Leonardi Prasesa.Semua berlalu seperti hembusan angin. Sampai pada kelahiran dua anak di Keluarga Prasesa. Deisy melahirkan anak laki-laki, sedangkan Rindi melahirkan anak perempuan. Secara tersirat, Deisy lebih diuntungkan dalam hal ini. Anak laki-laki nantinya akan jadi pewaris Prasesa Group. Anak laki-laki Deisy diberi nama Alkan Prasesa. Sedang anak perempuan Rindi diberi nama Mutiara Senja Pradina. Secara kekeluargaan, anak itu tidak akan masuk ke dalam kartu keluarga. Dan hal itu memicu permasalahan lag
Bu Risa merasakan ketegangan di lehernya. Melihat dua wanita hamil di rumah ini berhasil bikin dia stress. Sebab sudah terbiasa dengan Rindi, ia harus beradaptasi lagi dengan kehadiran Deisy. “Ini wedang jahe nya, Bu.”ucap Mbak Gina sambil menaruh minuman itu di atas meja makan. Bu Risa duduk dengan wajah lesu.“Mbak, saya pusing sekali. Harus bagaimana dengan Deisy dan Rindi. Kata Deisy, saya harus hati-hati kalau pergi sama Rindi. Takut ada yang lihat dan berpikir saya punya menantu lagi.”ujar Bu Risa.“Benar kata Bu Deisy. Bu Deisy pasti gak mau ibu kena marah sama Pak Amran. Kalau ada berita di media, Pak Amran pasti langsung tahu.”balas Mbak Gina.Setelah dipikir-pikir, benar juga kata Gina. Dunia tahu kalau Bu Risa hanya punya satu menantu. Mengantar wanita asing ke rumah sakit sama saja dengan bunuh diri. Argh, mulai sekarang, Bu Risa harus berhenti mengantar wanita itu. Dia tidak mau mengambil resiko.“Kamu benar juga, Mbak.”“Selamat siang semuanya!”sapa Deisy yang baru saja
Satu bulan berlalu. Banyak yang berubah dengan rumah itu. Beberapa lukisan di pindahkan bahkan diganti. Di halaman depan, banyak jenis bunga baru yang ditanam. Bahkan dibuat taman kecil khusus untuk anak-anak. Wah, begitu banyak yang berubah. Sebelum ke rumah, ia melipir ke Kebun Strawberry. Selain strawberry, ada beberapa buah yang ditanam disana. Ternyata wanita itu membuat perubahan besar dalam satu bulan. Dia begitu hebat sampai bikin Deisy kelu. Sangat luar biasa.Lalu ia berjalan menuju rumah. Ia tersenyum saat melihat perempuan itu berjalan ke arahnya. Mbak Gina.“Ibu, saya kira kemana. Kata Pak Tino sudah sampai, tapi kok gak masuk rumah. Ibu sehat kan?”tanya Mbak Gina bersemangat.“Sehat, Mbak. Mbak Gina sehat juga kan?”“Iya, Bu. Tapi beneran, ibu makin cantik.”godanya sambil tertawa. Deisy senang menerima pujian itu. Dalam satu bulan itu, ia melakukan banyak hal. Menata hatinya sedemikian rupa. Biar cinta tak membunuhnya perlahan. Perutnya yang membesar membuatnya selalu
Tidak tahan lagi. Beberapa kali Deisy menyadari kepergian Leo. Pria itu lebih memilih tidur bersama wanita itu. Meski perhatiannya belum luntur, ia tetaplah seorang pengkhianat. Dia membuat Deisy menangis di balik selimutnya. Sungguh, ia tidak tahan dengan semua ini. Lebih baik pisah daripada menahan sakit. Apa ini balasan untuk perbuatannya? Apa ini balasan untuk kebohongannya? Untuk bayi yang ia sebut sebagai anak Leo padahal tidak? Dalam waktu-waktu yang dilewatinya, dia makin putus asa. Menyalahkan diri sendiri untuk tiap hal yang terjadi. Tidak. Dia tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Bagaimanapun juga, Leo selingkuh sebelum ia tidur dengan pria asing itu. Ia melakukan kesalahan itu karena Leo. Leo adalah pihak yang harus disalahkan. Sebab tak bisa tidur, ia turun ke lantai 1. Sekedar minum atau menikmati buah yang ada di kulkas. Saat hendak naik ke lantai 2, ia mendengar suara tawa dari kamar itu. Kamar tempat Leo dan Rindi sedang bersama. Demi Tuhan, ia tak bisa menahan t
Mungkinkah langit punya dua matahari? Jawabannya tidak mungkin. Tapi ketidakmungkinan itu kini terjadi. Wanita bernama Rindi itu menjadi bagian dari keluarga Prasesa. Meski cuma sebagai wanita simpanan, ia terlihat sangat bahagia. Mungkin karena lepas dari kemiskinan dan kemalangan. Atau karena berhasil masuk ke rumah ini? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Hari itu, Deisy dan Rindi berkenalan secara langsung. Masih dengan wajah penuh penyesalan, Leo begitu memohon kepada Deisy. Memohon agar bisa menerima semua ini. Rindi diberikan kamar yang berada di lantai 1. Tentu saja, dia tidak sekamar dengan Leo. Tapi Leo selalu mengambil kesempatan untuk bertemu dengannya. Secara sembunyi-sembunyi, Leo menunjukkan kedekatannya kepada wanita itu. Membuat Deisy makin memanas. Ia masih memendam semua itu, sampai suatu hari, Rindi menunjukkan kelasnya. Saat wanita itu sedang berkutat di Kebun Strawberry. Dan kebetulan, Deisy hendak mengambil buahnya untuk dibuat selai oleh Mbak Gina. “Saya masih g
Mereka tiba di tempat itu. Bu Risa membawa buket bunga untuk Pak Amran. Sedang Leo sibuk dalam kecemasan sambil menarik nafas panjang. Ia mengetuk pintu lalu masuk. Pak Amran sudah menunggu sambil duduk di sofa. Tentu dengan tangan yang masih terhubung dengan infus. Bu Risa dan Leo duduk dengan rasa cemas yang berkepanjangan. Dalam waktu singkat, Leo menerima lemparan kotak tisu yang terbuat dari besi ringan. Dan itu membuat pelipisnya berdarah. “Pa, udah gila atau gimana?”teriak Bu Risa marah. “Aku gak apa-apa, Ma.”ucap Leo sambil mengusap darah itu. Dia menahan rasa sakit itu. Pak Amran memang luar biasa kalau sedang marah. Tapi kalau berada di mood yang baik, dia bisa melakukan hal yang tak diduga. Semacam membelikan apartemen untuk anaknya dan lain sebagainya. “Aku tahu papa marah. Aku juga pantas menerima hukuman yang papa kasih barusan. Aku minta maaf, pa.” “Kamu mau apa sekarang? Kamu punya anak bersama wanita lain dan Deisy juga lagi hamil. Kamu benar-benar gila. Papa j
Rindi Pradina, berusia 29 tahun. Dialah wanita yang mengandung anaknya Leo. Hubungan mereka sudah hampir setahun. Mereka bertemu di Restoran Chinese yang ada di kawasan Kemang. Pertemuan mereka cukup singkat hingga akhirnya mereka menjalin cinta. Rindi mengaku tidak masalah dengan status Leo sebagai suami orang. Awalnya jalinan cinta itu hanya untuk bersenang-senang. Tapi siapa yang tahu kalau pada akhirnya, ia hamil. Kini wanita itu ada disana. Duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu. Bu Risa dan Icha kelihatan senang dengan kehadirannya. Mereka tidak sabar mendapatkan anggota baru dalam keluarga ini. Sampai akhirnya Deisy turun dari lantai 2. Dia mengenakan dress seperti hendak pesta. Semua orang menatapnya heran. Dia bahkan merias wajahnya dengan sempurna. “Dei, kamu mau ngapain,,,,,”respon Leo terbujur kaku. Deisy tidak mempedulikannya. Dia berjalan sambil duduk di sofa itu. Kini ia berhadap-hadapan dengan Rindi. Dia tidak marah, tapi malah tersenyum. Senyuman yang bikin s
Haruskah Deisy menggugat cerai suaminya? Tidak. Deisy sudah mengorbankan segalanya. Pekerjaan, mental hingga kebahagiaannya. Ia tak akan membiarkan orang-orang itu bersenang-senang di atas kesedihannya. Ia turun ke lantai 1 untuk mengisi perut. Ia mendengar suara tawa dari kamar Bu Risa. Ia mendekat ke arah pintunya. Mendengar ocehan mereka yang sangat kejam. “Mama lebih setuju kalau Leo cerai saja dari Deisy.” “Mama serius? Bukannya mama suka sama Kak Deisy?” “Dulu iya. Tidak setelah tahu dia mandul. Nikah sudah mau 4 tahun tapi gak hamil juga. Intinya mama tidak masalah jika ganti menantu.” “Ya, masuk akal sih ma. Kita memang belum kenal sama Kak Rindi. Tapi kata Mas Leo, dia perempuan yang baik.” “Tuh kan. Besok kita diskusi sama mas-mu. Biar masalah ini cepat selesai.” Baik suami maupun keluarga suaminya sama-sama orang jahat. Deisy menggenggam jemarinya. Rasanya ingin langsung membuat perhitungan. Menjambak rambut Bu Risa dan menampar Icha. Andai dia bisa melakukan itu den
Dua minggu setelah malam panas itu, Deisy menyadari ada yang tidak beres di dalam tubuhnya. Nafsu makannya menurun, perutnya sering mual dan masih banyak lagi tanda-tanda yang menunjukkan kalau dia hamil. “Mawar, apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar menyesal. Gimana kalau suamiku tahu? Aku adalah istri jahat yang payah.”keluh Deisy. Hari ini, ia bertemu Mawar di salah satu minimarket yang ada di pusat kota. Tak seperti biasanya, Mawar mengenakan pakaian sopan. Dan orang-orang pasti tidak mengira kalau dia seorang PSK. “Argh, kau bodoh atau bagaimana? Itu semua sudah keputusanmu. Aku tak pernah memaksa.” “Aku tak menyalahkanmu, Mawar. Aku hanya merasa sangat menyesal.”ucap Deisy dengan wajah penuh kecemasan. “Nasi sudah menjadi bubur. Sekarang, temui suamimu. Bilang kalau kamu hamil. Setidaknya kamu bisa lepas dari gunjingan keluarganya.” “I-iya…” “Dan satu lagi, kita tidak akan bisa bertemu setelah ini. Aku akan pulang kampung. Aku tak bisa disini terus-terusan. Terlebih, u
“Dei, alangkah lebih baik kalau kamu berhenti bekerja. Sudah dua tahun menikah. Harusnya kalian sudah punya anak. Selain program kehamilan, kamu juga harus menjaga kesehatan.”Bu Rita membeberkan keresahan hatinya. Wanita paruh baya itu bahkan membawa putrinya untuk membicarakan hal itu dengan Deisy. “Iya kak. Teman-temanku banyak yang langsung hamil setelah berhenti bekerja. Dan lagi, pekerjaan kakak bukan pekerjaan yang mudah.”ucap Icha menambahi. Bukannya tidak mau. Tapi Deisy menyayangkan perjuangannya jika resign. Ia bahkan sudah sampai di posisi yang cukup tinggi. Usianya juga sudah tidak muda jika memutuskan untuk bekerja suatu hari nanti.“Bukannya tidak mau, ma. Tapi agak sayang kalau aku resign sekarang. Posisiku juga udah bagus di perusahaan itu.”“Siapa yang peduli?”bentak Bu Risa. “Kamu lebih mentingin pekerjaan itu daripada keluarga? Cih, asal kamu tahu, kami semua mengharapkan cucu. Kalau tahu akan begini, buat apa kalian menikah?”“Ma, udah ih. Kak Deisy pasti tahu ap...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments