Share

Cerita tentang Arman

Dewi diam. Ia menunduk.

"Ya sudah, silahkan berdoa dulu, baru dimulai. Untuk yang belum salat Dhuha, silahkan salat dulu," usul Bu Raya.

"Baik, Bu."

"Oya, untuk hari ini, bagian input data Lita, ya! Kita giliran, ya! Dewi kamu bagian pengemasan saja."

"Baiklah, Bu," jawabku.

Dewi diam saja, tapi ia manut. Ia bagian pengemasan.

Kami bekerja dengan baik. Alhamdulillah pesananku juga semakin banyak. Downline di seluruh Indonesia, mereka bisa berbelanja langsung di toko terdekat setelah mendapatkan nomor agen.

Saat jam istirahat, Dewi menghadap Bu Raya. Mbak Nur dan Eka heran ada kulkas di ruang karyawan.

Lalu, mereka yang biasa salat di kamarku, sekarang tak bisa dibuka. Mereka harus salat di ruang sebelahnya, yang sering dipakai Bu Raya untuk mengontrol pekerjaan.

"Apa yang sebenarnya terjadi, Lita? Apa kamu tau?" tanya Mbak Nur.

"Aku sekarang tinggal di sini, di rumah ini. Tapi tenang, aku sewa kok, nggak gratis," terangku.

"Apa? Jadi yang menggunakan ruangan yang dikunci itu? Ruangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status