Terpaksa Menikahi CEO Arogan

Terpaksa Menikahi CEO Arogan

last updateLast Updated : 2023-09-19
By:  Lapini  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
122Chapters
9.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

KENDRICK MILO INTEZAR (28 Tahun) seorang CEO diperusahaan miliknya yang bernama MiloZar, hidupnya hampir mendekati sempurna. Tetapi, ia harus menerima pil pahit, dikhianati oleh kekasihnya bernama DIANA DANIRA (26 Tahun). Hubungan mereka berjalan selama 2 tahun, haeus berakhir dikarenakan Diana bermain api dibelakangnya dengan sahabatnya dihari ulangg tahun Diana. 3 Tahun kemudian, Kendrick bertemu dengan Vindry Yema Yumna (24 tahun), dan ternyata mereka harus terlibat dalam sebuah pernikahan yang tidak dilandasi oleh Cinta. Ya, perjodohan. Vindry harus menuruti keinginan kedua orangtuanya, menikah dengan Kendrick. Begitu juga dengan Kendrick, dengan berat hati harus menerima perjodohan kedua orangtuanya. Lalu, bagaimana kehidupan mereka selanjutnya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Prolog

“Diana, sebentar lagi kan hari ulang tahunmu, apa yang kau inginkan?”Kendrick Milo Intezar berusia 25 tahun, ia merupakan CEO di perusahaan bernama MiloZar yang didirikan 5 tahun yang lalu, saat usianya menginjak 20 tahun. MiloZar bergerak dibidang kuliner, lebih tepatnya makanan ringan yang biasanya dijual pada minimarket, supermarket, dan agen makanan, hingga saat ini perusahaannya berkembang.“Aku menginginkan car sport terbaru, Darling,” jawab Diana Danira, kekasih dari Kendrick.Kendrick mengangguk, “Siap, nanti aku belikan,” ucapnya kepada Diana. Diana tersenyum senang, mengecup pipi kiri Kendrick, setelahnya terkekeh. Sedangkan Kendrick hanya menggelengkan kepala.“Sayang banget sama kamu, Darling.”Kendrick menoleh, dan tersenyum manis, “Aku juga, sayang banget-banget sama kamu.”***“Hai, Darling. Aku kira kamu tidak jadi datang, karena kamu semalem bilang sedang berada di luar kota.”Kendrick tersenyum manis, “Aku tidak mungkin mengingkari janji, kan? Aku sudah mengatakan

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Zaid Zaza
Izin promo Thor. Yok mampir di novel, ROH KAISAR LEGENDARIS Keren Bangettt! Rugi kalau nggak BACAA!
2024-02-18 12:05:22
0
user avatar
Evie Naira FiTry
kwnapa gak grtisss
2023-09-03 20:24:47
0
user avatar
Mode Gelap
bagus banget
2023-06-30 09:00:07
0
user avatar
Nuraselina
like......
2023-04-04 21:56:03
0
122 Chapters

Prolog

“Diana, sebentar lagi kan hari ulang tahunmu, apa yang kau inginkan?”Kendrick Milo Intezar berusia 25 tahun, ia merupakan CEO di perusahaan bernama MiloZar yang didirikan 5 tahun yang lalu, saat usianya menginjak 20 tahun. MiloZar bergerak dibidang kuliner, lebih tepatnya makanan ringan yang biasanya dijual pada minimarket, supermarket, dan agen makanan, hingga saat ini perusahaannya berkembang.“Aku menginginkan car sport terbaru, Darling,” jawab Diana Danira, kekasih dari Kendrick.Kendrick mengangguk, “Siap, nanti aku belikan,” ucapnya kepada Diana. Diana tersenyum senang, mengecup pipi kiri Kendrick, setelahnya terkekeh. Sedangkan Kendrick hanya menggelengkan kepala.“Sayang banget sama kamu, Darling.”Kendrick menoleh, dan tersenyum manis, “Aku juga, sayang banget-banget sama kamu.”***“Hai, Darling. Aku kira kamu tidak jadi datang, karena kamu semalem bilang sedang berada di luar kota.”Kendrick tersenyum manis, “Aku tidak mungkin mengingkari janji, kan? Aku sudah mengatakan
Read more

Chapter 1

“K-3-N-D-R-1-C-K, benar, ini mobil yang membuatku harus mendengar ocehan seorang Bettyana. Asisten pribadiku yang bawelnya melebihi mamihku sendiri.”Vindry menatap plat mobil yang terparkir di samping mobil hitam miliknya, kemudian ia melangkah dengan anggun menghampiri petugas valet parking, tidak lupa memberikan senyum manisnya, dan direspon baik oleh petugas valet parking.“Ada yang bisa kami bantu, Nona?” tanya petugas valet parking kepada Vindry yang benar-benar cantik malam ini.Vindry melirik mobil hitam mengkilat dengan type yang berbeda dengannya, lalu kembali menatap petugas valet, dan tersenyum.“Apakah pemilik mobil hitam dengan plat nomor polisi K-3-N-D-R-1-C-K ada di dalam?” tanya Vindry dengan lembut dan sopan. Petugas valet menatap mobil yang dimaksud oleh Vindry, lalu melihat buku tamu.Vindry berdiri anggun, dan sesekali tersenyum kepada pengunjung restoran yang menyapanya dengan senyum manis. Ia sabar menunggu petugas valet yang sedang memeriksa buku tamu. Butuh
Read more

Chapter 2

“Aduh, Nyonya. Barang sebanyak ini, mengapa nyonya bawa sendirian? Sini aku bantu, Nyonya.”Vindry yang akan memasuki supermarket terhenti saat melihat wanita setengah paruh baya yang kesulitan membawa lima kantong belanjaan yang penuh, bahkan beberapa belanjaan dari wanita tersebut keluar dari dalam kantong belanjaan.Vindry mengambil tiga tas belanjaan milik wanita setengah paruh baya tersebut, tidak lupa mengambil belanjaan yang terjaatuh di lantai, dan memasukkan ke dalam tas belanjaan yang ia ambil alih.Wanita setengah paruh baya hanya tersenyum, dan melangkahkan kaki menghampiri car sport berwarna silver, diikuti oleh Vindry. Ia menekan tombol pada pintu bagasi, dan bagasi terbuka. Tidak berfikir lama, langsung memasukkan dua tas belanjaannya ke dalam bagasi, begitu juga dengan Vindry yang memasukkan ketiga tas belajaan ke dalam bagasi.“Terimakasih, Nak. Kalau tidak ada kamu, aku tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa lagi,” ujar wanita setengah baya itu, sembari memeluk
Read more

Chapter 3

“Kau sedang apa dikantorku?”Vindry duduk sofa yang tersedia pada lobby kantor milik Kendrick pun mendongak, kedua sudut bibirnya mengukir senyum manis, lalu menatap Kendrick dengann tatapannya yang lembut.“Kau bertanya padaku? Lalu aku bertanya kepada siapa? Kau sendiri yang mengatakan kepadaku melalui sambungan telfon, aku harus datang ke kantormu untuk membicarakan pertanggungjawab—”Kendrick membekap mulut Vindry, dan menatap dingin Vindry, “Kau akan membuat karyawanku salah paham dengan kata-kata yang kau ucapkan, jangan ada lagi yang salah paham selain mommyku.”Vindry mengangguk mengerti, membuat Kendrick menjauhkan tangannya dari Vindry. Keduanya terlibat adu tatapaan mata, seolah sedang berbicara melalui tatapan mata.“Jadi, kau akan menemui asistenkku?” tanya Vindry, membuka topik obrolan diantaranya dengan Kendrick.“Iya. Supaya tidak bertemu lagi denganmu.”Vindry menaikkan sebelah alisnya, lalu terkekeh, “Tidak mudah seperti yang kau bayangkan, Tuan. Membuat asistenku
Read more

Chapter 4

“Kendrick, siapa yang datang? Tamu spesial mommy, kan?”Kendrick menoleh, ia mendapati Mommy dari kejauhan menatapnya yang sedang berdiri di pintu, menutupi Vindry yang menjadi tamu pada malam hari ini. Tamu undangan yang diundang khusus oleh Mommy untuk makan malam bersama.“Ya.”Mommy tersenyum manis, dan menghampiri Kendrick dengan perasaan bahagia. Kendrick yang mengerti pun menggeser tubuh, agar Mommy bisa melihat Vindry seutuhnya.Vindry tersenyum dan menunduk sebagai salam kepada Mommy yang saat ini berdiri dihadapannya, menggantikan posisi Kendrick. Ia bisa melihat Mommy menyambutnya hangat dengan sebuah pelukan.“Selamat malam, Nyonya. Maaf ya sedikit terlambat, tadi macet di jalan,” ucap Vindry dengan lembut dan tersenyum, diangguki oleh Mommy. Ia memberikan paper berukuran cukup besar, “Maaf ya, Nyonya. Hanya ini yang bisa aku berikan kepada Mommy dan keluarga.”“Wahh, terimakasih, seharusnya kau tidak perlu repot-repot, Nona. Yuk masuk,” ajak Mommy dengan mengamit lengan V
Read more

Chapter 5

“Vindry, bisakah kita mengobrol berdua saja?”Kendrick melirik kedua makeup artist (MUA) yang berada di kamar hotel. Ya, hari ini adalah acara pernikahan Vindry dan Kendrick. Keduanya sepakat untuk menerima perjodohan kedua orangtua masing-masing.Vindry tersenyum kepada Kendrick yang saat ini sudah menjadi suaminya. Lalu menatap kedua MUA yang ada di samping kanan dan kirinya, mengangguk dan tersenyum. Kedua MUA itu mengerti dan melenggang pergi.Kendrick hanya memasang wajah tanpa ekspresi, dan mengunci pintu setelah kedua MUA keluar dari kamar hotel.“Ada apa?” tanya Vindry dengan lembut, memfokuskan atensinya hanya kepada Kendrick yang kini duduk di sofa berwarna biru.Kendrick menatap Vindry yang tersenyum, dia berdeham, lalu berkata, “Mommy sudah memesankan tiket untuk pergi honeymoon, kau bisa menolaknya dengan alasan kau sedang halangan.”Vindry menaikkan sebelah alisnya, “Kenapa? Bukankah sama saja, menolak atau tidak, kita tidak akan melakukannya, kan?”Kendrick duduk bersa
Read more

Chapter 6

“Kita akan satu kamar, karena mommy akan sering berkunjung.”Kendrick membuka pintu kamarnya, mempersilahkan Vindry untuk memasuki kamarnya. Ya, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kendrick, pada pukul 6 pagi mereka check-out dan langsung ke rumah milik Kendrick.Vindry melangkah masuk dengan membawa kopernya, karena asisten rumah tangga Kendrick sedang libur. Ia menyimpan kopernya dekat lemar coklat berukuran besar, diikuti oleh Kendrick. Kendrick berdiri dihadapan Vindry yang sedang menatapnya.“Apakah kita akan tetap pergi honeymoon?” tanya Vindry, dijawab dengan kedua bahu yang menaik.“Kau sudah menolaknya? Kalau iya, kita tidak akan pergi honeymoon.”Vindry mengangguk, “Aku sudah menolaknya kemarin pada saat seluruh tamu undangan sudah pulang. Sesuai dengan perintahmu, aku mengatakan bahwa aku sedang halangan.”Kendrick menaikkan sebelah alisnya, “Lalu apa tanggapan mommy? Membatalkan?” tanyanya, menampilkan ekspresi datar. Sedangkan Vindry menggeleng.“Mommy mengatur ulang
Read more

Chapter 7

“Bagaimana rasanya menikah dengan seorang Kendrick Milo Intezar?”Vindry menoleh, menatap Bettyana yang sedang menyetir. Ya, sesuai dengan janji, asisten pribadinya itu menjemput di rumah Kendrick dan kini sedang dalam perjalanan ke supermarket untuk membeli bahan masakan untuk stok di rumah Kendrick.“Biasa saja,” jawab Vindry, menatap ponselnya, membalas pesan masuk di sosial medianya yang mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Kendrick.Bettyana menoleh sekilas, “Kau sudah melakukannya?” tanyanya, membuat Vindry bergeming dan otomatis menoleh.“Apa? Malam pertama? Tidak. Kami tidur secara terpisah,” jawab Vindry apa adanya, karena dirinya percaya kepada Bettyana, asisten pribadinya itu tidak akan memberitahu kedua orangtuanya dan kedua orangtua Kendrick.“Baiklah. Aku ingin memberitahumu, kita tidak punya banyak waktu untuk belanja,” ujar Bettyana, menatap Vindry yang mengangguk mengerti.“Masih cukup waktunya jika kita menaruh belanjaan itu di rumah Kendrick terlebih dahulu
Read more

Chapter 8

“Kau jangan salah paham.”Vindry menatap bingung Kendrick yang keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan bath robes atau jubah mandi berwarna putih, sedangkan Kendrick menghampiri Vindry dan mengambil pakaian gantinya.“Salah paham?” tanya Vindry, membuat Kendrick menatapnya dengan tatapan datar.“Kau istriku, tidak baik jika kau diantar atau dijemput lelaki lain,” ucap Kendrick, lalu kembali masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Vindry yang mengerjapkan kedua matanya.Vindry mengulum bibir, menahan rasa kesalnya terhadap Kendrick yang menyebalkan di matanya saat ini. Ia melangkahkan kaki keluar dari kamar, dan menuju dapur untuk menyeduh segelas coklat hangat.“Menyebalkan, kalau bukan karena mamih sama papih, aku tidak mau menikah dengan laki-laki seperti Kendrick.”“Non? Ada apa?” tanya Bibi yang baru keluar dari kamar mandi di dekat tangga, kehadirannnya yang tiba-tiba membuat Vindry mengusap dadanya karena terkejut.“Bibiii. Bisa tidak kalau muncul itu kasih kode?” oceh
Read more

Chapter 9

“Kau jadi makan siang di rumah?”Vindry memberikan tas kerja milik Kendrick, ia mencoba untuk menjadi istri yang baik untuk Kendrick. Seperti saat ini, mengantarkan Kendrick ke carport dengan membawakan jas dan tas suaminya.Kendrick menerimanya, wajah tetap dengan ekspresi dingin, menatap Vindry yang tersenyum kepadanya.“Ya.”Vindry mengangguk, tidak masalah jika hanya dijawab dengan satu kata, menurutnya itu sudah lebih dari cukup, karena yang dibutuhkan adalah kepastian. Ia tidak ingin jika makanan yang sudah dipersiapkan olehnya akan terbuang cuma-cuma atau dengan kata lain terbuang.“Semangat kerjanya, Kendrick,” ucap Vindry lembut, menyalimi suaminya dan tersenyum manis kepada Kendrick.Kendrick hanya bergumam, lalu masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin mobil dan menurunkan kaca jendela mobilnya. Ia menatap Vindry yang menatapnya bingung.“Ada yang ketinggalan?” tanya Vindry, tidak direspon oleh Kendrick. Membuat Vindry semakin bingung, tiga hari menjadi istri seorang Kendrick
Read more
DMCA.com Protection Status