Share

Kerinduan akan waktu

Selamat membaca.

"Apa tidak meyakitkan berakting seperti ini terus Sania?" tanya Nael dari balik kaca Spion mobilnya.

Ia melirik terus ke arah mata Sania yang duduk di kursi belakang bersama Salsabila, sedang Avanti duduk di depan.

"Menyetirlah dengan benar, lihat ke depan Nael. Atau kita bisa mati karena rasa penasaranmu itu." rutuk Sania. Ia sedikit tidak bersemangat sekarang, dan perasaannya terasa aneh.

Apa karena ia akan berada di tempat yang baru jadi perasaannya aneh begini?

Bu Avanti mengengam tangan Sania, yang sontak saja membuat Sania tersadar dari lamunannya.

"Apa yang kau pikirkan sampai tidak mendengarkan kami?" tanya Nael lagi.

Hm. Sania tidak bisa mengelak karena ia tidak bisa mendengar dengan jelas. Matanya kini tertuju ke arah pinggir jalan yang penuhi oleh anak-anak berseragam putih abu-abu, merah dan putih, juga biru putih.

"Di satu wilayah ada berapa sekolah?"

"Mungkin sekitar tiga sampai lima, tidak begitu pasti. Karena saya bukan kepala pengurus wilayah disini."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status