Share

Part 84 Tertohok

Demi Tuhan, bagaimana bisa ia setenang itu mengatakannya? Bagaimana bisa ia tetap tersenyum setelah mendengar jawabanku?

Berkali-kali pun ia mengatakan semua akan baik-baik saja, tetap saja aku ragu. Bukan dia yang ada di posisiku. Dia dia yang merasakan kepahitan yang kualami. Aku tak suka orang-orang yang berlagak memahami diriku.

Setelah tangannya kusentak kasar, dia masih bisa memamerkan senyum bak perahu naga itu padaku. Ya, aku baru saja menolaknya. Jika gadis lain mendengarku, maka mereka akan memakiku wanita bodoh.

Pria yang nyaris sempurna ini melamarku. Meminta izin masuk lebih jauh ke dalam hidupku dan hidup putraku. Apakah otaknya rusak setelah bertemu Aditya?

Kutinggalkan dia sendirian di sana. Biarkan saja matahari pagi menghiburnya. Aku bukannya tidak menyukainya. Hanya saja … aku sadar diri tak pantas dengannya.

Aku tak ingin hubungannya dengan orang tuanya hancur jika dia menikah denganku tanpa restu dari orang tuanya. Aku tak bodoh, melihat Nyonya Farah aku jelas tah
Rat!hka saja

Anak kecil kalau dibohongi langsung kasih label jahat. Masih ingat sama sahabat Riswan yang polisi ini, 'kan? Penjahat lihai saja dijebak, apalagi kalau cuma cari Risa yang kabur? Ikuti terus kisahnya ya. Tidak lama lagi Riswan VS Aditya. Kalian di pihak siapa?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status