Share

Selamat

Samar-samar Ayana membuka matanya dan terkejut saat melihat Kakek Dony duduk dihadapannya.

"Kakek," gumamnya beranjak bangun.

"Berbaringlah," ucap Kakek Dony.

Terlihat wajahnya sudah merah seperti habis menangis.

"Kakek kenapa?" tanya Ayana lagi.

Kakek Dony menggelengkan kepalanya. "Bersabarlah Ayana," jawab Kakek Dony sembari membelai rambutnya.

Tanpa berkata-kata lagi tiba-tiba saja Ayana menangis teringat kejadian yang tadi. Untuk pertama kalinya ia mendapatkan perlakuan seperti itu dari seseorang.

"Maafkan aku Kek," ucap Ayana lagi tiba-tiba menghapus air matanya dan mencoba tersenyum.

"Menangis saja jika itu membuatmu lega." Kakek Dony tersenyum.

"Hari ini kamu jangan pakai mobil yang biasa kamu pakai," ucap Kakek Dony lagi tiba-tiba.

"Kenapa?" Ayana penasaran dan memperhatikan wajah serius pria tua di depannya.

"Kamu, menurut saja."

Tanpa mengatakan apa-apa Ayana pun menundukkan kepalanya.

Semua sudah siap di meja makan dan siap untuk sarapan bersama. Semuanya diam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status