Share

Menghadapi Fitnah Tetangga

"Tuh kan Bu? Benar kataku kemarin, tetanggaan sama janda bakal rame terus. Ini baru awal loh, lihat saja nanti. Pasti mantan suaminya datang lagi," ucap Irma merasa benar.

"Iya, Mbak Irma, kamu bener. Duh, aku jadi takut nih, nanti bakal ada keributan lagi di sini," balas Rika.

Bu Ani langsung menatap kedua tetangga julid itu. Mereka diam dan mingkem.

"Sudah jangan bergosip! Kalian harusnya menghibur dan membesarkan hati teh Lita. Bukan malah membuatnya semakin takut," ucap Bu Ani.

Aku menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan kasar. Setelah itu aku tersenyum ke arah Bu Ani dan kedua manusia julid itu.

"Nggak apa-apa, Bu. Saya minta maaf jika memang kejadian tadi mengganggu semua. Tapi memang semua bukan mau saya, dan di luar dugaan saya pastinya. Lain kali saya akan lebih hati-hati, mengintip dulu siapa yang datang," jawabku.

Bu Ani mengangguk, sedang Rika dan Irma saling pandang, mereka menatapku sinis. Kubalas dengan melebarkan kedua mataku.

"Hati-hati, Teh Lita. Ibu takut kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status