Share

Kontraksi

"Bukan, Bu. Aku sudah punya bisnis kok. Ikut Bu Raya juga sih. Tapi ini murni bisnisku. Alhamdulillah hasilnya sudah terlihat. Aku akan membeli tanah Pakle."

"Masya Allah, Lita. Kamu kan sedang hamil gini. Gimana cara bisnisnya?" tanya Ibu.

"Aku kan bisnis online, Bu. Cuma pake hape ini aja!" Aku sengaja perlihatkan ponsel ke ibu. "Ini pemberian Bu Raya loh, Bu."

"Ya Allah. Memang Arman nggak membelikanmu hape baru Nduk?"

"Nggak, Bu. Dia nggak pernah mau belikan hape baru padaku. Udah ah, males aku bicarakan dia."

Nggak lama ada yang ketuk pintu depan.

"Siapa sih pagi-pagi sudah ada yang bertamu?"

"Buka saja, Yah," usul Ibu.

Pintu dibuka, ternyata Mas Arman.

"Yah, ada Lita di sini?" tiba-tiba saja dia menanyakan aku.

Aku takut, langsung masuk ke kamar.

"Bu, aku nggak mau ketemu Mas Arman. Dia sudah berkali-kali Mai menyakitiku. Aku mohon, Bu!"

Ibu mengangguk, lalu mendekati Ayah yang sedang berdiri di depan pintu.

Kamar langsung kukunci. Tak mau mendengar suaranya. Langsung kututup
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status