Share

Bu Raya Berkata Calon Suamiku

Ada apa dengan Bu Raya?

Sampai-sampai gadis kecilnya tak muncul lagi di hadapan kami.

"Kamu kenapa Lita, kok malah diem aja?" tanya Mbak Nur.

"Maaf, Mbak. Aku kepikiran Bu Raya. Masa beliau tiba-tiba menghilang?" Aku berlogika.

"Yeay ... Suka-suka dong. Bu Raya mah udah biasa makan ginian. Mungkin beliau kasih kesempatan buat yang jarang atau bahkan nggak pernah makan," ucap Eka.

"Aduh ... Ternyata kalian semua pikirannya ke makanan melulu. Kalau aku merasa ada yang beda dengannya.".

"Udah, ah. Kamu jangan kebanyakan ngehalu, Lita. Kita nikmati makanannya sampai habis. Kamu dari tadi nggak makan-makan. Tapi pasti dedek bayi dalam perutmu minta makan," sambung Mbak Nur.

"Iya. Cepatlah kamu ambil itu, nanti aku ambil kamu nangis lagi!" sahut Eka sembari menunjuk sepotong pizza yang tersisa.

Aku mengambilnya. Ini memang kali pertama aku makan pizza. Makanan yang rada aneh di lidah. Tapi lumayan buatku, bisa mengganjal lapar dan seenggaknya aku bisa kekinian.

Waktunya pulang buat mbak Nur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status