Share

Telepon dari Teman Kerja Lita saat di Bogor

"Sudah, Bu. Terima kasih atas semua kasih sayangmu, Bu. Aku senang bisa lahiran di sini."

"Sudah tugas ibu, Nduk. Kamu nggak usah seperti itu. Yang penting kamu cepet sehat, ya!" Ibu membelai wajahku. Air matanya menetes.

Lalu ibu mengambil bayiku. Ia memandang wajahnya.

"Nduk, bayimu amat lucu. Ibu senang akhirnya kamu jadi seorang ibu. Kamu harus tetap semangat demi bayimu, Nduk!"

"Iya, Bu. Makasih ya. Pasti aku tetap semangat."

"Calon suamimu kok nggak ada kabar lagi, Nduk? Dia niat nggak sih nikahin kamu?" tanya ibu.

"Mungkin masih menunggu aku pulih, Bu. Aku juga nggak tau mereka akan ke sini lagi kapan. Aku pasrah saja, Bu. Insya Allah kalau jodoh, pasti semua akan datang. Aku minta doa ibu saja, ya!"

"Iya, benar. Ibu setuju denganmu, Nduk. Moga Allah berikan yang terbaik untukmu. Kamu bisa bahagia. Ibu ingin melihatmu bahagia, Nduk," katanya.

"Saat ini pun aku sudah bahagia, Bu. Karena berada denganmu, di sini. Aku sangat senang."

Ibu menghela napasnya.

"Tapi, ibu lihat kamu g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status