Ketika Luka Menyapa

Ketika Luka Menyapa

last updateLast Updated : 2023-04-17
By:  Raffa Raditya28  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
11 ratings. 11 reviews
53Chapters
55.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Pernikahan yang tak lagi sehat, sebuah pengkhianatan yang di rencanakan oleh sang ibu mertua, membuat Arumi harus berkenalan dengan sebuah luka yang begitu menyakitkan. Berusaha berdamai dan menerima takdir, berusaha bertahan apapun yang terjadi, tapi sikap tidak adil sang suami membuat Arumi menyerah. Di tengah terpuruknya Arumi akan luka dan penyakitnya, seorang dokter yang menanganinya ternyata menyimpan perasaan terhadap Arumi. Entah bagaimana kelanjutan kisah Arumi, bertahan dengan Afif atau menerima cinta sang dokter tampan?

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Awal Mula

"Arumi, datanglah kerumah mama!" mama Ina mertua dari Arumi meminta agar menantunya itu berkunjung kerumahnya."Kapan ma? Dan ada apa?" tanya Arumi"Sekarang, nak. Datanglah dulu!" kata mama Ina di sebrang telefon."Tapi, Mas Afif belum datang, Ma. Dia masih di kantor, apalagi sekarang masih siang. Bolehkah Arumi menunggu mas Afif datang dulu, ma?""Gak usah nunggu Afif, kamu sendiri saja! Mama sudah Izinin kamu ke Afif.""Benarkah? Oke baiklah! Arumi siap-siap dulu ya, ma." jawab Arumi bersemangat. Ya, karena memang Arumi adalah gadis yang ceria dengan segala kebaikannya."Iya, Nak. Hati-hati di jalan, ya!""Asiaaap, Maa!"Dengan segera Arumi bersiap-siap menuju rumah mertuanya. Ia menggunakan dres biru laut selutut tanpa lengan yang menampilkan bahu mulusnya. Sedangkan rambut sebahunya ia biarkan tergerai indah. Sedikit polesan make up serta lipstick yang senada dengan warna bibirnya, membuat ia tampak begitu an

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
fikranatuha
brp bab lgi bru end.. jgn lama2 dong updateny penulis.. semangat
2022-11-28 19:54:27
0
user avatar
hanif talita
suka ceritanya ......
2022-11-25 16:11:37
1
user avatar
Dwi Novita
setelah 2 bulan menanti, akhirnya ada update terbaru,,, xixixi,,, semangat Thor,,, si Afif jadiin depresi aja tuh Thor,,, eh, tapi terserah Thor aja deh hehehe,,, semangat Thor,,,
2022-11-16 15:11:25
0
user avatar
Mufidah 1989
Bagus ceritanya tapi sayang penulisnya gak lanjut... Sangat sayang sekali
2022-11-02 17:31:39
0
user avatar
Dwi Novita
kapan lanjutan nya Thor,,, aq tuh udah nyesek baca nya,,, penasaran sama lanjutan ceritanya,,, pingin tau tuh gimana si Afif pas tau Arumi sakit,,, greget,,, maaf ya Thor, jadi emosi dikit wkwkwk,,,
2022-09-11 17:50:45
1
user avatar
Shofiyah Revitaliza
kenapa gak dilanjuti thor alur critanya bagus.kapan dilanjutin thor udah lama gak up thor..
2022-08-27 18:41:03
0
user avatar
Mauli Dina
kapan ni lanjutan nya
2022-08-17 20:52:28
0
user avatar
Enny Ah
kpn lanjutnya thor
2022-07-12 15:26:45
0
default avatar
msrohaetin
lanjut dong bang..
2022-06-09 15:18:44
0
user avatar
Nunyelis
next tq.......
2022-02-15 05:52:00
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-28 22:11:12
0
53 Chapters

1. Awal Mula

 "Arumi, datanglah kerumah mama!" mama Ina mertua dari Arumi meminta agar menantunya itu berkunjung kerumahnya."Kapan ma? Dan ada apa?" tanya Arumi"Sekarang, nak. Datanglah dulu!" kata mama Ina di sebrang telefon."Tapi, Mas Afif belum datang, Ma. Dia masih di kantor, apalagi sekarang masih siang. Bolehkah Arumi menunggu mas Afif datang dulu, ma?""Gak usah nunggu Afif, kamu sendiri saja! Mama sudah Izinin kamu ke Afif.""Benarkah? Oke baiklah! Arumi siap-siap dulu ya, ma." jawab Arumi bersemangat. Ya, karena memang Arumi adalah gadis yang ceria dengan segala kebaikannya."Iya, Nak. Hati-hati di jalan, ya!""Asiaaap, Maa!"Dengan segera Arumi bersiap-siap menuju rumah mertuanya. Ia menggunakan dres biru laut selutut tanpa lengan yang menampilkan bahu mulusnya. Sedangkan rambut sebahunya ia biarkan tergerai indah. Sedikit polesan make up serta lipstick yang senada dengan warna bibirnya, membuat ia tampak begitu an
Read more

1. Sesulit Inikah Untuk Ikhlas?

 Satu jam berikutnya, Arumi sudah sadar dari pingsannya. Perlahan ia membuka mata dan menatap sekeliling, secara perlahan kesadarannya terkumpul penuh. Kejadian-kejadian sebelum ia pingsan mulai muncul di pikirannya hingga tanpa sadar air matanya kembali mengalir. Sungguh hatinya teramat sakit menyaksikan suaminya mengikrarkan janji suci untuk yang kedua kalinya. Hatinya begitu perih, jiwanya begitu terguncang mendapati kenyataan yang begitu menyakitkan ini.Disini, di dalam kamar ini, ia hanya hanya seorang diri, tak ada satupun orang yang menemaninya. Lagi dan lagi hal ini membuat air matanya mengalir semakin deras. Ia tersenyum miris.'Ah,kenapa ini begitu menyakitkan? Tuhan, kuatkah aku menjalani hari-hariku berikutnya!'Pikirannya kembali melayang pada saat dulu ia pingsan dalam jangka waktu yang lama gara-gara kepergian mamanya di saat usia pernikahannya yang ke empat. Saat itu ketika tersadar ia mendapati Afif berada di sisinya sedang ketidur
Read more

3. Waktu Untuk Arumi

REVISISemalaman Arumi tak bisa tidur, air matanya tak jua berhenti membasahi wajah Arumi, sehingga matanya sudah tampak bengkak akibat kelamaan menangis. Afif semalam tak pulang ke rumah, Arumi mengerti jika semalam adalah malam pertama mereka dan saat membayangkan semua itu hatinya menjerit, meronta, meraung-raung agar waktu bisa diulang kembali. Bahkan jika mengikuti bisikan setan, Arumi pasti sudah mendatangi rumah mertuanya itu dan mengacaukan semuanya sehingga malam pertama mereka menjadi gagal. Namun hati nuraninya melarang untuk melakukan itu, ia tak mau mertuanya semakin benci kepadanya. Pun juga tak mau menjatuhkan harga dirinya, ia harus berusaha untuk ikhlas walau terkadang keikhlasan itu tampak begitu mustahil di fikirannya.Biasanya setiap pagi dengan begitu semangatnya ia membuatkan sarapan untuk suami tercintanya sebelum suaminya itu berangkat ke kantor, tapi untuk hari ini Arumi merasa tubuhnya begitu lemas, ia enggan untuk beranjak dari tempat tidur w
Read more

4. Tinggal Seatap Dengan Madu

KETIKA LUKA MENYAPA4. Tinggal seatap dengan maduPagi ini, Arumi memasak ayam kecap kesukaan Afif, suaminya, karena sekarang adalah waktunya Afif untuk pulang kerumah Arumi. Setelah kemaren suaminya itu menghabiskan waktunya bersama adik madunya tersebut. Kini saatnya Afif menghabiskan waktunya bersama Arumi. Setelah hampir sebulan ia harus rela berbagi suami, kini dihatinya ada setitik keikhlasan untuk berbagi suami. Tak ada lagi tetesan air mata yang keluar karena Afif tak disisinya saat malam menjelang.Arumi begitu asyik berkutat dengan alat alat dapur, ia sangat mahir dalam memasak. Ia kini memasak seorang diri, karena dirumah itu tak ada art untuk membantu pekerjaan rumah, sebenarnya Afif sudah mengusulkan agar mereka memasang art, tapi Arumi menolak dengan alasan agar ia tak bosan dirumah. Sebenarnya Arumi memiliki sebuah salon kecantikan. Namun karena permintaan Afif, agar Arumi berdiam saja dirumah, akhirnya Arumi menyerahkan kepengurusan salonnya kepa
Read more

5. Sebuah Harapan

KETIKA LUKA MENYAPA5. Sebuah Harapan"Selamat pagi, Nona." sapa para karyawan saat Arumi tiba di salon miliknya.Ia memasuki salon dan senyum cerah terbit di wajahnya dikala melihat betapa banyak pengunjung salon miliknya ini. Semua karyawan tampak sibuk memberikan pelayanan kepada para pengunjung."pagi juga," jawab Arumi sambil memberikan seulas senyum."dimana Maya?" tanya Arumi"Ada di ruangannya, Nona." jawab salah satu karyawan."baiklah, aku masuk dulu,"Arumi berlalu dari hadapan mereka menuju ruangan Maya asisten pribadinya. Saat tida di depan ruangan Asistennya, Arumi langsung saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."Kalau mau mas....... Eh, Nona Arum, ma-maaf saya tidak tahu kalau Nona yang datang," gugup Maya"tak apa, May. Aku kesini cuma mau ngomongin sesuatu,""Ada apa, Nona? tak biasanya Anda datang kemari kecuali untuk perawatan. Oh, apakah anda ingin perawatan, kalau begitu saya
Read more

6. Kejamnya Takdir

KETIKA LUKA MENYAPA6. Kejamnya TakdirArumi terbangun di pagi hari saat merasakan sakit yang teramat sangat dikepalanya, ia mengerang mencoba menahan rasa sakit yang semakin menjadi-jadi. Saat menoleh kesamping tempat tidur, Arumi tak mendapati Afif ada disana, padahal ini masih sangat pagi, dan malam ini harusnya Afif bersama Arumi. Arumi tersenyum kecut, ternyata suaminya mengibuli dirinya, fikirnya.tes tessetetes dua tetes darah keluar dari hidung Arumi, bersamaan dengan sakit kepala yang semakin menjadi-jadi."ya, Tuhan! Ada apa denganku? arrgh sakit!"Dalam sakit yang kian mendera, satu nama terlintas dipikirannya 'Andra' sahabat sekaligus dokter spesialis penyakit dalam.Arumi berusah mendial nomor Andra, dan syukurlah segera diangkat oleh pemuda itu."halo Ndra," sapa Arumi dengan suara lemah menahan rasa sakit."hei, Ar. Tumben Lo hubungin gue, ada apa?" sahut Andra diseberang sana."gue butuh bantuan L
Read more

7. Mama Ina

KETIKA LUKA MENYAPA7. MAMA INADinda yang saat ini sedang memasak menyiapkan makan siang, aktivitasnya terhenti di saat terdengar suara bel pertanda ada tamu. Dinda bergegas keruang tamu untuk membuka pintu, saat pintu di buka ternyata yang datang adalah mama Ina."eh, mama," sapa Dinda sambil mencium tangan mama Ina."kayaknya rumah ini sepi deh, kemana wanita sundal itu?" tanya mama Ina sambil masuk dan menelusuri isi rumah."iya, ma, mbak Arumi sedang pergi ke salon,""terus kamu di tinggal sendirian di rumah ini?""emangnya Dinda mau kemana ma, kalau nggak diam di rumah?""iya juga sih,""eh, ma, Dinda tinggal ke dapur dulu ya, Dinda lagi masak buat makan siang soalnya, ntar kalau udah selesai kita makan siang bersama,""kamu masak sendirian?""iya ma, ya udah aku ke dapur dulu,""iya,""mama istirahat dulu gih,"setelah itu, Dinda melanjutkan masaknya ia memasak ayam Kentucky kesu
Read more

8. Mulai Terbagi

Ada perasaan menghangat di hati Arumi saat mendengar cerita dari Dinda, ternyata suaminya terpaksa menikah lagi karena kelicikan sang mertua, tapi bersamaan rasa itu, ada juga rasa sakit yang mendera takut jika suaminya akan mencintai Dinda, cepat atau lambat. Ah, atau mungkin sekarang Afif sudah mulai mencintai madunya ini? sehingga Afif mengajak Dinda tinggal bertiga dengannya. "mbak," panggilan menghentikan lamunan Arumi "ah, iya?" "apakah kita tidak bisa untuk akur seperti semula?" Tanya Dinda penuh harap. "maaf, Din, mbak masih butuh waktu," lirih Arumi "huft, baiklah mbak, aku mengerti," "terimakasih," tak lupa senyuman yang begitu tulus Arumi berikan kepada Dinda. "aku ke kebawah dulu, mbak," pamit Dinda yang di jawab anggukan oleh Arumi. selepas
Read more

9. Tiket Bulan Madu Dari Mama Ina

Sebelum mereka keluar, Arumi cepat-cepat turun agar mereka gak tahu kalau Arumi tanpa sengaja mendengar perbincangan mereka. Tak lama setelah Arumi duduk di kursi, keduanya sudah turun dan duduk berseberangan dengannya. "kok lama banget?" tanya Arumi pura-pura gak tahu. "eh, ehm, ma-maaf mbak," "lah, aku nanya kenapa lama kok malah minta maaf sih," "tadi mas masih minta Dinda buat pasangin dasi, mas," "oh," "maaf, mbak," "gapapa kok, justru bagus dong, agar mas Afif gak selalu bergantung padaku, agar saat aku pergi...ups," Arumi menutup mulutnya saat ia keceplosan mengatakan pergi. "apa maksud kamu bicara seperti itu, dek?" "ah, nggak mas, maksud aku kalau aku terburu-buru pergi salon, jadinya ada yang gantiin aku ngurus kam
Read more

10. Semain Terluka

Hari ini adalah hari keberangkatan Afif dan Dinda untuk melakukan bulan madu. Sungguh Arumi sangat iri pada Dinda yang bisa melakukan bulan madu, karena dirinya dulu tak pernah di ajak bulan madu oleh Afif, karena waktu itu, keadaan ekonomi tak seperti sekarang, yang serba kecukupan bahkan berlebihan. Sedangkan kedua orang tua Afif yang memang sudah kaya sejak awal, mereka enggan untuk sekedar membelikan tiket bulan madu untuk Afif dan Arumi. Yah, kedua orang tua Afif memang tak merestui hubungan mereka sejak awal, pernikahan mereka terjadi karena Afif meng iming imingi kedua orang tuanya dengan cucu, Afif berjanji akan segera memberikan kedua orang tuanya seorang cucu. Dengan terpaksa kedua orang tua Afif memberikan mereka izin untuk menikah, dengan syarat mereka harus memberikan seorang cucu dalam waktu satu tahun. Afif dan Arumi sangat bahagia karena restu sudah mereka dapatkan dari kedua orang tua Afif. Pernikahan pun terjadi, dan Afif serta Arumi
Read more
DMCA.com Protection Status