Share

Tentang bahaya!

Selamat membaca.

Karena kesal, Sania memilih untuk keluar untuk merendahkan amarahnya dan Syukurlah Luke tidak peduli.

Di balkon yang entah dimana, Sania mampir untuk menghirup udara segar. Sampai….

Meong! Meong! Meong!

Suara kucing, Sania menoleh dan ternyata benar. Ada kucing hitam dengan bulu-bulu panjang di balkon tempat ia bersandar—terlihat sangat ramah.

"Hai, kau manis sekali. Pasti hargamu sangat mahal!" Sania mendekat, mengelus bahkan memeluk kucing imut itu dengan sayang.

Muah! Muah! Muah!

Bahkan sampai mencium kucing itu dengan sayang. "aku ingin memakanmu saking imutnya." Mata Sania tertuju pada kalung silver yang melingkar di leher kucing itu. "Luca, jadi namamu Luca? Kau tampan sekali. Mau tidur denganku?" racau Sania. Berpikir kalau kucing itu bisa bicara.

"Aku akan sangat menyayangimu, bagaimana kalau kita buat daftar main. Mandi dan makan serta tidur bersama?"

Meong!

Benar-benar kucing yang tidak mengerti apapun.

"Sania!"

"Hm?" Sania menoleh secara spontan, dan ternya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status