Share

Panggilan terlarang

Selamat membaca.

"Luke," Sania menundukan kepalanya. "Maaf."

"Brisik!" Bentak Luke dengan suara beratnya.

Luke terlihat kacau. Sania mengambil jarak dari Luke yang terlihat tidak senang sekarang.

Ia merogoh sakunya. Sebelum.

DOR!

Luke menembak kesembarang arah, melupakan amarahnya pada perabotan yang terbuat dari kaca dan keramik. Setelah sampai di kediaman yang kini terasa begitu berbeda dari biasanya.

Pranggg!

Kaca melukai dahi dan lengan Luke.

"Luke." Cemas Sania.

Mata Luke kini tertuju pada Sania, Yap. Bukan mata penuh kebanggaan dan penuh kasih! Tapi tatapan begis, yang begitu mengerikan yang bisa menembus tulang Sania sekarang.

Takut. Itu pasti, jadi Sania memilih menundukan kepalanya sembari mengelus lengan kirinya menggunakan tangan kanannya tak sanggup menatap ke arah Luke.

"Masuk ke kamar."

"Luke, aku—"

"MASUK SANIA!" tegas Luke penuh perintah, yang akhirnya tak bisa Sania elak apalagi menolak Luke.

Begitu sampai di kamar.

BUKH!

Luke membanting pintu, sehingga membuat Sania
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status