Sang Idola Adalah Boneka

Sang Idola Adalah Boneka

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Oleh:   Tulisansanyuu  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 Peringkat. 5 Ulasan-ulasan
15Bab
83Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bisa menghasilkan ASI di usia remaja menjadi momok besar bagi Aurora. Mimpinya terenggut dan reputasinya sebagai anak artis dipertaruhkan, ketika penyakit langka itu diketahui orang lain. Joel seorang badboy di sekolahnya memergoki Rora yang sedang memompa ASI. Rahasia itu pun membawa Rora dalam belenggu Joel. Rora harus menuruti semua perintah Joel tanpa terkecuali. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, ungkapkan yang bisa menggambarkan keadaan Rora. Kesulitannya bertambah ketika Djaren, siswa berprestasi di sekolah tiba-tiba mendekatinya. Ternyata mereka memiliki hubungan rahasia. Bagaimana Rora mengatasi semuanya? Apakah dia bisa membuat Joel bungkam soal rahasianya? Lalu hubungan apa yang dimiliki Rora dengan Djaren?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab. 1 Terciduk

Tap tap tap! Mata Rora membulat sempurna, jantungnya berdegup dengan kencang ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Dengan cepat ia menyudahi kegiatannya memompa ASI. Merapikan bajunya yang terbuka. Langkah kaki itu semakin keras terdengar di telinganya. Ia semakin panik dan buru-buru merapikan baju, kemudian dengan cepat menyimpan alat pompa ASI ke dalam tas kecil yang selalu ia bawa. Cek lek! "Astaga!" pekik Rora memegang dadanya yang berdegup kencang. Seorang pemuda dengan tubuh tinggi bernama Joel, menatap heran ke arah Rora. Ia yang berniat mengambil bola basket di gudang, harus dikejutkan dengan keberadaan gadis itu. Namun, matanya tidak sengaja menangkap pemandangan aneh dari gadis tersebut. Wajahnya terlihat panik dan keberadaan botol susu di samping gadis itu membuat Joel curiga. Dengan gerakan cepat ia mengambil botol susu tersebut, sebelum Rora sempat mencegahnya. "Ini apa? Susu siapa?" Joel bertanya sambil mengamati botol susu tersebut. "Bal

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Bubuk Rengginang
ceritanya menarik dan seru.
2024-12-06 19:23:28
1
user avatar
Rezquila
Keren, Kak. Semangat updatenya.........
2024-12-06 11:16:43
1
user avatar
Dayana Quiins
ceritanya keren dan unik. saya suka saya suka ...
2024-12-06 11:02:39
1
user avatar
Cahaya Asha
keren! lanjut lagi dong
2024-12-06 10:43:56
1
user avatar
Diary_9
Ceritanya bagus, rekomended banget untuk yang suka cerita anak sekolah, semangat Thor...️...️...️
2024-12-06 10:31:23
1
15 Bab
Bab. 1 Terciduk
Tap tap tap! Mata Rora membulat sempurna, jantungnya berdegup dengan kencang ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Dengan cepat ia menyudahi kegiatannya memompa ASI. Merapikan bajunya yang terbuka. Langkah kaki itu semakin keras terdengar di telinganya. Ia semakin panik dan buru-buru merapikan baju, kemudian dengan cepat menyimpan alat pompa ASI ke dalam tas kecil yang selalu ia bawa. Cek lek! "Astaga!" pekik Rora memegang dadanya yang berdegup kencang. Seorang pemuda dengan tubuh tinggi bernama Joel, menatap heran ke arah Rora. Ia yang berniat mengambil bola basket di gudang, harus dikejutkan dengan keberadaan gadis itu. Namun, matanya tidak sengaja menangkap pemandangan aneh dari gadis tersebut. Wajahnya terlihat panik dan keberadaan botol susu di samping gadis itu membuat Joel curiga. Dengan gerakan cepat ia mengambil botol susu tersebut, sebelum Rora sempat mencegahnya. "Ini apa? Susu siapa?" Joel bertanya sambil mengamati botol susu tersebut. "Bal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya
Bab. 2 Hampir ciuman
"Sttt!" Joel langsung membungkam mulut Rora yang sudah terbuka lebar ingin bersuara. Ia tidak ingin kegiatannya diganggu oleh siapa pun. Joel mempererat pelukannya sambil menghirup aroma yang keluar dari rambut gadis di depannya. Tangan Rora sudah memukul-mukul Joel meminta dilepaskan. Sementara ketukan di pintu semakin terdengar keras. Bahkan beberapa kali orang yang berteriak di luar berusaha membuka pintu yang dikunci dari dalam. "Rora buka, ini aku Djaren!" Mata Rora membola, dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan tangan yang membungkam mulutnya. Akhirnya walaupun enggan Joel terpaksa melepas tangannya karena melihat mata Rora berkaca-kaca. "Elo gila, ya!" pekik Rora setengah berbisik. "Kenapa? Bukannya kita sudah sepakat?" balas Joel santai, tangannya masih melingkar di pinggang Rora. Sepakat? Apa Rora tidak salah dengar? Bagaimana hal seperti itu bisa ia sepakati? Rora mengira Joel tidak akan meminta hal-hal mesum seperti itu. Ia sangat yakin sebelumnya karena Jo
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya
Bab. 3 Hubungan dengan Djaren
"Hallo Rora, kamu di mana sekarang?" Terdengar suara Djaren dari telepon yang digenggam Joel. Ternyata saat tabrakan dengan Rora tadi, Joel tidak sengaja mengangkat panggilan dari Djaren. Rora langsung beralih membekap mulut Joel agar tidak bersuara. Sementara Joel hanya diam terlentang di sofa dengan Rora yang berada di atasnya. Posisi mereka sangat canggung, karena Rora memang tersandung dan tiba-tiba jatuh menimpa Joel. "Please, please jangan ngomong apa pun. Gue mohon," ucap Rora, menatap Joel dengan mata memohon. Joel memutar bola matanya jengkel, kemudian ia mengangguk. Perlahan Rora akhirnya melepaskan tangan di mulut Joel dan langsung mengambil ponselnya. Ia berdiri lalu berbicara singkat dengan Djaren sebelum menutup telepon. "Pacaran?" tanya Joel setelah Rora menutup telepon. Rora langsung menoleh. "Enggak!" jawabnya sambil memalingkan wajah, berusaha menghindari tatapan Joel. Melihat itu tiba-tiba Joel merasa kesal. Entah kenapa ia kesal melihat Rora yang memil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya
Bab. 4 Gosip Panas
Pagi hari Rora dimulai dengan mood yang berantakan. Berkat kedatangan Djaren ke kamarnya semalam, Ayu marah-marah lagi padanya. Dia bilang Rora sengaja menggoda Djaren untuk menarik simpatinya. Padahal Djaren sendiri yang masuk ke kamar Rora dan tiba-tiba memeluknya. Belum lagi Joel yang tiba-tiba meminta Rora untuk membawa bekal makanan untuknya menambah kesal hati Rora. Dan di sinilah dia, berkutat di dapur menyiapkan bekal makan untuk Joel. Pemuda itu secara spesifik meminta dibuatkan sandwich buah. Yang mana Rora harus menyiapkan bahan-bahannya terlebih dahulu, karena Ayu akan marah jika Rora berani membuka kulkasnya. "Aduh, udah mau jam 7 lagi!" ucap Rora. Ia segera menyelesaikan kegiatannya membuat sandwich. Dengan cepat pergi keluar dari rumah, takut berpapasan dengan Djaren. Namun, sialnya ternyata Djaren sedang menunggunya di gerbang depan. "Ra, berangkat bareng aku, yuk!" ajak Djaren. Dahi Rora mengerut, ia langsung menoleh ke arah rumah takut jika ada Ayu. "Gak a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya
Bab. 5 Pacaran?
"Kok, kamu bisa sih berangkat bareng Djaren?" "Ciee ciee, ada hubungan apa nih kamu sama dia? Ayo dong cerita." "Kalian cocok tahu, yang satu ketua OSIS ganteng, satu lagi selebgram cantik." "Ih, iya cocok banget, ya ...!" Rora hanya tersenyum kikuk mendengarkan ocehan teman-teman sekelasnya. Sejak pagi, ia sudah disuguhi dengan banyak pertanyaan mengenai hubungannya dengan Djaren. Sejak awal semua orang di kelasnya sangat ramah. Mereka suka pada Rora karena gadis itu sangat rendah hati walaupun terkenal. Rora menjadi icon idol setidaknya di kelasnya. "Guys, udah ya, kasihan Rora mau makan dulu. Ayo, Ra!" ajak Berly tersenyum sambil mengulurkan tangannya pada Rora. "Teman-teman maaf, ya. Aku pergi duluan," ucap Rora menerima uluran tangan Berly. "Yah ... tapi nanti cerita, ya, Ra." Terdengar nada kecewa dari teman-teman sekelas Rora. Meski begitu mereka membiarkan Rora dan Berly pergi. Namun, tiba-tiba dua orang gadis menghadang jalan mereka. Gilsha dan Silvia berdiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya
bab. 6 Terciduk lagi
Braaakkk! "Aarghh! Sialan!" teriak Joel mengamuk. Pemuda jangkung itu menendang kursi hingga terjengkang. Wajah dan telinganya terlihat memerah dengan amarah yang menggebu-gebu. Sebelah tangannya menyugar rambutnya ke belakang, dadanya naik turun dengan suara tarikan napas yang terdengar keras. "Huuu .... Tenang Joel, gak mungkin mereka pacaran," ucapnya berusaha tenang. Bagaimana ia tidak mengamuk, Rora lebih memilih pergi bersama Djaren daripada menjawab pertanyaannya. Joel kesal karena gadis itu mengabaikan perintahnya. Apalagi ia semakin penasaran dengan botol susu yang masih ada padanya. Ia ingin tahu kebenaran di balik keberadaan Rora di gudang tempo hari. "Bisa-bisanya dia pergi gitu aja!" seru Joel duduk di sofa. Matanya menatap botol susu yang berada di atas meja di depannya. Joel mengambil botol susu itu lalu membuka tutupnya. Dahinya mengernyit ketika mencium bau yang khas dari susu itu. Seperti susu sapi pada umumnya susu itu berbau sama. Namun, ada sedikit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-06
Baca selengkapnya
Bab. 7 Menyentuh benda keras
Joel melangkah gontai memasuki area sekolah. Satpam yang melihat hanya bisa membiarkannya lewat, walaupun siswa dilarang keluar masuk sembarangan apalagi di jam pelajaran. Itu semua tidak berarti bagi Joel. Pengaruh kakeknya di sekolah sangat besar. Bisa dikatakan bahwa sekolah itu milik keluarga Joel. "Gak mungkin 'kan dia ...," gumam Joel, wajahnya terlihat lesu. Entah dari mana dia, setelah pergi ke suatu tempat Joel memutuskan kembali ke sekolah untuk memastikan sesuatu. Pemuda itu masih sangat terkejut dengan fakta yang baru ia ketahui tentang botol susu di tangannya. Ia melangkah menuju kelas mencari Rora. Sebelah alis matanya terangkat melihat gadis yang ia cari keluar dari kelas dengan tingkah mencurigakan. Rora berjalan sambil membawa sesuatu di tangannya. Melihat sekeliling sambil berjalan agak bungkuk membuat Joel merasa curiga melihatnya. "Mau ke mana dia?" gumam Joel melangkah mengikuti Rora. Joel sedikit menjaga jarak agar gadis itu tidak mengetahui bahwa dirinya di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya
Bab. 8 Orang misterius
"Suuttt diem!" Joel menempelkan telunjuk di bibirnya, memberi kode untuk tidak bersuara. Perlahan ia melangkah untuk melihat kasur UKS dekat pintu yang tertutup tirai. Sementara Rora mengigit bibirnya, perasaannya tidak tenang. Seharusnya tadi ia lebih teliti lagi memeriksa tempat itu. Bagaimana jika ada orang lain selain dirinya dan Joel? Saat tangan Joel terulur untuk membuka tirai, tiba-tiba suara berisik dari luar terdengar. Joel buru-buru kembali ke tempat Rora dan menutup tirai di depannya. Suara orang berbicara dan langkah kaki semakin dekat ke arah mereka. "Rora ke mana, ya?" "Kayaknya ke UKS, deh. Kita masuk aja dia tadi bilang sakit, kan!?" Mendengar itu Joel langsung mendorong Rora ke atas kasur, begitupun dengan dirinya ikut tidur di kasur yang sama. "Jo, apa-apaan, sih?!" pekik Rora mendorong dada Joel. "Suttt, diem! Ada orang di luar," balasnya langsung menutupi tubuh mereka dengan selimut. Cek lek! Suara pintu terbuka terdengar di telinga Rora.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya
Bab. 9 Terbongkarnya rahasia Rora?
"Lepasin!" seru Rora. Gadis itu langsung menarik kedua tangannya dari Joel dan Djaren. Ia langsung berlari dengan rasa panik yang mulai muncul, tangannya gemetar, wajahnya pucat. Sebisa mungkin ia menapakkan kaki dengan benar dan menjauh dari kerumunan orang-orang. Rasanya Rora ingin sekali menangis, mengapa takdir seolah bercanda dengannya. Padahal sebisa mungkin ia selalu bersikap baik agar tidak menarik perhatian. Namun, kelakuan Joel dan Djaren malah membuat semua perhatian itu tertuju padanya. 'Aku benci! Kenapa sih mereka harus kayak gitu sama aku?!' batinnya, gadis itu berlari memasuki perpustakaan yang sepi. Sementara itu Joel dan Djaren malah saling menatap dengan aura permusuhan yang sangat kuat. Orang-orang masih setia memperhatikan kedua pemuda jangkung itu. Tinggi mereka hampir sama, hanya saja Joel sedikit lebih tinggi. "Jangan ganggu Rora!" seru Djaren dengan suara datar. "Elo, siapa? Gak ada hak buat ngelarang!" balas Joel tersenyum sinis, menarik tas yang m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya
Bab. 10 Permintaan nakal
"Sha, kamu jangan diem aja! Kasih pelajaran si Rora!" seru Silvia. "Hm, tenang aja, aku udah punya cara buat bikin cewek centil itu malu! Siapa suruh deket-deket sama Joel!" balas Gilsha menatap ke arah Rora yang digandeng oleh Joel dan Djaren. Ternyata Gilsha yang terlihat gadis baik-baik dan polos memiliki pikiran jahat. Hanya karena kedatangan Rora ke sekolah itu membuat popularitasnya berkurang, dan kedekatan Rora dengan Joel, membuat Gilsha nekat berbuat jahat. Di saat murid lain sudah pergi ke ruang laboratorium, dengan gerakan cepat Gilsha sengaja meletakkan ponselnya di tas Rora. Namun, pergerakannya yang secepat kilat dapat terlihat oleh Joel, yang kebetulan masih berada di depan kelas. Pemuda itu melihat kelakuan Gilsha dari celah pintu. "Eh, Jo kamu nungguin aku?" Gilsha tersenyum manis ketika melihat Joel yang terlihat seolah menunggunya. "Iya, nih. Ayo!" ajak Joel membuat Gilsha langsung kegirangan. Bibir Joel tersenyum tetapi ketika Gilsha tidak melihat, pemud
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status