Share

Kedatangan Orang Tua Arman

"Lita, semangat terus. Kami ke sini lagi bulan depan. Nanti kita telponan aja ya kalau ada sesuatu yang kamu minta dari Feri," katanya.

"Baik, Bu. Terima kasih."

Bu Raya menyalami orang tuaku, Zul dan Gendis. Yusuf tak kubawa karena sedang tidur.

"Dah, hati-hati Alma!"

"Iya, Tante Lita. Nanti aku ke sini lagi, ya!" katanya.

Lalu kedua sahabatku Mbak Nur dan Eka.

"Lita, kami pulang dulu. Kamu baik-baik, ya. Insya Allah kita ikut lagi nanti. Jangan bosen-bosen liat kami. Doakan Eka biar dapat jodoh jug tuh!" kata Mbak Nur terkekeh.

Eka langsung menyenggol Mbak Nur yang ada di sebelahnya.

Aku jadi bisa tertawa mendengar obrolan mereka.

"Hati-hati dijalan, semua!" Aku melambaikan tangan saat mobil mereka mulai bergerak.

Tak terasa air mata ini menetes. Entah rasa terharu atau rasa ingin diperhatikan, tapi tidak. Aaarrrggghhh ... Aku tuh ya jadi perempuan kok gampang nangis aja?

Buru-buru kupasang senyum sebelum masuk ke dalam. Ibu dan yang lainnya sudah masuk dari tadi. Kuhela napas perl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status