Share

Bab 106. Senyum Galuh.

"Lho, kok masih belum selesai ngambeknya. Terus aku gimana dong Luh?"

"Lain kali pasti kamu ulangi lagi. Kamu seneng kan dipeluk sama dia?"

"Enakan juga kamu peluk, Luh."

"Ih!"

"Canda kali, Luh. Kita kan belum muhrim. Apa harus dimuhrimin duluh ya?" Raksa mulai berani menggoda. Walau Galuh terlihat sewot, dia yakin, hatinya sudah lunak.

"Heem, bener tuh Raksa."

"Enggak sudi!"

"Jangan gitu dong, Luh. Ntar kalau kamu jadi ikutan SBMPTN, siapa juga yang nganter, kalau bukan saya."

"Ih, pedenya! Kan aku punya Kak,.." sejenak Galuh kemudian terdiam dengan hati yang perih. Selama ini dia kalau ada apa-apa, selalu ada Rendra yang mendampingi dan support dia. Sekarang, mau siapa yang akan diandalkan?

"Tau, tau,.. kamu pasti ngomong ada Kaka Rendra kan?"

Sejenak Galing dan Galuh bersitatap.

"Kalian? kenapa?"

"Badai yang sama menimpa Bunda lagi, Sa."

"Maksudanya apa, Ling?"

"Kak Rendra bahkan terang-terangan membawa istri barunya ke rumahnya. Lebih parah dari Ayah duluh yang hanya di belakang
HaniHadi_LTF

Kira-kira, siapa ya yang menegur Gayatri?

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status