Share

Jeruji Pernikahan
Jeruji Pernikahan
Penulis: Udangkece

Bab 1

Penulis: Udangkece
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-23 13:50:49

“Dei, alangkah lebih baik kalau kamu berhenti bekerja. Sudah dua tahun menikah. Harusnya kalian sudah punya anak. Selain program kehamilan, kamu juga harus menjaga kesehatan.”

Bu Rita membeberkan keresahan hatinya. Wanita paruh baya itu bahkan membawa putrinya untuk membicarakan hal itu dengan Deisy. “Iya kak. Teman-temanku banyak yang langsung hamil setelah berhenti bekerja. Dan lagi, pekerjaan kakak bukan pekerjaan yang mudah.”ucap Icha menambahi. 

Bukannya tidak mau. Tapi Deisy menyayangkan perjuangannya jika resign. Ia bahkan sudah sampai di posisi yang cukup tinggi. Usianya juga sudah tidak muda jika memutuskan untuk bekerja suatu hari nanti.

“Bukannya tidak mau, ma. Tapi agak sayang kalau aku resign sekarang. Posisiku juga udah bagus di perusahaan itu.”

“Siapa yang peduli?”bentak Bu Risa. “Kamu lebih mentingin pekerjaan itu daripada keluarga? Cih, asal kamu tahu, kami semua mengharapkan cucu. Kalau tahu akan begini, buat apa kalian menikah?”

“Ma, udah ih. Kak Deisy pasti tahu apa yang terbaik.”bela Icha. “Ayo kak, kita pergi aja.”lanjutnya mengajak Deisy keluar dari ruangan itu. Kamar khusus yang diberikan Pak Amran untuk Bu Rita. 

“Kak, ucapan mama gak usah dipikirin ya. Kakak mau ada acara kan sama Mas Leo? Siap-siap aja sekarang.”

“Ah, Iya Cha. Makasih ya.”

Icha mengangguk sambil tersenyum. Deisy naik tangga menuju ke lantai 2. Ia masuk kamar dengan jantung yang masih berdegup kencang. Ia melihat suaminya sedang tidur. Ia pulang agak malam kemarin. Itu sebabnya, pria itu bangun lebih siang.

Kalau boleh jujur, Icha jauh lebih jahat dibanding Bu Risa. Perempuan itu bahkan membicarakan Deisy di depan teman-temannya. Menggunjingnya sebab belum bisa memberikan cucu untuk keluarga Prasesa. Dia perempuan yang diam-diam menghanyutkan.

“Sayang, ada apa lagi?”bisik pria itu sambil memeluknya dari belakang. Deisy memutar badan dan menghadap ke arahnya. Ia menggenggam tangan suaminya itu.

“Mas, mama ngomongin lagi soal itu. Jujur aja, kita sudah melakukan banyak cara. Bahkan kita sudah ikut program ke dokter. Tapi mama malah menginginkan yang lain. Mama ingin aku resign dari kantor. Apa itu masuk akal?”

“Udah. Kamu gak usah pikirin ucapan mama. Kita akan tetap berusaha sendiri. Nanti siang, kita ke dokter lagi. Oke?”

Deisy mengangguk setuju. Leo memeluknya lagi. Bagi Deisy, Leo saja sudah cukup. Yap, dari awal juga Deisy mau hidup berdua bersama pria itu. Tapi apa mau dikata, dia jatuh cinta pada pria yang punya keluarga besar. Pria yang merupakan bagian dari Group Prasesa. Cinta tak bisa diputar balik. Dan bagi Deisy, mengalah juga bagian dari cinta.

Hidup bersama keluarga besar Leo tidaklah terlalu berat. Yang berat adalah menerima ocehan soal kehamilan. Seakan hamil adalah prestasi yang lebih tinggi dibanding menjadi seorang istri yang baik. Mungkin Bu Risa akan lebih senang punya menantu pembangkang tapi punya anak. Ya, bisa dilihat dari sikapnya yang kian hari semakin jahat. Menyalahkan Deisy untuk tiap kondisi.

“Pantas saja kamu belum hamil. Kerjaan-mu begitu.”

“Jangan makan sembarangan!”

“Coba beli testpack, siapa tahu udah hamil.”

Dan masih banyak lagi. Tiga tahun pernikahan seperti sudah seabad. Bu Risa selalu menyalahkannya. Dan entah kenapa, rumah berubah jadi seperti neraka. 

“Icha, kami mau ke dokter.”ucap Leo.

“Iya, Mas. Semoga sukses ya.”balas Icha dengan senyum ceria. Dia memang ahli mencairkan suasana. Tapi semua itu hanya kepalsuan.

Masih sama seperti hari kemarin. Pesan dari dokter tidak berubah. Sesungguhnya, tidak ada yang salah dari mereka. Mereka cuma tidak beruntung seperti orang lain. Tapi percayalah, jika Tuhan berkehendak, mau sekarang atau besok, selalu ada harapan. Yep, semua harus bisa menerima fakta bahwa tiap pasangan punya waktu yang berbeda-beda. Ada yang hamil dengan cepat, ada juga yang harus menunggu lima sampai sepuluh tahun. 

Tapi manusia tidak peduli akan hal itu. Mereka sibuk menyalahkan. Seakan ini adalah kesalahan dari diri sendiri. 

“Sayang, gimana kalau kita cheat day hari ini. Aku kesal mama nyuruh kamu makan sayur terus. Kita makan apa saja yang kamu mau.”ajak Leo bersemangat. Deisy baru sadar kalau dirinya sudah lama gak makan daging. Bu Risa selalu menyuruhnya makan makanan yang bergizi. Bahkan ia sudah menetapkan menu untuk dimakan Deisy. 

“Benarkah? Gimana kalau kita makan daging sapi premium yang di Kemang?”

“Ah, ide bagus.”

Deisy langsung berselera. Wanginya benar-benar bikin perut keroncongan. Sudah lama sekali dia tidak makan makanan itu. Daging bakar, aneka seafood hingga minuman bersoda. Jika Bu Risa tahu, habislah dia.

“Jujur aja, aku benar-benar khawatir mama tahu.”

“Tidak akan. Mama harus ke rumah sakit hari ini. Lagian, biar aku yang bertanggung jawab kalau mama marah.”tegas Leo. 

“Mas, terima kasih sudah ada disisiku. Kalau gak ada kamu, aku gak tahu akan bagaimana.”

“Iya, sayang. Maafin mama. Dia melakukan itu hanya demi mendapat cucu. Dan aku gak setuju kamu dipaksa makan sesuai aturan kayak gitu.”ucap Leo mendengus kesal.

“Enggak, mas. Aku gak apa-apa.”balas Deisy. Ya, selagi Leo ada dipihaknya, tidak ada satupun yang membuatnya gentar. 

Dia akan menahan semua kesakitan itu. Perilaku Bu Risa, omongin Icha diam-diam hingga semua orang yang berkaitan dengan Keluarga Prasesa. Deisy yakin bisa melewatinya. Inilah dunia pernikahan yang harus ia lewati. Bukan cuma dia, banyak orang diluar sana yang senasib dengannya. Jadi, jangan terlalu mendramatisir dan manja. 

Setelah puas dengan makan malam, mereka pulang. Leo menggenggam tangannya erat. Sudah tiga tahun usia pernikahan, pria itu masih saja romantis. Bikin perasaan Deisy selalu hangat. 

“Mbak Gina, tolong siapkan kemeja biru saya. Besok saya mau pakai itu.”ucap Leo setelah selesai mandi. Ia mencicipi goreng pisang yang baru saja dimasak Mbak Gina. Wanita paruh baya itu selalu menyediakan cemilan.

“Baik Pak.”

“Dan saya ada urusan bentar. Kalau istri saya nanyain, bilang ada urusan kerja.”ucapnya sebagai kata pamit. Mbak Gina mengangguk menyanggupi. Leo hanya mengenakan pakaian santai. Sepertinya itu cuma pertemuan biasa. Kalau untuk urusan kerja, dia selalu menggunakan jas dengan rapi. Mbak Gina tidak terlalu mempermasalahkannya. 

Tak lama, Deisy kembali dari toko kue. Ia harus membeli kue kesukaan Bu Risa. 

“Ah, Bu Deisy. Ini kemeja Pak Leo untuk besok. Tadi Pak Leo minta saya menyiapkannya.”ucap Mbak Gina sebelum Deisy naik ke lantai 2. 

“Loh, bukannya Mas Leo di rumah?”

“Baru saja pergi. Katanya ketemu teman kantor.”

“Ah, ya sudah. Kalau gitu, terima kasih untuk kemejanya Mbak Gina.”ucap Deisy sebelum kembali ke kamar. Ia menaruh kemeja itu lebih dulu sebelum memberikan kue yang dipesan oleh Bu Risa. 

Ia mengantarkan kue itu untuk Bu Risa. Setelah mengetuk pintu, ia masuk ke dalam ruangannya. Tak ia sangka, wanita itu menatapnya dengan kejam dan ketus. 

“Jelaskan apa ini!”ucapnya sambil menunjukkan sebuah foto. Foto saat ia sedang menikmati daging bakar bersama Leo. Demi apapun, Deisy gak nyangka Bu Risa sampai mengetahuinya.

“Harus bilang berapa kali? Kalau kamu makan sembarangan terus, gimana bisa hamil? Icha yang ngirimin itu sama saya. Saya kira kalian ke rumah sakit, ternyata malah makan sembarangan.”

“Ma, cuma sekali itu kok. Dan lagi, kami ke rumah sakit dulu.”

“Tetap saja. Kamu benar-benar istri yang gak punya pendirian.”

“Ma, apa itu gak keterlaluan? Mas Leo yang ngajak aku makan disana.”

“Jadi kalau Leo ngajak kamu langsung mau? Sebagai perempuan, kamu yang seharusnya jaga diri!”teriak Bu Risa begitu kejam. Sangat melukai hati Deisy. Begitu menyakitkan hingga ia kesulitan untuk bernafas. 

“Makan doang mesti banget diajarin. Dikasih arahan malah melunjak. Terserahlah. Mama udah gak kuat sama kamu. Kamu itu menantu yang paling gak bisa diarahkan. ”omelnya membabi buta. 

“Maaf, ma.”

“Sudahlah. Pergi sana!”ucapnya mengusir. Deisy menarik nafas panjang. Sudah kesekian kalinya Bu Risa melakukan ini. Kenapa begitu sulit menerima kenyataan? Toh, hamil atau tidak, itu semua berkaitan dengan dua orang. Sayangnya, dia gak pernah menyalahkan Leo. Dia hanya menyalahkan Deisy seorang.



Bab terkait

  • Jeruji Pernikahan   Bab 2

    Ia mengambil potongan Pizza itu. Dibawanya ke ruang kerja tanpa mempedulikan obrolan di depan sana. Terlalu banyak hal yang harus ia pikirkan. Seseorang mengetuk pintu ruangannya. “Kenapa gak gabung sama yang lain? Orang akan mengira kau sedang ada masalah.”kata Lilis sambil menaruh Milo dinginnya di atas meja.“Pada dasarnya semua orang punya masalah.”“Tentang apalagi? Anak-anak lagi ngomongin outbound ke Bandung. Semua excited kecuali kamu.”“Lis, itu gak penting. Aku butuh bicara dengan seseorang mengenai pernikahan. Apa kau punya saran?”Lilis membawa Deisy bertemu dengan Rahma, seseorang yang mungkin bisa memberi solusi untuk keresahan hatinya. Sebab Lilis tidak akan bisa melakukannya. Dia masih muda dan belum menikah. Saran yang dia berikan hanya sebatas teori. Dan teori sangat berbeda dengan prakteknya.“Gak salah sih. Tapi itu juga bukan jaminan. Bersabarlah menunggu. Anak itu datang pada waktu yang tepat. Manusia gak bisa ikut campur. Kecuali kamu mau bayi tabung.”ucap Rahm

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Jeruji Pernikahan   Bab 3

    Masih pagi, Bu Risa sudah marah-marah. Ia berhasil membuat rumah ini seperti neraka. Ia melampiaskan kemarahan kepada semua orang. Baik Deisy, Icha maupun Mbak Gina ikut kena getahnya. “Cha, mama kenapa sih? Cuma gara-gara udang, dia marah sampai segitunya.”ucap Deisy mendengus kesal. Ia sibuk merangkai bunga untuk ditaruh di tiap ruangan.“Kemarin dia menjenguk papa. Papa marah gara-gara dia beli mobil baru.”ucap Icha menjelaskan. Oh, jadi ini masalah dengan Pak Amran. Pak Amran sudah lama sakit. Ia tak bisa keluar dari rumah sakit. Ya, dia memutuskan tetap disana untuk memperpanjang usianya. Tiba-tiba Bu Risa keluar dari kamarnya. Membuat suasana menjadi suram kembali. Ia mencari seseorang tapi tak menemukannya. “Mbak Gina mana?”“Ah, lagi pergi belanja, ma. Mama butuh apa?”tanya Deisy ramah.“Ya, kamu saja Deisy. Mama lagi pengen makan Soto Makassar. Tolong kamu masakin ya.”“Ah, baik, ma.”Deisy gak nyangka kalau itu awal dari petaka. Sejak saat itu, Bu Risa sering menyuruhnya m

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Jeruji Pernikahan   Bab 4

    Deisy : Mas, aku akan menginap di tempat Lilis. Tidak usah khawatir, aku hanya butuh waktu untuk tenang.Pesan yang dikirim Deisy saat waktu menunjukkan pukul 10 malam. Ia masih duduk di kursi taman dengan pikiran melayang-layang. Ini benar-benar gila. Ini sangat tidak masuk akal. Kepalanya sangat sakit akibat menangis terlalu lama. Kini sudah hampir pukul 12, ia masih tetap disana.Rasanya seperti mau mati. Jika yang menyakiti bukan orang yang berharga, maka tidak masalah bagi Deisy. Tapi kenapa harus Leo? Pria yang membuatnya jatuh cinta bertahun-tahun. Bahkan sampai sekarang, ia masih mencintai pria itu. Apakah sulit untuk setia? Sampai hati ia menyakiti Deisy dengan berselingkuh. Deisy sudah menahan segala kesakitan dengan tinggal bersama mertua. Dia juga menahan amarah saat ibu mertua dan adik iparnya mengatakan dia mandul. Dia benar-benar menahan diri agar tidak menimbulkan pertikaian. Ia berusaha keras menjadi menantu yang patuh. Bahkan ia menjatuhkan harga dirinya. Tapi kena

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Jeruji Pernikahan   Bab 5

    Wanita itu duduk disampingnya. Ia masih mengenakan dress sexy yang memamerkan paha dan dada. Deisy sudah menunggunya hampir satu jam. Beruntung, wanita itu akhirnya muncul juga. “Aku kira kau tidak akan datang.”ucap Deisy.“Kalau tidak datang, aku tak akan mendapat uang. Oh ya, penampilanmu sudah lebih baik dari yang waktu itu. Mengenakan jaket di malam hari memang sudah seharusnya.”balas wanita itu. Deisy jadi ingat pertemuan pertama mereka. Deisy hanya mengenakan baju tipis bahkan sampai menggigil kedinginan.“Aku harus memanggilmu apa? Sebelum minta bantuan, ada baiknya kita berkenalan.”“Panggil saja Mawar. Aku tidak akan memberitahu nama asliku.”“Aku Deisy! Kali ini, nama asli.”ucapnya sambil mengulurkan tangan. Wanita itu tersenyum. Meski bekerja sebagai PSK, dia terlihat seperti orang baik. Deisy punya radar yang kuat soal seseorang. Dia sering di ikut sertakan meng hire karyawan baru. Sedikit banyak ia tahu mana manusia penuh akal bulus dan mana manusia yang tulus. “Aku mem

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Jeruji Pernikahan   Bab 6

    Dua minggu setelah malam panas itu, Deisy menyadari ada yang tidak beres di dalam tubuhnya. Nafsu makannya menurun, perutnya sering mual dan masih banyak lagi tanda-tanda yang menunjukkan kalau dia hamil. “Mawar, apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar menyesal. Gimana kalau suamiku tahu? Aku adalah istri jahat yang payah.”keluh Deisy. Hari ini, ia bertemu Mawar di salah satu minimarket yang ada di pusat kota. Tak seperti biasanya, Mawar mengenakan pakaian sopan. Dan orang-orang pasti tidak mengira kalau dia seorang PSK. “Argh, kau bodoh atau bagaimana? Itu semua sudah keputusanmu. Aku tak pernah memaksa.” “Aku tak menyalahkanmu, Mawar. Aku hanya merasa sangat menyesal.”ucap Deisy dengan wajah penuh kecemasan. “Nasi sudah menjadi bubur. Sekarang, temui suamimu. Bilang kalau kamu hamil. Setidaknya kamu bisa lepas dari gunjingan keluarganya.” “I-iya…” “Dan satu lagi, kita tidak akan bisa bertemu setelah ini. Aku akan pulang kampung. Aku tak bisa disini terus-terusan. Terlebih, u

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Jeruji Pernikahan   Bab 7

    Haruskah Deisy menggugat cerai suaminya? Tidak. Deisy sudah mengorbankan segalanya. Pekerjaan, mental hingga kebahagiaannya. Ia tak akan membiarkan orang-orang itu bersenang-senang di atas kesedihannya. Ia turun ke lantai 1 untuk mengisi perut. Ia mendengar suara tawa dari kamar Bu Risa. Ia mendekat ke arah pintunya. Mendengar ocehan mereka yang sangat kejam. “Mama lebih setuju kalau Leo cerai saja dari Deisy.” “Mama serius? Bukannya mama suka sama Kak Deisy?” “Dulu iya. Tidak setelah tahu dia mandul. Nikah sudah mau 4 tahun tapi gak hamil juga. Intinya mama tidak masalah jika ganti menantu.” “Ya, masuk akal sih ma. Kita memang belum kenal sama Kak Rindi. Tapi kata Mas Leo, dia perempuan yang baik.” “Tuh kan. Besok kita diskusi sama mas-mu. Biar masalah ini cepat selesai.” Baik suami maupun keluarga suaminya sama-sama orang jahat. Deisy menggenggam jemarinya. Rasanya ingin langsung membuat perhitungan. Menjambak rambut Bu Risa dan menampar Icha. Andai dia bisa melakukan itu den

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-12
  • Jeruji Pernikahan   Bab 8

    Rindi Pradina, berusia 29 tahun. Dialah wanita yang mengandung anaknya Leo. Hubungan mereka sudah hampir setahun. Mereka bertemu di Restoran Chinese yang ada di kawasan Kemang. Pertemuan mereka cukup singkat hingga akhirnya mereka menjalin cinta. Rindi mengaku tidak masalah dengan status Leo sebagai suami orang. Awalnya jalinan cinta itu hanya untuk bersenang-senang. Tapi siapa yang tahu kalau pada akhirnya, ia hamil. Kini wanita itu ada disana. Duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu. Bu Risa dan Icha kelihatan senang dengan kehadirannya. Mereka tidak sabar mendapatkan anggota baru dalam keluarga ini. Sampai akhirnya Deisy turun dari lantai 2. Dia mengenakan dress seperti hendak pesta. Semua orang menatapnya heran. Dia bahkan merias wajahnya dengan sempurna. “Dei, kamu mau ngapain,,,,,”respon Leo terbujur kaku. Deisy tidak mempedulikannya. Dia berjalan sambil duduk di sofa itu. Kini ia berhadap-hadapan dengan Rindi. Dia tidak marah, tapi malah tersenyum. Senyuman yang bikin s

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14
  • Jeruji Pernikahan   Bab 9

    Mereka tiba di tempat itu. Bu Risa membawa buket bunga untuk Pak Amran. Sedang Leo sibuk dalam kecemasan sambil menarik nafas panjang. Ia mengetuk pintu lalu masuk. Pak Amran sudah menunggu sambil duduk di sofa. Tentu dengan tangan yang masih terhubung dengan infus. Bu Risa dan Leo duduk dengan rasa cemas yang berkepanjangan. Dalam waktu singkat, Leo menerima lemparan kotak tisu yang terbuat dari besi ringan. Dan itu membuat pelipisnya berdarah. “Pa, udah gila atau gimana?”teriak Bu Risa marah. “Aku gak apa-apa, Ma.”ucap Leo sambil mengusap darah itu. Dia menahan rasa sakit itu. Pak Amran memang luar biasa kalau sedang marah. Tapi kalau berada di mood yang baik, dia bisa melakukan hal yang tak diduga. Semacam membelikan apartemen untuk anaknya dan lain sebagainya. “Aku tahu papa marah. Aku juga pantas menerima hukuman yang papa kasih barusan. Aku minta maaf, pa.” “Kamu mau apa sekarang? Kamu punya anak bersama wanita lain dan Deisy juga lagi hamil. Kamu benar-benar gila. Papa j

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-14

Bab terbaru

  • Jeruji Pernikahan   14

    Waktu berjalan begitu cepat. Banyak masalah yang terjadi di Kediaman Prasesa. Dengan konkret, wanita itu menunjukkan kecemburuannya kepada Deisy. Meski awalnya ditutupi, dia semakin jelas menyatakan hal itu. Berbeda dengan Rindi, Deisy melakukan banyak hal yang lebih bermanfaat. Ia sering ikut acara kantor untuk menunjukkan eksistensinya. Dia juga sering mengunjungi Pak Amran di rumah sakit. Deisy semakin hari semakin percaya diri. Dia seperti wanita independen yang ada di sisi Leonardi Prasesa.Semua berlalu seperti hembusan angin. Sampai pada kelahiran dua anak di Keluarga Prasesa. Deisy melahirkan anak laki-laki, sedangkan Rindi melahirkan anak perempuan. Secara tersirat, Deisy lebih diuntungkan dalam hal ini. Anak laki-laki nantinya akan jadi pewaris Prasesa Group. Anak laki-laki Deisy diberi nama Alkan Prasesa. Sedang anak perempuan Rindi diberi nama Mutiara Senja Pradina. Secara kekeluargaan, anak itu tidak akan masuk ke dalam kartu keluarga. Dan hal itu memicu permasalahan lag

  • Jeruji Pernikahan   13

    Bu Risa merasakan ketegangan di lehernya. Melihat dua wanita hamil di rumah ini berhasil bikin dia stress. Sebab sudah terbiasa dengan Rindi, ia harus beradaptasi lagi dengan kehadiran Deisy. “Ini wedang jahe nya, Bu.”ucap Mbak Gina sambil menaruh minuman itu di atas meja makan. Bu Risa duduk dengan wajah lesu.“Mbak, saya pusing sekali. Harus bagaimana dengan Deisy dan Rindi. Kata Deisy, saya harus hati-hati kalau pergi sama Rindi. Takut ada yang lihat dan berpikir saya punya menantu lagi.”ujar Bu Risa.“Benar kata Bu Deisy. Bu Deisy pasti gak mau ibu kena marah sama Pak Amran. Kalau ada berita di media, Pak Amran pasti langsung tahu.”balas Mbak Gina.Setelah dipikir-pikir, benar juga kata Gina. Dunia tahu kalau Bu Risa hanya punya satu menantu. Mengantar wanita asing ke rumah sakit sama saja dengan bunuh diri. Argh, mulai sekarang, Bu Risa harus berhenti mengantar wanita itu. Dia tidak mau mengambil resiko.“Kamu benar juga, Mbak.”“Selamat siang semuanya!”sapa Deisy yang baru saja

  • Jeruji Pernikahan   Bab 12

    Satu bulan berlalu. Banyak yang berubah dengan rumah itu. Beberapa lukisan di pindahkan bahkan diganti. Di halaman depan, banyak jenis bunga baru yang ditanam. Bahkan dibuat taman kecil khusus untuk anak-anak. Wah, begitu banyak yang berubah. Sebelum ke rumah, ia melipir ke Kebun Strawberry. Selain strawberry, ada beberapa buah yang ditanam disana. Ternyata wanita itu membuat perubahan besar dalam satu bulan. Dia begitu hebat sampai bikin Deisy kelu. Sangat luar biasa.Lalu ia berjalan menuju rumah. Ia tersenyum saat melihat perempuan itu berjalan ke arahnya. Mbak Gina.“Ibu, saya kira kemana. Kata Pak Tino sudah sampai, tapi kok gak masuk rumah. Ibu sehat kan?”tanya Mbak Gina bersemangat.“Sehat, Mbak. Mbak Gina sehat juga kan?”“Iya, Bu. Tapi beneran, ibu makin cantik.”godanya sambil tertawa. Deisy senang menerima pujian itu. Dalam satu bulan itu, ia melakukan banyak hal. Menata hatinya sedemikian rupa. Biar cinta tak membunuhnya perlahan. Perutnya yang membesar membuatnya selalu

  • Jeruji Pernikahan   Bab 11

    Tidak tahan lagi. Beberapa kali Deisy menyadari kepergian Leo. Pria itu lebih memilih tidur bersama wanita itu. Meski perhatiannya belum luntur, ia tetaplah seorang pengkhianat. Dia membuat Deisy menangis di balik selimutnya. Sungguh, ia tidak tahan dengan semua ini. Lebih baik pisah daripada menahan sakit. Apa ini balasan untuk perbuatannya? Apa ini balasan untuk kebohongannya? Untuk bayi yang ia sebut sebagai anak Leo padahal tidak? Dalam waktu-waktu yang dilewatinya, dia makin putus asa. Menyalahkan diri sendiri untuk tiap hal yang terjadi. Tidak. Dia tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Bagaimanapun juga, Leo selingkuh sebelum ia tidur dengan pria asing itu. Ia melakukan kesalahan itu karena Leo. Leo adalah pihak yang harus disalahkan. Sebab tak bisa tidur, ia turun ke lantai 1. Sekedar minum atau menikmati buah yang ada di kulkas. Saat hendak naik ke lantai 2, ia mendengar suara tawa dari kamar itu. Kamar tempat Leo dan Rindi sedang bersama. Demi Tuhan, ia tak bisa menahan t

  • Jeruji Pernikahan   Bab 10

    Mungkinkah langit punya dua matahari? Jawabannya tidak mungkin. Tapi ketidakmungkinan itu kini terjadi. Wanita bernama Rindi itu menjadi bagian dari keluarga Prasesa. Meski cuma sebagai wanita simpanan, ia terlihat sangat bahagia. Mungkin karena lepas dari kemiskinan dan kemalangan. Atau karena berhasil masuk ke rumah ini? Hanya dia dan Tuhan yang tahu. Hari itu, Deisy dan Rindi berkenalan secara langsung. Masih dengan wajah penuh penyesalan, Leo begitu memohon kepada Deisy. Memohon agar bisa menerima semua ini. Rindi diberikan kamar yang berada di lantai 1. Tentu saja, dia tidak sekamar dengan Leo. Tapi Leo selalu mengambil kesempatan untuk bertemu dengannya. Secara sembunyi-sembunyi, Leo menunjukkan kedekatannya kepada wanita itu. Membuat Deisy makin memanas. Ia masih memendam semua itu, sampai suatu hari, Rindi menunjukkan kelasnya. Saat wanita itu sedang berkutat di Kebun Strawberry. Dan kebetulan, Deisy hendak mengambil buahnya untuk dibuat selai oleh Mbak Gina. “Saya masih g

  • Jeruji Pernikahan   Bab 9

    Mereka tiba di tempat itu. Bu Risa membawa buket bunga untuk Pak Amran. Sedang Leo sibuk dalam kecemasan sambil menarik nafas panjang. Ia mengetuk pintu lalu masuk. Pak Amran sudah menunggu sambil duduk di sofa. Tentu dengan tangan yang masih terhubung dengan infus. Bu Risa dan Leo duduk dengan rasa cemas yang berkepanjangan. Dalam waktu singkat, Leo menerima lemparan kotak tisu yang terbuat dari besi ringan. Dan itu membuat pelipisnya berdarah. “Pa, udah gila atau gimana?”teriak Bu Risa marah. “Aku gak apa-apa, Ma.”ucap Leo sambil mengusap darah itu. Dia menahan rasa sakit itu. Pak Amran memang luar biasa kalau sedang marah. Tapi kalau berada di mood yang baik, dia bisa melakukan hal yang tak diduga. Semacam membelikan apartemen untuk anaknya dan lain sebagainya. “Aku tahu papa marah. Aku juga pantas menerima hukuman yang papa kasih barusan. Aku minta maaf, pa.” “Kamu mau apa sekarang? Kamu punya anak bersama wanita lain dan Deisy juga lagi hamil. Kamu benar-benar gila. Papa j

  • Jeruji Pernikahan   Bab 8

    Rindi Pradina, berusia 29 tahun. Dialah wanita yang mengandung anaknya Leo. Hubungan mereka sudah hampir setahun. Mereka bertemu di Restoran Chinese yang ada di kawasan Kemang. Pertemuan mereka cukup singkat hingga akhirnya mereka menjalin cinta. Rindi mengaku tidak masalah dengan status Leo sebagai suami orang. Awalnya jalinan cinta itu hanya untuk bersenang-senang. Tapi siapa yang tahu kalau pada akhirnya, ia hamil. Kini wanita itu ada disana. Duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu. Bu Risa dan Icha kelihatan senang dengan kehadirannya. Mereka tidak sabar mendapatkan anggota baru dalam keluarga ini. Sampai akhirnya Deisy turun dari lantai 2. Dia mengenakan dress seperti hendak pesta. Semua orang menatapnya heran. Dia bahkan merias wajahnya dengan sempurna. “Dei, kamu mau ngapain,,,,,”respon Leo terbujur kaku. Deisy tidak mempedulikannya. Dia berjalan sambil duduk di sofa itu. Kini ia berhadap-hadapan dengan Rindi. Dia tidak marah, tapi malah tersenyum. Senyuman yang bikin s

  • Jeruji Pernikahan   Bab 7

    Haruskah Deisy menggugat cerai suaminya? Tidak. Deisy sudah mengorbankan segalanya. Pekerjaan, mental hingga kebahagiaannya. Ia tak akan membiarkan orang-orang itu bersenang-senang di atas kesedihannya. Ia turun ke lantai 1 untuk mengisi perut. Ia mendengar suara tawa dari kamar Bu Risa. Ia mendekat ke arah pintunya. Mendengar ocehan mereka yang sangat kejam. “Mama lebih setuju kalau Leo cerai saja dari Deisy.” “Mama serius? Bukannya mama suka sama Kak Deisy?” “Dulu iya. Tidak setelah tahu dia mandul. Nikah sudah mau 4 tahun tapi gak hamil juga. Intinya mama tidak masalah jika ganti menantu.” “Ya, masuk akal sih ma. Kita memang belum kenal sama Kak Rindi. Tapi kata Mas Leo, dia perempuan yang baik.” “Tuh kan. Besok kita diskusi sama mas-mu. Biar masalah ini cepat selesai.” Baik suami maupun keluarga suaminya sama-sama orang jahat. Deisy menggenggam jemarinya. Rasanya ingin langsung membuat perhitungan. Menjambak rambut Bu Risa dan menampar Icha. Andai dia bisa melakukan itu den

  • Jeruji Pernikahan   Bab 6

    Dua minggu setelah malam panas itu, Deisy menyadari ada yang tidak beres di dalam tubuhnya. Nafsu makannya menurun, perutnya sering mual dan masih banyak lagi tanda-tanda yang menunjukkan kalau dia hamil. “Mawar, apa yang harus kulakukan? Aku benar-benar menyesal. Gimana kalau suamiku tahu? Aku adalah istri jahat yang payah.”keluh Deisy. Hari ini, ia bertemu Mawar di salah satu minimarket yang ada di pusat kota. Tak seperti biasanya, Mawar mengenakan pakaian sopan. Dan orang-orang pasti tidak mengira kalau dia seorang PSK. “Argh, kau bodoh atau bagaimana? Itu semua sudah keputusanmu. Aku tak pernah memaksa.” “Aku tak menyalahkanmu, Mawar. Aku hanya merasa sangat menyesal.”ucap Deisy dengan wajah penuh kecemasan. “Nasi sudah menjadi bubur. Sekarang, temui suamimu. Bilang kalau kamu hamil. Setidaknya kamu bisa lepas dari gunjingan keluarganya.” “I-iya…” “Dan satu lagi, kita tidak akan bisa bertemu setelah ini. Aku akan pulang kampung. Aku tak bisa disini terus-terusan. Terlebih, u

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status