Beranda / Romansa / JIKA CINTA INI SALAH / Bab 116. Kenyataan menyakitkan itu kembali datang.

Share

Bab 116. Kenyataan menyakitkan itu kembali datang.

Penulis: HaniHadi_LTF
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-22 18:29:27

"Kalau perlu, sekarang juga kalian pulang semua," ucap Sasmita.

"Apa Tante bisa menjamin Tante akan di sini seterusnya? Ayah sakit, Tante. Butuh orang yang bisa menjaganya." Galuh yang tadi mau pergi malah balik lagi.

"Pintar anakmu ya kalau bicara."

"Memang kamu yang kebangetan, Sasmita. Apa yang terjadi pada Prayogi jika tadi malam tak ada anak-anaknya? Bisa-bisanya kamu meninggalkannya sendirian."

"Apa kamu sudah tak tahan sendirian dan sekarang mau menemaninya?"

"Jaga ucapan Tante ke Bunda!" Galing yang kali ini telinganya terasa panas langsung berdiri dan menunjukkan telunjuknya ke muka Sasmita.

Wanita itu mendengus kesal.

"Kalau Bunda mau, Tante. Ayah bisa kembali ke kami sekarang juga. Apa Tante mau?"

"Coba saja kalau kamu bisa. Ayahmu sudah tidak akan sudi mau bersama dengan bundamu. Rendra saja sudah pergi dan mencari yang lebih muda, ngerti ghak kalian apa maksudnya?" Wanita itu tersenyum mengejek, "artinya kenapa ada yang lebih fres kok harus bersama orang yang sudah menel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 117. Kalian menghiburku.

    "Maksudnya apa ya, Sus?" tanya Galing."Maaf, kami tidak boleh menginformasikan tentang pasien ini kepada siapapun. Karena menurut keluarga beliau ada seseorang yang dicurigai mengincar kematiannya.""Apa?" ucap Galuh dan Galing hampir bersamaan, tak percaya. "Yakin dengan semua itu, Mbak? Kalau toh ada yang mengincarnya, bukannya dari di kamar ICU sendirian itu sudah ada yang mendatanginya? Kenapa telat sekali informasinya? Lagian beliau hanya tabrak biasa, la orang yang nabrak saja orangnya baik, meninggalkan kartu identitas di saya." "Kalau itu saya kurang tau. Saya hanya diinstruksikan pihak keluarga begitu saja.""Ini pasti ulah si ular itu, Kak," sungut Galing."Sudah pasti, Ling.""Tapi dia baik-baik saja kan, Mbak?""Itu juga saya tidak berani mengatakannya.""Saya anaknya, Mbak. Saya bukanlah orang yang akan mencelakainya. Tolong bilang sama saya.""Maaf, sekali lagi, .. maaf!""Ih,..!" Galing mengacak rambutnya frustasi."Sudahlah, Ling, kita pulang saja. Kakak yakin, wani

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 118. Apakah kamu juga menghawatirkanku?

    "Ayah?" Tak terasa Galuh mengucapkan itu di mikrofonnya."Iya, benar, aku ayahmu, anakku." Prayogi yang datang dengan senyum, membalas ucapan Galuh di mikrofon juga.Semua yang hadir berbisik-bisik. Selama ini mereka memang tidak pernah mengetahui kalau Prayogi, teman usaha mereka memiliki seorang anak. Yang mereka tau, dia ke mana-mana selalu sendiri. Tak pernah ada yang tau, mana istrinya. Sasmita memang enggan dilibatkan di usaha Prayogi dari awal usahanya. Mulanya karena sifatnya yang meremehkan Prayogi dan menganggap dia sudah tidak perlu semua itu dari Prayogi. Hinggah Prayogi pun tak juga melibatkan Sasmita dalam setiap even usahanya."Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu! Selamat malam! Salam sejahtera semuanya!. Terimakasih untuk yang sudah hadir malam ini, di acara launcing produk ponsel terbaru kami. Terimakasih juga untuk yang telah bekerjasama dengan kami sebagai reseller. Alhamdulillah, peresmian perusahaan yang kapan hari kami lakukan kini makin sukses. Untuk itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 119. Mengikis jarak.

    "Apa kamu juga menghawatirkanku?" tanya Prayogi serius."Apa?" Gayatri tak percaya dengan pertanyaan Prayogi itu."Aku bisa melihat dari matamu waktu itu, kamu begitu mencemaskanku."Gayatri sejenak tersenyum. Perkataan Prayogi yang blak-blakan kembali didapatinya, sama seperti duluh."Kamu memiliki perasaan itu Ayu. Kamu memiliki perasaan itu kepadaku." "Kamu tak berubah ya?" ucap Gayatri setelah mengingat saat Prayogi mengungkapkan isi hatinya waktu itu. Dia memang selalu percaya diri dengan megatakannya, sedangkan dia ada di sekolah faforit seperti sekolah Gayatri karena beasiswa, bukan karena orang kaya seperti kebanyakan anak yang sekolah di sekolahan ter-elit di kota Pudak itu."Aku tak tahan membohongi perasaan sendiri. Kamu kan tau itu, Ayu,.." Kembali Prayogi mengulang panggilan Gayatri saat belum menjadi istrinya. Dialah yang kemudian membuat orang di kompleknya memanggil Gayatri agar mereka merasa tak terganggu dengan orangtua Gayatri yang tak sudi kepada Prayogi. Juran

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 120. Selingkuh, selingkuh,..

    "Maaf, bukannya kami tak menghargai Anda. Tapi kami tak ingin keluarga kami diekspos di luar. Saya harap kalian mengerti. Banyak masalah yang akan kami hadapi jika sampai keluarga ini diekspos di media." Akhirnya Gayatri angkat bicara."Bukannya malah mengangkat usaha anda, Bu. Saya sudah meneliti usaha Anda, khususnya WO yang maju pesat.""Maaf, kami begini saja sudah alhamdulillah. Resiko yang kami hadapi kelak tak sebanding dengan popularitas yang akan kami dapat. Sebelumnya terimakasih. Tapi maaf," ucap Gayatri kembali dengan mengatupkan kedua tangannya di dadanya."Baiklah kalau begitu. Maaf mengganggu waktu Anda.""Kalau anda mempublikasikan band anak saya silahkan, WO saya silahkan, EO saya atau usaha Bapak, silahkan. Tolong dipisah dengan urusan pribadi kami.""Baiklah, Bu. Sekali lagi terimaksih dengan mempersilahkan kami ini.""Iya, sama-sama , Dik," ucap Gayatri kepada pemuda itu. Prayogi kemudian menyambut jabat tangannya, demikian juga dengan Galing."Bund, kenapa Bunda t

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 121. Mencari cela.

    Prayogi memperhatikan Gayatri dari spion. Tampak mata Gayatri telah buram sambil menunduk. Prayogi tak habis pikir dengan apa yang terjadi. Kenapa tadi bilang udah ghak mau ikut tapi tiba-tiba saja ikut. Bukankah itu tadi mobil Rendra? Kenapa Rendra datang justru Gayatri pergi? Apa yang terjadi?Galuh yang mengerti kenapa bundanya kemudian ikut, sekilas memandang bundanya dan menggenggam tangannya. Raditya yang kemudian sedikit rewel membuat Gayatri kewalahan. "Adik, diem bisa ghak?" tiba-tiba saja suara Gayatri meninggi. Prayogi yang kaget memelankan mobilnya. Dia hafal tau Gayatri tidak sedang jernih pikirannya hinggah dia sampai membentak anaknya. Raditya malah menangis."Paling karena tidak kamu bawakan mainan, Tri, makanya rewel," kata Prayogi yang kemudian membelokkan mobilnya ke pertokoan di depan perumahan yang menjual mainan balita."Kita turun di sini sebentar, cari mainan untuk adik," kata Prayogi yang segera membuka pintu mobil untuk Gayatri dan segera mengajak Raditya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 122. Seandainya.

    Gayatri hanya menatap Prayogi tanpa mengeluarkan kata-kata. Kesunyiannya, kecemburuannya pada Rendra dengan wanita yang tadi dilihatnya datang, telah membuat Gayatri lemah dan butuh tempat bersandar."Apa yang bisa kita harapkan dengan bersama?""Bahagia. Aku bisa bahagia hanya dengan melihatmu dari dekat seperti ini. Apa kamu tidak bahagia?"Gayatri masih tak menjawab."Aku tak dapat percaya padamu jika bukan sentuh an yang membuatmu bahagia.""Itu semua ternyata hanya bumbu di usiaku yang kini lebih paham apa arti cinta sesungguhnya.""Sudahlah, kamu hanya ingin merayuku kan?"Prayogi terkekeh."Apa gunanya merayumu. Aku hanya ingin membujukmu agar kita lebih dekat kembali tanpa mengingat kenangan buruk kita." Prayogi mendekat. "Kita pacaran, yuk?"Gayatri ngakak dengan kata-kata pertama yang dulu membuat mereka jadian. Kala itu Gayatri hanya menunduk dan membiarkan Prayogi yang bukan apa-apanya mencium pipinya dengan begitu saja. Naif sekali, pikir Gayatri mengingat masa lalunya it

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 123. Jalan Tuhan.

    "Bisa-bisanya suami tidak di rumah, kamu dolan dengan pria lain," Gayatri sudah dikejutkan dengan datangnya Rendra di ambang pintu kamarnya, Bahkan dia kemudian masuk dengan begitu saja di saat Gayatri selesai memandikan Raditya dan menidurkannya setelah menyusuinya.Gayatri hanya diam tak menanggapi ocehan Rendra. Hinggah lelaki itu duduk di dekatnya pun Gaytri masih diam dengan jengkel di hatinya."Kamu dengar aku ngomong ghak?""Apa menurutmu hanya kamu yang boleh seenaknya bersama perempuan lain sementara aku hanya kamu suruh menunggumu datang dan pergi sesuka hatimu?""Aku masih suamimu, Dyah Ayu." Rendra sekarang bahkan tak lagi memanggil Gayatri dengan sayang lagi.Gayatri menatap tajam ke arah pria yang kini membuatnya jijik itu."Suami? Suami yang bagaimana menurutmu? Apa yang kini kauberikan padaku? Ketenangan? Kebahagiaan? Lalu suami yang bagaimana kamu bisa menyebut dirimu dengan kata-kata itu?""Aku hanya berusaha untuk mempersiapkan semuanya demi anak kita.""Persiapan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 124. Aku pasti datang.

    "Lho, aku hampir lupa, San," ucap Gayatri pada Sandra yang sedang berbenah dan dari tadi ditemani Gayatri karena Raditya sedang tidur. Lagipula karena dia meninggalkan Rendra yang masih bersama Raditya di kamarnya."Ada apa, Mbak?""Itu, tempat untuk prosesi Jawa kita kan sudah jelek, mau aku ganti dengan yang baru." "O, iya, Mbak. Kita kok lupa terus untuk mengganti," kata Sandra kemudian sambil melihat ke Gatari yang tampak bingung. "Tapi kenapa mbak Gayatri jadi bingung begitu?"Gayatri menghela nafas panjang. Bgaaimana mencarinya sementara tadi dia habis bertengkar dengan Rendra. Sedangkan untuk menyuruh Tanti atau Sandra tidak mungkin. Mereka tidak tau di mana letaknya. Amat sulit mengatakan kalau cawan itu dipakai Gayatri untuk hiasan di rumah Rendra, sebagai vas bunga."Tempat itu di rumah sebelah," ucap Gayatri lemas."Biar aku yang ambilkan, Mbak," kata Sandra."Kamu ghak mungkin tau dimana letaknya.""Terus gimana dong, Mbak?" "Ya, gimana lagi kalau aku ghak yang ngambil

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26

Bab terbaru

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab. 166. Merias mantan suami.

    "Melamar siapa?" Galing yang masih mengucek matanya bertanya.Prayogi dan Galuh tertawa."Sana, cuci muka sana duluh, biar sadar. Ini sudah Subuh, kita sholat bareng," ucap Galuh dengan melihat adiknya yang masih mengantuk."Nanti sore Ayah jemput kalian. Kita melamar Tante Neysa.""Alhamdulillah!" ucap Galing dengan penuh gembira.Kegembiraan itu pun terpancar di wajah mereka saat mereka menyampaikan hal itu ke Gayatri dan Rendra."Alhamdulillah!" ucap Rendra dan Gayatri juga bersamaan.Setelah melihat handphone-nya yang dipegang Galing sesuai dengan serlok yang yang dikirim Neysa. Prayogi dan anaknya pun sampai di rumah gedung itu."Anak kami hanya tiga. dan Neysa adalah yang pertama. Bagaimana kami tak mengadakan pesta mewah di gedung jika ini adalah pernikahan yang pertama di keluarga kami?" ucap Nindi, ibunya Neysa."Tapi lihatlah saya, Bu. Saya sudah berusia 37 tahun dan beranak dua yang sudah remaja begini. Apa pantas saya duduk di pelamianan megah?""Sekarang ghak zaman orang

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 165. Jadi ghak ya?

    Dengan tatap mata yang menyelidik kemudian Galuh melihat ke arah kancing baju yang dikancing secara tidak benar itu. Mungkin karena tergesa hinggah yang seharusnya di atas malah di bawanya., Galuh kemudian berpindah menatap ayahnya yang kini tengah di sampingnya."Ayah, jelaskan apa yang telah Ayah lakukan dengan wanita yang nyata-nyata bukan istri Ayah?" tanya Galuh dengan mata bulat menahan marah. Di bibir ayahnya masih terlihat ada lipstik yang menempel."Maksud kamu apa, Luh?" tanya Prayogi bingung Dia memang tidak menyadari dengan pertanyaan Galuh. Hanya Neysa yang kemudian melihat apa yang dilihat di bibir Prayogi. Dia sebentar memejamkan matanya merasa dihakimi oleh Galuh, demikian juga dengan Galing yang juga menatapnya dengan tatap penuh selidik. Ternyata punya anak tiri besar, bikin bingung juga, ya, bathin Neysa dengan gelisah melihat dirinya yang begitu disegani di perusahaanya, kini dihakimi oleh dua orang bocah."Apa Ayah melakukan hal yang sama seperti yang pernah Ayah

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 163. Ada apakah dengan ayahku?

    "Kok sepi ya, Ling? Mana Ayah? Lalu itu mobil siapa?" ucap Galuh begitu melihat rumah ayahnya yang terlibat lenggang. Dia yang datang dengan dibonceng Galing segera turun menapaki pelataran rumah ayahnya yang nampak asri dengan terdengar kicau burung. Prayogi dari duluh memang menyukai burung. Hinggah kini burung peliharaannya tak sekedar di halaman belakang rumahnya seperti duluh, tapi juga di depan rumahnya sudah ada burung yang berkicau, menyambut tamu dengan mengucap, 'Assalamualaikum!"Galing terkekeh " Tuh, Kakak sudah disapa sama saudara Kakak.""Ih, dasar burung kurang ajar, kita aja belum mengucap salam kamu duluan yang mengucap salam. Nyindir ya?" sungutnya."Ih, Kakak, malah bertengkar sama burung. Sudah bagus dia mengucap salam, ghak kasih tai ke muka Kakak.""Kamu juga," dengan sewot Galuh masih menelisik dengan hati-hati. Jangan-jangan ada seorang wanita berada di dalam bersama ayahnya. Sebagai gadis yang sudah dewasa, dia juga mengerti dan takut ada apa-apa ayahnya de

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 163. Aku pastikan kamu puas terhadapku.

    Kekhawatiran Rendra terbukti. Anaknya itu tidak mau lepas dari Nara. Demikian juga dengan Nara. Hinggah Rendra dan Gayatri harus membohongi mereka."Kapan-kapan kita balik ke sini, Radit. Radit kan tau, Yangkung lagi sakit. Papa harus segera ke sana untuk mengelola perusahaan Yangkung," bujuk Gayatri. "Tapi bener-bener jani lho, BUnd," ucapnya dengan masih terisak."PYa, Bunda janji bakal suruh papamu aak kamu kalau lagi ke sini." Hinggah akhirnya anaknya itu dengan masih menangis mau juga pergi.Kepulangan Gayatri dan Rendra yang taramat ditunggu oleh Hadiwijaya, akhirnya terjadi juga.Syukurlah kamu sudah bisa ke sini, Rend," ucap Hadiwijaya begitu malam-malam mereka datang ke rumahnya."Bagaimana keadaan Papa?" tanya Rendra kemudian. "Berkat kamu nginepi di sini beberapa hari, Papa langsung sembuh. Lihatlah, papa sudah bisa bicara normal. Jalan pun bisa dengan tongkat. Kapan hari malah ghak angung-bangun." ucap Hadiwijaya gembira. Termasuk orang yang kini tengah berdiri di dala

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 162. Kedekatan Raditya.

    "Ada apa, Yah? Bukannya tadi kita sudah ngobrol di telpon? Dibilangi Galuh baik-baik saja dan menikmati libuaran di sini, kok," ucap Galuh setelah mendengar suara ayahnya mengucap salam dan dia menjawabnya."Iya, ini sebetulnya aku ada perlu sama Bunda. Kapan Bunda mau balik ke Gresik? Ada orang yang mau memakai jasa EO kalian," ucap Prayogi dengan ragu-ragu."Kenapa kok ghak telpon Bunda sendiri, Yah? Biasanya kan Ayah suka ngobrol sama Bunda?""Ghak apa-apa sih. Memangnya kapan kalian pulang?""Lusa kayaknya, Yah.""Baiklah. Nanti kalau kalian sudah tiba di rumah saja, Ayah akan pastikan kapan bisa ketemu dengan teman Ayah.""Baiklah, Yah. Sayang Ayah selalu.""Sayang Kakak juga."Galuh kemudian kembali meneruskan tujuannya, ke Naya."Assalamualaikum, Tante!" Galuh mengetuk pintu. Agak lama, baru pintu dibuka."Mbak Galuh. Ada apa kok malam-malam ke sini? itu adik sudah tidur. Tadi sudah dibujuk sama Mas rendra juga Mbak Gayatri untuk ke rumah saja, tapi masih tidak mau.""Ghak a

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 161. Tak mau pisah.

    "Bagaimana ini, Mas, anak-anak kita kok ghak mau pisah?" tanya Gayatri bingung dengan keakraban Raditya dan Nara.Gayatri yang mengajak Raditya untuk tidur bersama mereka,masih tidak diperdulikan Raditya. Anak itu masih kerasan di kamar berukuran 5x5m yang merupakan mess pegawai yang tidak pulang."Radit, besok lusa kita sudah harus pulang, Nak," ujar Gayatri memberi pengertian. "sekarang kamu harus terbiasa tidur dengan Bunda dan Papa kembali."" Aku ghak ingin pisah sama, Nala, Bund," kata Raditya sudah berurai air mata." Di sini rumah Nara, Dit. Sedangkan rumah kita di sana. Terlebih sebentar lagi Raditya harus sudah masuk sekolah," bujuk Rendra."Iya, Nara juga sekolah, Radit. Kalian akan bertemu lagi saat liburan tiba," ucap Naya juga.Kedua anak itu masih sesenggukan menangis."Habis ini Papa kan sering bolak balik sini, jadi Papa pasti ajak Raditya juga."" Mas yakin sudah bisa meninggalkan tempat ini?" tanya Gayatri kemudian."Beberapa hari ini sudah aku siapkan semuanya, Say

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 160. Melupakannya?

    "Lupakan aku, Gi," selintas Prayogi teringat kata-kata yang baru saja dia dengar pagi tadi dari pembicaraan telponnya dengan Gayatri. Apa benar aku harus melupakannya dan mengosongkan ruang hatiku untuk orang lain? guman Prayogi. Bagaimanapun aku lelaki normal, benar Neysa. Aku merasa kesepian dan membutuhkan kehangatan seorang wanita. Selama ini aku hanya melampiaskan dengan menghayalkan bisa bersama dengan Gayatri. Dan itu tidaklah nyata, bahkan menyakitkan. Aku hanya bisa sendiri. Dan tetap kedinginan jika malam mencekam."Kita bisa mulai dengan salin mengenal. Aku jamin, kamu tidak akan pernah merasa kecewa jika denganku." Kembali Neysa mengungkapkan isi hatinya."Kamu baru kali ini mengenalku, bagaimana kamu begitu yakin mengatakan ini?""Aku sudah begitu banyak mengenalmu. Aku mengikutimu di setiap sosmedmu. Terlebih aku sudah tertarik sejak kamu bersama Samita.""Apa?" ucap Prayogi spontan. Prayogi lalu menatap wanita cantik dan menarik di sampingnya. Semuanya sempurna untuk se

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 159. Tak Sekedar Teman.

    "Lho, kenapa balik lagi, Mas?" tanya Gayatri kaget begitu mendapati Rendra sudah di belakangnya."Laptopku ketinggalan. E, bisa-biasnya!" guman Rendra. "aku sampai tidak melihatnya sama sekali sejak kamu ada di sini.""Nyalahkan aku di sini? Apa aku balik saja ke Jawa?""Sayang!" Rendra sudah mendekat dengan mendaratkan ciumannya di leher Gayatri.Gayatri tergeliak dengan menperdengarkan suara lenguhan manakala lehernya diexpos oleh Rendra. "Pergi sana, udah mau kerja, ada aja yang kamu lakuin. Geli tau!"Rendra malah memeluknya dan mendaratkan ciuman terakhirnya di bibir Gayatri, "Tunggu nanti lagi ya, kalau aku pulang.""Ogah. Kamu sih, sukanya."Kembali tanpa sadar Gayatri belum mematikan telponnya. Prayogi yang di sebrang sana, memejamkan matanya dengan mata yang mengaca."Semua ini adalah hukuman bagiku. Bahkan sekarang pun, aku malah ihlas dijadikan yang kedua olehnya," rutuk Prayogi pada dirinya. Tidak kurang dar rekan bisnisnya yang menyodorkan gadis padanya. Wanita karier yan

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 157. Jadikan yang ke dua

    Gayatri lalu menutupnya setelah mengirim WA. Kemudian dengan segera menghabus WA itu setelah tanda biru yang artinya sudah dibaca. Dengan langkah cepat dia kemudian ke kamar mandi dan mandi bersama Rendra seperti ajakan suaminya itu, dan seperti kebiasaan mereka sebelum terjadi pertengkaran."Siapa yang telpon, Say?" "Hanya salah orang kali, Mas. ngomong ghak jelas," ucap Gayatri dengan tak enak hati membohongi Rendra. Namun dia merasa tak ada pilihan. Bagaimana jadinya jika Rendra justru mengetahui kalau yang terlpon adalah Prayogi, akan jadi buntut panjang dan mungkin juga pertengkaran yang akan merusak suasana mereka. Bagaimanapun sikap Rendra telah berubah kapan hari saat bertemu dengan Prayogi, dia tak ingin menimbulkan masalah baru. Dia juga sudah berusaha melupakan rasa yang kapan hari timbul kembali saat bersama Prayogi. Rasa itu harus pergi. Tak Layak bagi Rendra mendapatkan hatinya yang terbelah. Diam -diam Gayatri menyesali perasaanya yang sempat terbagi itu terlebih de

DMCA.com Protection Status