Share

Nervous karena kedatangan Feri

"Eh, maaf. Silahkan masuk, Mas!" Aku mempersilahkannya masuk lebih dulu.

Ibu membimbing dari depan untuk memasuki rumah kami.

Pantas saja ada mobil mewah terparkir di depan rumah. Ternyata mobilnya Mas Feri.

Ya Allah seperti mimpi. Entah aku akan berjodoh dengannya atau tidak. Aku menyerahkan semua pada Allah, tak mau berharap lebih.

"Maaf Mas Feri, keadaan rumah kami seperti ini," ucap ibu ketika kami sudah di dalam.

"Nggak apa-apa, Bu. Sama kok rumah saya pun sederhana,"katanya merendah.

Ah, tak mungkin. Kakaknya aja rumahnya besar, pasti Mas Feri pun sama.

"Mas, saya tinggal dulu, ya sebentar!" Aku pamit padanya untuk istirahat dulu sebentar di kamar.

"Iya, Dek. Silahkan."

"Jangan lama-lama, Lita. Kasihan kalau Mas Feri harus sendirian di sini," sahut Ibu.

"Ya, Bu."

Memangnya Ayah kemana sampai aku harus menemaninya. Duh, aku takut kalau harus keluar lagi bertemu dengannya. Tadi aja aku merasa tak karuan. Jantung berdebar, wajah memanas, darah berdesir, ah pokoknya aku sangat-san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status