Share

Part 88 Tuduhan Tetangga

Sudah tiga hari sejak kedatangan Aditya, dia tidak pernah datang lagi. Begitu juga halnya dengan Riswan. Namun Agam masih berkomunikasi dengan Riswan. Setiap hari mereka melakukan video call.

"Kak Riswan tidak berkelahi dengannya, 'kan?" Dia menggeleng.

"Jangan hawatirkan Aditya lagi. Kepalanya mungkin sudah dingin. Mungkin beberapa hari lagi dia akan kembali menemui kalian. Tapi … dia tidak akan kasar lagi seperti kemarin," pungkasnya yakin namun aku meragu.

Aku kenal Aditya sebelum dia mengenalnya. Aku lebih mengenal watak Aditya dibandingkan dengannya. Aku juga tahu jika Aditya mudah diperdaya dan bisa saja ia masih disetir oleh ibu dan istrinya.

Menghapus pikiran tentang Aditya, aku memilih memikirkan jualanku. Besok pagi aku harus belanja banyak di pasar. Aku butuh stok bumbu lebih banyak karena dapat pesanan dari kegiatan kampus seperti dulu.

"Saya jawab telpon dulu." Dia menginterupsi lamunanku.

Sejujurnya aku heran mengapa dia sering sekali meninggalkan kantornya. Bukankah pek
Rat!hka saja

Tukang gosip mah ... butih orang kayak Riswan. Tamparannya halus .....

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status