Share

Part 90 Permintaan Sulit

Ponselnya jatuh menimbulkan suara nyaring di lantai. Kedua tangannya terus bergerak. Terus berusaha menggapai sesuatu yang sejatinya hanya udara kosong.

Aditya menghampiri kami. "Lepas Risa!" sentaknya dengan tatapan nyalang.

"Sudah lama aku ingin mengirimnya ke akhirat, tapi saat itu aku hamil. Aku masih harus menyusui putraku dan memberinya makan. Sekarang dia akan tinggal bersama kakeknya. Aku yakin jika Ibu Umairah pun akan menerimanya. Aku tidak sudi jika Agam tumbuh dalam pengawasanmu! Urus saja istri dan anakmu!" balasku dengan terus menekan bantal sofa itu.

Aditya melotot. "Kau ingin masuk penjara?"

"Risa! Risa!!" panggil Aditya cukup keras sampai aku tersentak. Kutatap mereka bergantian yang malah menatapku heran.

Kulihat bantal sofa masih berada di pangkuanku. Wanita itu masih memegang ponselnya. Dua gelas di atas meja juga masih terisi separuh. Ya ampun … apa yang sudah kupikirkan tadi?

Berkali-kali kugumamkan istigfar dan mengusap wajahku. Kuberikan nomorku padanya agar me
Rat!hka saja

Agam oh Agam, mengangguk atau menggeleng kamu? Aditya tunggu jawaban macam penonton bola tunggu tendangan pinalti. Sudah ikuti akun Ratihka saja atau belum? Kalau belum, klik ikuti dulu biar gampang dapat notifikasi. Buat kalian yang lebih suka cerita tamat, ada ceritaku BUKAN SEKELUMIT SESAL. Kalian akan tahu bedanya Papa Aditya sama Ayah Riswan.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status