Share

Perjalanan Pulang Kampung

"Tidak. Insya Allah baik untuk semua, Lita. Aku akan katakan ketika kami akan melamarmu, nanti. Jadi siap-siap saja ya!" Pernyataan Bu Raya selalu membuatku bertanya-tanya.

Aku menyerah juga. Tak mungkin mendesak terus. Aku jadi tak enak padanya.

"Baiklah, Bu. Kalau memang mau ibu seperti itu. Aku terima saja. Mudah-mudahan memang jodohku. Walau dulu juga aku dijodohkan oleh Ayah pada Mas Arman akibat hutangnya yang banyak."

"Apa? Jadi, dulu kamu dijodohkan sama Arman?"

Aku terpaksa harus menceritakan kisah ini pada Bu Raya.

"Ya, Bu. Orang tua terutama Ayah berhutang banyak pada keluarga Mas Arman. Ibunya Mas Arman bilang, kalau anakmu jadi istrinya anakku gimana? Nanti hutangmu lunas," katanya.

"Kenapa mereka sangat tertarik padamu, Lita?"

"Saya dulu salah satu murid SMA berprestasi di bidang matematika. Pernah ikut olimpiade se-kabupaten. Keluarga Mas Arman tau prestasiku, makanya mereka ingin menjodohkan kami dengan syarat tadi," jelasku.

"Kamu mau?"

"Mau bagaimana lagi, Bu. Saya n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status