Share

Bab 122. Seandainya.

Gayatri hanya menatap Prayogi tanpa mengeluarkan kata-kata. Kesunyiannya, kecemburuannya pada Rendra dengan wanita yang tadi dilihatnya datang, telah membuat Gayatri lemah dan butuh tempat bersandar.

"Apa yang bisa kita harapkan dengan bersama?"

"Bahagia. Aku bisa bahagia hanya dengan melihatmu dari dekat seperti ini. Apa kamu tidak bahagia?"

Gayatri masih tak menjawab.

"Aku tak dapat percaya padamu jika bukan sentuh an yang membuatmu bahagia."

"Itu semua ternyata hanya bumbu di usiaku yang kini lebih paham apa arti cinta sesungguhnya."

"Sudahlah, kamu hanya ingin merayuku kan?"

Prayogi terkekeh.

"Apa gunanya merayumu. Aku hanya ingin membujukmu agar kita lebih dekat kembali tanpa mengingat kenangan buruk kita." Prayogi mendekat. "Kita pacaran, yuk?"

Gayatri ngakak dengan kata-kata pertama yang dulu membuat mereka jadian. Kala itu Gayatri hanya menunduk dan membiarkan Prayogi yang bukan apa-apanya mencium pipinya dengan begitu saja. Naif sekali, pikir Gayatri mengingat masa lalunya it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status