Share

Kebohongan yang indah

Selamat membaca.

"Kalau Sania ingin seperti itu, maka ambilah. Dan pegang semua kekuasaan yang ku miliki." ucap Luke sembari memeluk Sania dengan eratnya, kenengelamkan kepala Sania pada dada bidangnya.

Istimewa, sampai Sania berharap agar hujan tidak pernah berhenti. "Setidaknya, sebentar saja. Aku ingin, tinggal dalam kebohongan ini lebih lama lagi." pikir Sania membatin.

Beberapa jam berlalu, Sania tertidur dipangkuan Luke dalam pelukan yang hangat.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan kaca membuat Sania mengeliat, dan Luke langsung meminta Nael untuk segera meninggalkannya bersama Sania.

Tidak punya pilihan Nael menganggukan kepalanya mengerti.

***

Saat matahari hampir terbit, Sania terbangun dari tidurnya yang cukup nyenyak. Tapi mengapa, ia masih berada dalam pangkuan Luke?

Heh? "Luke?" pria itu tertidur, dan Sania tidak ingin membangunkan Luke yang tertidur.

Mau bergerak saja susah.

"Jalankan mobilnya!" titah Luke sembari menutup matanya, Hujan juga sudah berhenti.

Sania mengerutkan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status